Speechless; 14 + Penjelasan.

1.8K 167 9
                                    

Winwin pov

Aku tahu, kalian butuh penjelasan setelah sebelumnya dibingungkan oleh skenario Haechan. Akupun sama, tak habis pikir dengan Haechan ini. Menyangkut pautkan diriku pada masalah ini lagi, malasnya, aku harus berhubungan dengan pria yang dulu singgah dikehidupanku, Yuta.

Bagus kalau dia benar membenciku, maksudku kalau Yuta membenciku. Namun melihat sikapnya, Yuta malah seperti ingin menyelamatkanku. Yuta masih sama seperti dulu.

Tidak pandai berbohong. Omongannya meyakinkan, namun gerakgeriknya mencurigakan. Makanya, saat aku dulu memutuskan masuk klub Drama, Yuta tak disarankan oleh semua orang. Melihat kelemahannya dalam hal akting.

Kini, Taeyong menatapku terkejut, begitupun dengan Ten. Sudut mataku menatap Jaehyun dan Jaemin di luar ruangan, aku tersenyum. Menepuk paha kedua pria yang ada di sampingku.

"Sudah saatnya," ujarku seraya bangkit. Aku keluar, membukakan pintu untuk Jaehyun dan Jaemin.

"Eits, tunggu dulu. Jangan langsung menyerang, maafkan aku telah membunuh anakmu Jaehyun. Dipastikan aku akan tinggal di balik jeruji besi selama beberapa bulan, dan tolong pastikan si kanibal itu tinggal selamanya di penjara." Aku menepuk bahu Jaehyun, lalu masuk agar tidak menimbulkan curiga.

Mark menatap Jaemin. Tatapannya sama seperti tatapan Yuta saat itu. Ah, tiba-tiba merindukan tatapannya, yang kini hilang, redup tanpa cahaya.

Haechan mengikuti tatapan Mark. Mata Haechan menatap langsung pada mata Jaemin. Haechan kesal melihat Jaemin berada di sini, menjenguk Mark.

Sebelum Haechan mengamuk, aku berdiri di hadapannya. Menghalangi tatapannya pada Jaemin. Konon katanya, tatapan dari orang imut sepertiku bisa meredakan amarah, katanya.

"Keep calm, Donghyuck." Suaraku agak menekan, namun sukses meredakan emosi Haechan. Haechan tahu, saat aku mengatakan nama aslinya, itu tandanya aku memang serius. Dan harus di laksanakan.

Haechan tenang, matanya sudah biasa. Namun tidak seceria tadi. Mark mengenggam tangan Haechan, mata Mark menunjukan bahwa ia sedang takut; takut Jaeminnya kenapa-napa.

"C-Chanie, tenanglah." Woah, takku sangka, suara Mark dapat lebih menenangkan dari pada tatapanku. Suara macam apa itu?

Haechan hanya mengenggam kembali tangan Mark. Seakan-akan Mark hanya miliknya. Oh, Haechan yang licik.

Jaehyun berdeham. "Kami tidak akan merebut Mark darimu Haechan. Kami hanya ingin mengomongkan sesuatu pada kalian semua."

Aku sudah tahu, soal masa lalu Mark. Dan, kebetulannya, di sini sedang paket lengkap, kecuali keluarga Seo.

"Kesabaranku sudah pada batasnya saat mendengar anakku tak dapat diselamatkan. Dan Jaemin sempat disalahkan saat dulu kala. Dan Winwin menjadi umpanmu agar mendapatkan Mark," ujar Jaehyun. Ini masih awal, dan mereka sudah tahu bahwa aku ... bukan psikopat yang asli? Syukurlah.

Mark membenarkan duduknya. Genggaman Haechan kian erat; dirinya takut kehilangan Mark untuk kedua kalinya.

"Dahulu, Mark terpaksa pindah sekolah dan meninggalkan Nana-nya sendirian, karena masalah sesuatu yang membekas sampai sekarang. Katanya, Jaemin-lah yang menyuruhnya. Namun tidak murni seperti itu. Lalu, Winwin yang dikatakan seorang kanibal oleh Yuta saat penangkapan saat itu. Nyatanya, Winwin masih saja normal, bukan seorang kanibal. Dan kanibal serta yang melakukan itu padamu adalah orang yang mengenggam tangamu, Mark. Lee Donghyuck."

©jylmrk

Author pov

"TIDAK! KAU TIDAK BENAR! WINWIN BENAR KANIBAL DAN NANA YANG MELAKUKANNYA! TIDAK! AKU TIDAK MELAKUKANNYA DAN AKU BUKAN KANIBAL!" Haechan berteriak. Mark refleks melepaskan genggamannya, dirinya tahu fakta yang sebenarnya.

Betapa bodohnya dirinya dulu. Membenci Jaemin tanpa mau menggali lebih banyak informasi lainnya lagi.

"M-Mark, N-nana lah yang melakukannya. Dan, dan ... dan, Winwinlah yang kanibal, kau percayakan?" Haechan menopang dagu Mark. Jelas, Mark gemetaran saat ini.

Belum Mark menjawab. Haechan sudah dipegang oleh Jaehyun dan Taeyong agar menjauh dari Mark. Kalau begini, bukan hanya kejiwaan Haechan yang terganggu, Mark pun ada kemungkinan begitu. Haechan ditarik keluar ruangan, menyisakan isakan tangis Mark yang sangat mengiris hati.

Jaemin menepuk bahu Mark. "Hyung, aku akan selalu ada untuk Hyung." Jaemin tersenyum, setidaknya Mark dapat sedikit tenang.

Winwin ikut menepuk bahu Mark. "Dan, aku bukan kanibal. Yah, tapi aku harus tinggal selama beberapa bulan di penjara. Tidak buruklah, maafkan aku ya Mark, Jaemin." Winwin tersenyum.

Mark dan Jaemin mengangguk bersamaan. Keduanya terlihat cocok. Mungkin, kondisi Mark akan membaik seiring phobia yang akan semakin meluntur, setelah dalang dari semua drama ditangkap.

Yuta menggandeng Winwin. "Masih takut padaku?" tanya Yuta.

Winwin menggeleng. "Tidak, wajahmu saja tidak terlihat menakutkan."

Yuta memukul kepala Winwin pelan. Meski begitu, Winwin pandai berakting. Dan Winwin berpura-pura kesakitan. Jaemin terkekeh, begitupun Mark.

Tak sengaja, manik mata keduanya bertemu. Lalu saling menukar senyuman, yang akan menjadi candu bagi keduanya. Ada gejolak lain yang berusaha keluar dari dalam diri Jaemin. Sedangkan Mark, ada sedikit perasaan malu saat menatap Jaemin; karena dulu, telah menuduhnya tersangka.

Dan inilah yang mereka mau. Berjalan lancar tanpa adanya konflik. Namun mereka sadar, hidup tanpa konflik akan sangat terasa membosankan. Hidup perlu diuji, agar kita makin bersyukur.

Melihat Jaehyun dan Doyoung yang bersedih, dan Winwin yang akan segera disidang, juga Yuta yang niat kembali ke Jepang. Serta Jaemin yang meneruskan membuka konseling di Korea, semuanya memutuskan untuk membuat pesta kecil-kecilan.

Sebagai penghilang stress, dan ucapan selamat tinggal pada Yuta, juga ucapan selamat pada Jaemin yang akhirnya membuka konseling di Korea. Dan hal yang paling bahagia untuk Mark.

Mark telah semakin membaik. Phobianya perlaham menghilang. Oh, katanya Lucas dan Jungwoo dikabarkan akan kencan.

Dan semua kabar bahagia perlahan-lahan terdengar, juga kabar yang kurang mengenakan kian berganti.

Orang-orang silih berganti datang menjenguk Mark. Namun intensitas Mark hanya akan tertuju pada Na Jaemin, mulai saat ini dan seterusnya.

©jylmrk

Kabar bahagia datang di chapter ini💛 kutulis tanggal satu tepat dengan ulang tahun Doyoung. Namun entah kapan dipublish.

Mag jyl kayaknya kambuh, cuma ngga tau jg, jyl ga bilang sm ibu atau sp-sp. Smph ini sakit banget😭 tp jyl msh bisa handle kok, tng aj👌🏻

Please check ma sec acc: zyxndraa
Or, check ma acc instagram: jylmrk.wattpad
Follow ma acc tweet: zyxndraa
Tiktok juga silahkan, namun tidak lagi aktif karena aplikasi yang aku uninstal:p

Tiktok: jylrmk (kalau tidak salah:p)

Speechless; Complete✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang