3 - Malfoys

2.5K 320 31
                                    

"Astaga.. matilah aku."

Dan ketika Draco berbalik, Hermione langsung berdiri dan melompat memeluk Pria itu. "Papa !" Teriaknya tiba-tiba. membuat Draco berhenti bergerak dan menurunkan tongkat sihirnya.

Entah ekspresi macam apa yang dibuat Draco saat itu, yang jelas Hermione masih hidup dan saat ini sedang digendong Theo menuju kastilnya sendiri.

Draco memandang punggung Theo yang membawa Hermione dari atas mansion nya, ia terkekeh kecil. "Anak gila."

"Dad.." suara Scorpius membuat Draco berbalik pelan.Hanya sedetik, Scorpius melihat sudut bibir Draco tertarik.

****

"Serius ! Dad tersenyum !"

"Kau harus bisa bedakan tersenyum dan menyeringai, Orpy!"

Ya, Hermione memanggil Scorpius Orpy, niatnya hanya ingin lucu - lucuan. Tapi malah kebiasaan.

Scorpius membawa sebuah buku tebal bersamanya, dia cepat - cepat berlari ketika matahari terbit ketempat Hermione ketika mendengar Dari Theo kalau Adiknya bertemu Ayahnya.

Scorpius berkacak pinggang, "aku hidup lebih lama dari mu, aku lebih tahu perbedaan senyum dan seringai !" Sahut anak kelaki itu dengan tampang sok. Yah sedikit banyak dia tetap anak Malfoy.

Hermione hanya membuang nafas, "Ku rasa hubungan mu dengan Dad akan baik!" Lanjut Scorpius lagi dengan semangat 45.

"Kemarin dia ingin mengutuk ku tahu!"

Gerutu Hermione dalam hati. Scorpius itu polos sekali, matanya berbinar setiap ia membicarakan tentang bagaimana keluarganya akan bersatu. "Aku ingin sekali kita bertiga makan dimeja yang sama." Scorpius tersenyum.

Sedangkan imajinasi liar Hermione justru menampilkan bayangan bahwa ia yang sedang disajikan dimeja makan. Kemudian ia tertawa 'ha ha ha' yang tak nyaman didengar.

"Ngomong-ngomong, ini yang kau minta." Scorpius memberikan setumpuk buku pada Hermione. "... Kau pasti pintar sekali, aku saja tak mengerti setengah dari isi buku itu."

"Itu saja sudah hebat!"

Realitanya, Scorpius bisa mengerti setengah saja sudah hebat. Dia baru berumur 8 tahun, jelas dia tak sebanding dengan Hermione yang lulusan terbaik Hogwarts dan seumuran dengan Ayahnya.

"Anak ini pasti jenius."

"Aku akan belajar lebih giat lagi agar tidak dikatai bodoh oleh adik ku!" Scorpius berujar sambil mengepalkan tangan. Hermione tak bisa berkata apa-apa.

Scorpius sebenarnya sudah belajar dengan sangat giat, ia menghabiskan separuh dari hidupnya untuk membaca buku. Bukan tanpa alasan, Scorpius tidak memiliki teman. Dan setelah apa yang dikatakan Theo kemarin, Hermione sadar satu hal. Mungkin anak lain enggan bergaul dengan Scorpius Karena rumor Tak beralasan itu.

"Sangat tidak adil anak semanis dan sebaik ini mendapat cap buruk karena rumor."

Hermione tersenyum selebar mungkin. "Mione ingin di ajari Orpy!"

Wajah anak lelaki itu cerah, "sungguh?? Itu hebat! Aku akan mengajari mu apapun yang Aku ketahui!"

Pernah sekali Hermione mendapat kesempatan untuk kabur dari tempat ini ketika pintu belakang tanpa sengaja tak terkunci. Tapi ketika itu, entah bagaimana ia teringat wajah Scorpius yang kesepian, ia hanya ragu selama sepersekian detik. Hanya sesaat, namun salah satu penjaga tiba - tiba datang dan menanyakan apa yang Hermione lakukan.

Suddenly, I Became A MalfoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang