3.melanggar.

468 62 7
                                    

makin hari aku dan kak Haechan makin dekat, kak Haechan pun tidak jarang mengatakan kalau ia sayang padaku.

tapi, yang dipikiranku adalah,

'aku gamau Allah benci aku karna sudah melanggar aturannya.'

hari ini hari Minggu sebenarnya hari ini hari dimana waktunya aku ber leha-leha.

kak Haechan☀️: ra, ketemuan yuk?

kak Haechan mau bawa aku kemana lagi?

setelah itu aku langsung mandi dan berganti pakaian. Aku hanya memakai sweeter putih oversize dan celana hitam.

"ayah, bunda aku izin mau pergi dulu sama teman."kataku terus diizinkan oleh bunda, tapi tidak oleh ayah.

"mau kemana lagi? bukannya ini waktunya kumpul keluarga? jangan bilang kamu mau pergi dengan laki laki yang waktu itu? iya kan?"kata ayah, see? ayah emang se-ribet itu.

"ayolah yah, aku sudah ditunggu."ucapku terus Salam ke ayah dan bunda

"assalamualaikum"ucapku langsung menutup pintu kembali.

aku melihat kak Haechan dan motor kesayangannya terparkir di teras rumah. Harusnya tidak perlu ada benteng diantara aku dan kak Haechan.

"udah dari tadi kak?"kataku, kak Haechan langsung noleh dan nganggukin kepalanya.

"lama ya kak? biasa lah, ayah ada ceramah dulu."kataku terus kak haechan cuman nyengir.

"mau kemana kita kak?"

"ke taman, ada yang mau aku omongin."katanya, aku iya iya saja.

setelah itu, seperti biasanya, ngobrol,bercanda,ngomongin hal random sekalipun diatas motor.

kita berdua menuju taman tengah kota. Ada sungainya juga, jadi indah, dan nyaman.

"ayo Ra, kita ke pinggir sungai."kata kak Haechan terus menarik tanganku.

akhirnya, kita berdua duduk bersebelahan, menikmati bagaimana indah nya taman ini.

"Ra, kita kan sudah lama bareng."kata kak Haechan tiba tiba, lalu aku anggukan kepalaku

"kamu mau jadi pacarku?"aku sontak langsung melihat ke arahnya? apa apaan maksudnya?

"eh kak? maksudnya gimana?"kataku

"kamu mau jadi pacar saya?"kata kak Haechan kembali dengan kata 'saya' nya itu.

"i-iya mau!"setan dari mana yang mengucapkan kata 'iya' saat di tembak dengan orang yang berbeda, keyakinan.

"eh? seriusan Ra?"katanya menatapku tidak percaya.

"iyaaa kak, iyaaaa mauuu"kataku.

'maaf, aku melanggar salah satu laranganmu, berpacaran, dengan orang yang berbeda keyakinan denganku.'

"Ra? gapapa kan?"kata kak haechan

"gapapa kak, aku agak gaenak badan aja, pulang yuk?"kataku terus kak haechan cuman nganggukin kepalanya kecil.

akhirnya kita berdua ke parkiran motor, naik motor lalu pergi pulang ke rumah.

"mau mampir dulu ga kak?"kataku, walaupun sebenarnya aku gamau ngomong gitu, karna pasti ayah marah.

"enggak Ra, aku ditungguin mama kayaknya dirumah."katanya, terus aku cuman nganggukin kepala kecil saja.

rasanya, pusing sekali hari ini, rasanya kepalaku mau pecah,apa yang aku lakukan ini salah?

aku salah sudah menerima tawaran dari kak Haechan yang notabenya tidak se agama denganku?

"Arana?"aku dengar suara ayah dari balik pintu kamar.

"ada apa yah? masuk aja."kataku terus langsung berganti posisi menjadi duduk, karna ayah gasuka kalau sedang diajak bicara tetapi posisi kita bermalas malasan.

"ada yang mau ayah biacarain, ayo kumpul dulu di ruang keluarga."katanya, biasanya kalau kayak gini, bunda yang bakalan nyamperin, tapi, ini beda ayah yang nyamperin.

"iya yah."kataku lalu berjalan duluan.

sudah seperti adat dikeluarga kami ayah akan menasehati ku, ralat, aku dan kak Mark. Ia akan membicarakan apapun.

tapi,nampaknya ini berbeda. Ayah terlihat sangat serius dari biasanya, aku bertanya pada diriku sendiri.

'apa ada yang tidak beres dengan ayah?'

selembar kertas muncul dihadapanku dan kak Mark, bunda sudah menangis terlebih dahulu. Aku bingung, ada apa ini sebenarnya? apa yang terjadi?

ingin aku robek dan bakar kertas kertas itu, bagaimana bisa ayah mengabarkan berita ter-buruk yang pernah aku terima? mengapa juga ayah baru mengatakan ini? mengapa?

benar, ayah mengidap penyakit kanker. Tangisku pecah aku yang duluan membaca kertas itu, aku lihat muka kak Mark se akan akan bertanya 'apa yang sebenarnya terjadi?'

"a-ayah? maksud ayah apa? kenapa ayah ngasih tau hal ini diwaktu yang ga tepat yah? kenapa? kasih tau Arana."aku tarbalut emosi, rasanya entah setan apa yang merasuki tubuhku.

aku merasakan bunda dan kak Mark memelukku, apa salahku yaallah? aku terlalu jahat hingga kau membalasnya dengan rasa sakit yang luar biasa?

"Arana, ambil air wudhu sekarang. Lalu kembali lagi kesini."aku mendengar itu suara ayah, aku melihat mukanya, pucat, tidak seperti biasanya.

aku berlari dengan air mata yang terus mengalir, rasanya sakit, sesak.

'aku memang terkadang kesal dengan sikap ayah, tapi anak perempuan mana yang tidak menangis mendengar bahwa ayahnya mengidap penyakit berbahaya?'

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'aku memang terkadang kesal dengan sikap ayah, tapi anak perempuan mana yang tidak menangis mendengar bahwa ayahnya mengidap penyakit berbahaya?'

religionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang