Flashback.
Dahulu, Yuta pernah mencintai seseorang. Itu sudah cukup lama, saat dirinya masih menetap di Korea dan study di sana. Sudah bukan hal tabu jika menyukai sejenis. Dan Yuta menyukai adik kelasnya, Double Win. Yuta sering memanggilnya Double W atau Double Win, bahkan pernah ia mengatakan Menang pada Winwin.
Yuta sangat terobsesi pada Winiwin, hingga nyaris membuat pria manis itu depresi. Winwin baru saja tinggal dan sekolah di Korea, lantas harus bertemu Yuta. Pemikiran Winwin, setelah Yuta keluar dari sekolah ini. Tidak akan ada lagi gangguan-gangguan dari Yuta.
Namun ternyata ia salah besar. Sebelum Yuta berangkat kuliah, ia menyempatkan diri mengantar Winwin. Dan terkadang menjemputnya.
Winwin dengan terpaksa harus kembali ke China, bukan keinginan kedua orang tuanya, melainkan ia sudah muak dengan sikap Yuta yang terus-terusan mengganggu. Sengaja ia tidak memberi tahu Yuta, ia berangkat ke bandara saat jam sekolah.
Jadi dipastikan Yuta tidak akan mengetahuinya. Jam pemberangkatanpun tak jauh dari jam sekolah. Dirinya yakin bahwa Yuta tidak akan mengetahuinya, karena dirinyapun tidak memberitahu teman-temannya. Bahkan teman dekat sekalipun.
Saat itu Yuta sadar, bahwa dirinya terlalu terobsesi pada Winwin.
©jylmrk
"Bukankah lokasinya sudah mendekat?" tanya Yuta.
Jungwoo mengangguk, "benar sekali. Lokasinya tinggal beberapa meter lagi," ujarnya.
Yuta semakin waspada, masing-masing harus membawa senjata. Bodohnya, Jaehyun tidak diberitahu soal itu. Bagaimanapun Jaehyun baru berurusan dengan hal seperti ini.
Mobil menepi di depan gedung tua tak terurus itu. "Sudah harus dipastikan semuanya lengkap," Jungwoo kembali mengingatkan.
Yuta, Jaemin, dan Jaehyun mengangguk. Lalu keluar diiringi para pasukan yang mengepung gedung dan sebagian lainnya mengikuti Jungwoo masuk ke dalam.
Earphone yang terpasang di masing-masing telinga terdengar bersuara. "Sepertinya mereka berada di lantai atas, pojok kanan,"
Jungwoo mendekati tangga. Berjalan dengan perlahan diikuti ketiga orang lainnya. Ekspedisi seperti ini baru dialami Jaemin, namun lain halnya dengan Yuta.
"Angkat tangan kalian!" Jungwoo berseru. Mengalihkan seluruh atensi mereka pada Jungwoo dan ketiga temannya.
Doyoung yang setengah sadar, dan Mark yang menangis di pojok ruangan menatap mereka. Tangis Mark terhenti, menatap keempat temannya menyelamatkan Doyoung dan dirinya.
Namun hati Na Jaemin teriris, melihat kondisi kedua orang yang disayanginya. Terlebih lagi Mark, matanya sembab, bajunya acak-acakan, luka di sudut bibirnya dan beberapa memar di tubuh.
Rambut yang acak-acakan, dan tunggu, saliva mengalir di dagu Mark? Apa ada orang yang berani menyentuh bibir Mark? Jaemin mulai terpancing emosi, apa lagi Jaehyun yang melihat istrinya setengah sadar.
"Hati-hati dengan mereka, mereka memiliki senjata lengkap," Lucas mengingatkan.
Membuat emosi Jaehyun sedikit terkontrol begitupun dengan Jaemin. Semua orang yang memakai penutup wajah memandang Jungwoo dan rengrengan. Sedangkan dua orang lainnya, menghadap pada dinding. Jelas keduanya tidak memakai penutup wajah.
"Kuperintahkan untuk menjauh dari Mark dan Doyoung Hyung!" ujar Jungwoo lagi.
Jaehyun memegang mengepalkan tangannya erat. Jaemin memegang pistol, jaga-jaga jika ada pergerakan dari lawan. Yuta tetap santai dan mengatur strategi. Dirinya tidak boleh gegabah.
Yuta menghembuskan nafas panjang. "Dimana nyalimu? Sok berani namun aslinya gugup dan takut, hey lihat anak bawahmu Tuan, mereka sepenuhnya berani dengan tekad yang kuat. Lantas, dimana tekad dan keberanianmu?" Yuta hendak berjalan mendekat, namun todongan pistol membuatnya berhenti.
Pria yang menghadap pada dinding menatap Yuta sinis. Keduanya sudah memakai penutup wajah kembali. Yuta menyeringai, menatap pada anak bawah pelaku yang benar menatapnya sangar.
"Apa susahnya? Kami hanya menginginkan Doyoung, jika kau ingin Mark, ambil saja, harusnya kau bisa memilih satu. Pilih Doyoung, apa Mark." Ucapan Yuta membuat Jaemin hendak protes, namun Jungwoo mencegahnya, ini adalah strategi Yuta.
Pria itu terdiam lalu saling tatap. Sedangkan Mark makin takut jika Yuta akan meninggalkannya bersama orang-orang brengsek ini.
"Tapi, Mark tidak ingin bersamamu. Tepatnya tidak ingin kau berada di dekatnya, mengerti? Jadi, untuk apa kau mendekatinya? Itu hanya makin membuat mentalnya terganggu," ujar Yuta.
Yuta berjalan mendekat. Kini todongan senjata menuju pada Yuta, semua arah. Refleks, Jungwoo dan Jaemin mengangkat senjata mereka. Sedangkan Jaehyun hanya bisa mematung tanpa bisa berkutik lagi.
"Mengakulah, Kim Donghyuck. Kau sudah ditemukan, dan kau, Dong Sicheng. Dimana Double Win yang kukenal dulu? Apa sekarang kau seorang kanibal?" Yuta menoleh pada Double Win, alias Winwin.
Winwin membulatkan matanya, tak percaya. "A-aku ..."
"Ikut pada Haechan untuk membunuh Doyoung dan perlahan membunuh satu persatu anak buah Haechan, dan memakannya secara diam-diam. Tidakkah kau sadar Haechan, bahwa setiap harinya, anak buahmu berkurang? Dan pelakunya adalah kerabatmu sendiri, Dong Sicheng."
Mark membulatkan mata sama tak percaya. Haechanpun demikian. "A-apa itu benar, Hyung?" tanyanya.
Samar-samar, Winwin mengangguk kecil. Dia menjadi psikopat dua tahun silam. Dirinya bahkan sudah membunuh pembantunya dan memakan dagingnya.
Haechan menjatuhkan senjatanya. "Jadi, ikut bersama kami, masalahnya akan cepat selesai," ujar Yuta.
©jylmrk
Doyoung dilarikan ke rumah sakit. Sedangkan Mark dilarikan ke rumahnya lalu ditenangkan. Jaemin ikut Mark, Yuta ikut Doyoung bersama Jaehyun. Dan Jungwoo juga Lucas menemani Jaemin.
Jaemin nyaris terisak melihat Mark yang masih enggan membuka suara padanya ataupun Jungwoo dan Lucas.
Orang sebaik Mark harus mengalami ini. Rasanya tidak adil.
Sedangkan Haechan dan Winwin akan menjalani proses hukum selama beberapa minggu ke depan. Dan Winwin akan menjalani konseling dengan Yuta. Juga Haechan dengan Jaemin.
Dan Mark akan menjalankan konseling dengan Kun.
©jylmrk
Kun udah muncul di chap sebelumnya belom sih? Maaf telat bgt updatenya😭 jyl kelupaan dan keasyikan😭
KAMU SEDANG MEMBACA
Speechless; Complete✔️
Random[jyl series: markmin] "Ketika kamu hadir di kehidupanku. Dan memporak-porandakan semuanya," - Mark Lee "Aku mencintaimu, lebih dari apapun yang kupunya, " - Na Jaemin. ©jylmrk Start: 5 Januari 2020 Finish: 6 April 2020