hari ini, Jaemin juga Yuta mendarat dengan selamat di Korea. Jaehyun dan beberapa rekan lainnya menjemput Yuta dan Jaemin. jujur saja, Jaehyun tidak akan menjemput Yuta dan Jaemin--bayangkan saja, sang istri sedang diculik lalu dia harus menjemput seseorang di bandara--jika tidak disuruh oleh Jungwoo dan Lucas. bahkan, Jaehyun tidak bisa berpikir jernih soal mereka. jikalau memang benar yang dikatakannya tadi, tapi tetap saja Jaehyun akan menyelipkan setitik rasa penasaran pada mereka.
Jaehyun tetap menampilkan senyuman manisnya di depan Yuta dan Jaemin. ia tidak boleh terlalu menampilkn rasa curiganya, atau tidak, kedua orang berprofesi psikolog ini akan mengetahuinya. atau mungkin, keduanya sudah sadar akan sikap Jaehyun yang terbilang ... berlebihan?
"Selamat datang kembali di Korea, Jaemin juga Yuta," suara Taeil menyapa terlebih dahulu, dan sang suani merangkulnya manja.
coba lihat Jaehyun sekarang? menghembuskan nafas berharap Mark bisa membawa istrinya pulang dengan selamat, begitupun dengan Mark.
"Ah, tentu Hyung, maaf tidak datang ke pernikahan kalian," ujar Jaemin seraya tersenyum. Yuta pun demikian, mengutarakan permintaan maaf karena harus menemani Jaemin di Jepang.
"Hyung, boleh menemui Jungwoo Hyung dan Lucas Hyung tidak?" tanya Jaemin kepada Jaehyun. tentu saja, Johnny dan Taeil tidak tahu menahu soal masalah ini.
"Ah? ada apa? tentu saja boleh, lama kalian tidak berjumpa dan berbincang hangat bukan?" ujar Jaehyun lalu tersenyum manis. tentu itu palsu, suami mana yang dapat tersenyum saat sang istri tengah diculik?
Jaemin berlonjak bahagia, sedangkan Yuta tersenyum manis. "Tidakkah kau mau minum bersama kami, Yuta?" tawar Johnny.
"Sungguh, aku mau. tapi, maaf Hyung, ada urusan yang perlu kuurus," ujar Yuta.
"Ah, baiklah. sampai nanti, Jaehyun, kupercayakan padamu," Johnny dan Taeil berpamitan pergi, menyisakan Jaehyun, Yuta, Jaemin, dan kecanggungan di dalamnya.
"A-ah, ayo ikut aku menemui Lucas dan Jungwoo."
"Baik Hyung," Jaemin mengekori Jaehyun disusul Yuta.
©jylmrk
Jaemin terkejut, kala melihat beberapa alat pelacak beserta Jungwoo dan Lucas. Ruangannya rapi, banyak layar monitor yang menampilkan macam-macam gambar. Yuta tak heran, toh kedua orang tersebut akan menjadi tim yang baik jika disatukan.
"Jaemin-ah," suara Jaehyun membuyarkan lamunan Jaemin. Ia menoleh, menatap Jaehyun yang menepuk tempat kosong sebelahnya—diapit oleh Jaehyun dan Yuta.
Jaemin menghampiri Jaehyun. Lalu duduk sesuai perintahnya. "Apa sudah mendengar kabar Doyoung Hyung?" tanya Jaemin mengawali pembicaraan.
Jaehyun menggeleng, "terakhir terlacak, ponsel Doyoung berada di sini, namun sekarang sudah tidak lagi terlacak, sepertinya ponselnya lowbat," ujar Lucas menjawab.
Jaemin mengangguk, "lalu bagaimana dengan ponsel Mark Hyung?" tanyanya lagi.
"Mark masih berada di sini, namun tidak lagi dipojok ruangan. Sekarang sudah di sini, lebih jauh dari jalan keluar, sudah pasti ada sesuatu yang terjadi, ta—"
"Tidak ingatkah kau bahwa Mark menderita philophobia? Oh ayolah, jangan sampai musuh memanfaatkannya Kawan," Yuta menyela omongan Lucas.
Lucas dan Jungwoo saling tatap. Sedangkan Jaehyun menunduk tak kuasa menahan segala beban yang ia pikul. Jaemin sendiri menghembuskan nafas, gusar dengan keadaan.
"Kami seorang psikologi, makanya kami datang kemari untuk membantu, entah membantu penyembuhan Mark, ataupun penyelamatan keduanya," ujar Yuta.
"Kalian menuduh kami pelakunya. Justru kami ingin membantu, kami akan menuju lokasi bersama bawahanmu, Jungwoo. Tolong kerjasamanya, kaupun harus ikut Jaehyun, pun dengan Jungwoo, sedangkan Lucas memantau di sini, bersama beberapa rekan. Tolong beritahu Johnny Hyung dan Taeil Hyung, sekalipun mereka memang pasangan baru yang tidak semestinya diganggu, agar kau tidak sendirian di sini dan memastikan Lucas tetap memantau tanpa risiko bahaya yang tinggi," Yuta menjelaskan secara panjang lebar.
Membuat keempat pria itu bungkam, merasa benar oleh ucapan Yuta, namun tidak enak memberitahu Johnny juga Taeil, apalagi harus meninggalkan Lucas.
"Oh ayolah kawan, gunanya Johnny Hyung dan Taeil Hyung di sini untuk mengurangi bahaya pada Lucas. Jikalau Lucas di sini sendirian, risikonya lebih tinggi, dan kalau kau tidak ikut kamu Jaehyun, kurasa tidak ada senjata kuat yang membantu penyelamtan keduanya," Yuta kembali berbicara.
Jaehyun mendongkak lalu mengangguk. "Tolong telepon Johnny Hyung dan Taeil Hyung. Lucas, kupercayakan kau untuk menjelaskannya pada Johnny Hyung dan Taeil Hyung," Jaehyun bangkit, disusul oleh Jungwoo dengan hati tak tega meninggalkan Lucas.
Jungwoo menatap Lucas sejenak, tatapannya khawatir. Lucas yang sadar akan itu, langsung mengangguk membiarkan Jungwoo pergi.
Jaehyun menunggu Jungwoo di ambang pintu, Yuta dan Jaemin menunggu di mobil.
"Pergilah. Toh, di sini akan ada dua Hyung yang menjagaku nanti, selamatkan Mark dan Doyoung Hyung, juga janin yang dikandungnya, Hyung. Kupercayakan padamu," ujar Lucas dengan senyuman manis menenangkannya.
Jungwoo mengangguk. "Kupastikan Mark dan Doyoung Hyung serta janinnya aman, Lucas."
Jungwoo berbalik, kartu pengenal ia bawa, beserta senjata—jaga-jaga jika ada perlawanan. Lucas menghembuskan nafas, padahal ia sendiri tidak yakin akan keselamatan dirinya.
Keempat pria yang melakoni cerita ini melaju menuju lokasi. Disusul mobil lainnya tanpa membunyikan sirine-nya.
Jungwoo menyetir mobil, sudah menjadi orang pro dalam hal mengebut. Jaehyun hanya dapat diam, ucapan Yuta masih terngiang-ngiang di kepalanya.
Sedangkan Jaemin takut terjadi apa-apa pada keduanya. Terlebih lagi Doyoung yang memang sedang mengandung. Yuta sedikit santai, terlihat jelas di wajahnya. Padahal, dirinya menyembunyikan kekekhawatiran terbesar dari pada keduanya.
Takut pemikirannya tepat. Dia tidak mungkin bisa berkutik jika memang benar. Bukan hanya Mark dan Doyoung yang Yuta khawatirkan, namun orang lainnya yang takut terlibat masalah ini.
Tuhan, tolong selamatkan semuanya.
©jylmrk
Yah, kok pelakunya belom dikasih tau sih di chap ini? :( pdhl jyl udah niat, tp malah diundur lg.
Chap 10 deh kyknya. Hhe. Maaf bru bisa update, ini juga nulis ngedadak setelah ngerjain mtk.🙂
Lagi nulis JF nih. Bener-bener lgi kobam Fajar-Rian dg:v
KAMU SEDANG MEMBACA
Speechless; Complete✔️
Random[jyl series: markmin] "Ketika kamu hadir di kehidupanku. Dan memporak-porandakan semuanya," - Mark Lee "Aku mencintaimu, lebih dari apapun yang kupunya, " - Na Jaemin. ©jylmrk Start: 5 Januari 2020 Finish: 6 April 2020