"Jadi?" Theo sebenarnya agak sedikit tak mengerti dengan penjelasan Hermione. "Dia memanggil nama mu?"
"Ya.. tapi sebenarnya tidak juga. Tapi dia memanggil ku meski secara teknis bukan begitu." Penjelasan yang ambigu justru menjadi terdengar semakin ambigu. Ya Hermione juga bingung sebenarnya.
"Aku memutuskan untuk tidak memaksanya... Kalau Papa tidak suka memanggil ku, memangnya aku bisa apa?" Lanjut Hermione sambil menelusurkan jarinya di deretan rak buku. Sebenarnya pertaruhan yang ia lakukan lumayan mahal, ia bahkan harus merelakan Harta Berharga nya di sita oleh Draco, dan sekarang ia harus menemukan bagian 2 nya sebelum ditemukan oleh orang yang disuruh Draco mengamankan buku yang 'mencurigakan'. "Anda memenangkan Pertaruhan ini Tuan Nott." Lanjut Hermione dengan suara sopan yang dibuat-buat.
Pria itu tertawa. "Tolong jangan mengatakan hal-hal baik dengan Ekpresi mengerikan begitu." Sahut Theo terkekeh aneh.
***
Melihat dari betapa banyak hal yang terjadi, Hermione sebenarnya tak menyangka bahwa ia masih baik-baik saja dan senang-senang saja. Dan dari sekian banyak hari, Hermione merasa hati nya sedang melompat-lompat gembira karena kepulangan Scorpius.
Bahkan begitu sampai di stasiun, Ia terus berjalan dengan sumringah sambil menggandeng Draco.
Theo yang ikut serta, melirik jam tangannya, "Seharusnya masih ada 30 menit lagi, Anda mau snack dulu?" Tawar nya pada Hermione.
Hermione mengangguk, "Aku mau yang manis-manis."
"Kalau begitu saya akan pergi seben..."
"Aku saja." Sahut Draco tiba-tiba.
Theo tak mengerti akan tingkah yang tiba-tiba mengambil pekerjaannya itu. "Tapi saya bisa..."
Lagi-lagi kalimat Theo dipotong sepihak. "Aku mau mengukur kandungan gizi nya sendiri.".
Krik.. krik..
Reaksi Hermione dan Theo sama tak menyangka nya. Hermione bahkan jadi gugup kalau saja yang ia dapat justru snack sayuran.
"Jaga Dia baik-baik, jangan kemana-mana... Jika terjadi sesuatu kau yang akan ku penggal."
Theo hanya mengangguk dan Draco benar-benar pergi sendiri setelahnya.
"Ayah Anda benar-benar mengerikan yah." Ujar Theo.
Hermione mengangguk setuju, "oh bukankah itu Lily?" Ujar Theo begitu melihat Lily berlarian di koridor.
Begitu melihat Hermione, Lily segera berlari mendatanginya. "Hermione!" Ujarnya.
"Sudah lama yah." Mendengar itu Lily mengangguk kuat.
"Ayah dan ibuku juga disini loh! Ayo datangi mereka!" Ajak Lily.
Hermione memandang Theo menunggu persetujuan. Pria itu menggaruk wajahnya, "hmm... Seharusnya kita tidak bergerak dari sini sih, tapi paling Saya akan dimarahi sedikit."
Setelah itu Lily dengan semangat menarik-narik Hermione untuk pergi bersamanya. Theo bahkan kewalahan mengikuti mereka hingga akhirnya kedua anak itu sampai pada keluarga Potter.
"Dad! Hermione disini!" Teriak Lily pada Ayahnya, Otomatis Harry langsung menyambut dengan antusias.
"Mione!" Ujar Harry yang membuka tangannya lebar-lebar untuk menyambut gadis kecil itu kepelukannya.
Hermione langsung memeluk Harry, "wahhhh sudah lama gak ketemu, kangen Uncle!" Ujar Hermione.
Harry tertawa kecil, Bahkan gadis kecil itu memiliki cara memeluk persis seperti Hermione yang ia kenal, Erat dan terburu-buru. Lantas, bagaimana bisa ia tak merindukan anak itu?
KAMU SEDANG MEMBACA
Suddenly, I Became A Malfoy
FanfictionMengulang tahun ke 7 di Hogwarts itu biasa, tapi bagaimana kalau Aku mengulang ke 7 tahun di Hogwarts? Apa Merlin sebenci itu dengan ku? Maksudku, aku bahkan pahlawan perang. Tapi sekarang aku memanggil anak 8 tahun dengan Kakak, memanggil Ferret pi...