"ra, sebelumnya aku mau pamit dulu sama kamu,"katanya
"pamit apa kak?"
"3 bulan lagi, setelah perpisahan kelas 12, aku mau pergi ke jerman ya ra."kata kak haechan.
"hah? emang ga kejauhan kak? kenapa ga ke ITB aja kak?"
"enggak ra, mau nyoba yang jauh aja hehe."katanya
"gaada tujuan buat ngehindar dari aku kan?"
"ya enggak lah! masa iya."kata dia, syukurlah kalau kami masih bisa untuk menjadi teman.
"yaudah kak, aku pamit ya, mau pulang, udah malem, assalamualaikum."
"shalom, hati hati dijalan ya."
aku berjalan tanpa semangat ke arah motornya kak renjun.
"ayo kak, pulang."
"kamu mau sama aku gak ra? insyaallah saya bisa jadi calon imam yang baik buat kamu dan keluargamu."kata kak renjun tiba tiba, aku menanggapinya hanya senyum tipis lalu naik ke motornya kak renjun.
melewati hari hari tanpa orang yang berharga ternyata se sulit itu.
yang biasanya kak Haechan nunggu di depan gerbang sambil main handphonenya nunggu 'perempuannya' pake sepatu yang lamanya seabad.
Sekarang, sudah berubah. Berubah menjadi kak renjun.
di perjalanan, rasanya Canggung bukan main. Gaada topik obrolan dari kak renjun maupun aku.
jadi, aku memutuskan membuka aplikasi Instagram.
kak Haechan tidak menghapus foto kami berdua. Mungkin belum.
jangan di hapus ya kak?
"Ra, udah sampe nih, turun gih."kata kak renjun aku melihat sekeliling, dan ya, aku sudah di parkiran sekolah.
"kak, gak bareng ya? aku mau ke kantin dulu, beli makan."kataku, terus dibalas anggukan sama kak renjun.
harusnya, nanti saja aku pergi ke kantinnya. Salah besar.
aku ketemu kak Haechan disini, lagi beli makan juga mungkin?
"selamat pagi kak."kataku,
kak Haechan cuman senyum, ga ngebalas perkataan ku.
gerejaku kini sudah berubah rupanya.
Tidak seperti biasanya. Kemana perginya gerejaku yang manis dan lembut? ditelan bumi?lagi lagi, setelah aku beli makanan, aku berjalan ke kelas tanpa semangat, aku rindu kak Haechan yang dulu!
"hai Ra! tumbenan lesu! kaya gaada semangat."kata sanha terus nepuk bahuku.
"engga san, gapapa."
"serius? mata Lo gabisa bohong Ra."kata sanha.
yah, nangis lagi kan. Nangis aja terus Ra sampe mampus.
"serius san, gapapa kok."
"okeoke, mungkin lo butuh waktu sendiri."kata sanha
"makasih ya san."kataku, dibalas senyum manisnya sanha.
"hari ini ulangan biologi ya, saya kasih waktu kalian 15 menit untuk menghapal, tidak ada penolakan."kata pak chanyeol,
guru biologi, orangnya ganteng, sering ngerdus ke Bu wendy guru bahasa Inggris, tapi pak chanyeol kalo udah marah berubah jadi eshan, alias harimau. Tapi ya gitu, pawangnya tetep Bu wendy.
"yahh pak! kok dadakan sih?"kata kaluna
"kamu kalau gamau ikut ulangan gapapa kok, dengan senang hati saya buka kan pintu untuk kamu keluar."kata pak chanyeol
"yeuu bapak!"gumamku.
"waktu menghapal kalian dimulai dari sekarang."kata pak chanyeol.
anak anak kelas ribut ngeluarin bukunya.
"san, ntar gue nyontek Lo ya?"kataku, haha, pusing tujuh keliling kepalaku.
"yeuu! tapi mie ayam kantin boleh lah Ra."katanya, emang ya ni anak satu.
"iya deh iya, dari pada anjlok nih nilai biologi."
ulangan biologi berlangsung dengan lancar jaya, aku ga ketahuan nyontek sama pak chanyeol. Kalau sampe ketahuan kan berabe.
"Ra mie ayam jangan lupa ya!"kata sanha.
"yaudah ayo ke kantin."kataku
"Ra, pacar Lo tuh! ga di temenin? kasian sendirian."kata sanha sambil nunjuk laki laki jangkung yang sudah pasti kak Haechan.
"hehe, duduk bareng kamu aja deh,"kataku.
"ada masalah ya Ra? mau cerita? gue siap dengerin kok."kata sanha.
"iya, nanti aku cerita di kelas ya."kataku, lalu dibalas anggukan
"Ra! sini duduk bareng!" aku menoleh ada yang manggil,
haha, kak Haechan yang manggil.
"aduh, maaf ya, udah kebiasaan, aku lupa, kita kan udah mantan."ucapan kak Haechan berhasil membuat aku berdiri mematung.
"gapapa, kita kan temen."

KAMU SEDANG MEMBACA
religion
Fanfiction[SLOW UPDATE] "hei,kita ini dipertemukan dengan cara yang beda sama tuhan." "kamu ga bosen ngejalin hubungan yang setiap harinya melibatkan tuhan?"