21 - Secret Party [3]

770 137 25
                                    

Begitu kembali, Hermione bisa melihat yang lain mengitari perapian.

Lorcan dan Lysander yang sedang memainkan mainan dari toko lelucon Weasley, dengan background Lily dan Scorpius yang sedang berdebat. Albus ada di antara mereka, sibuk mengatur gitar akustik yang ia beli beberapa tahun lalu.

Semuanya terlihat sempurna, jika saja Hermione tak menyadari hal kecil.

"Lagi-lagi dia menerima surat itu."

Mungkin Scorpius benar, tentang siapa saja bisa mengirimi Ayah mereka surat. Tapi orang macam apa yang akan mengiriminya surat seminggu sekali selama belasan tahun?

Hermione juga ingat momen di mana Draco mengawasi semua perapian dan burung hantu yang masuk ke Malfoy Manor tapi tidak dengan satu burung hantu tertentu, burung itu bisa terus keluar masuk sesukanya. Yang lebih menarik perhatian adalah bagaimana marahnya Draco saat Theo menyentuh surat itu untuk pemeriksaan.

Tak peduli seberapa keras pun Hermione memikirkannya, ia tak memiliki kanidat. Apapun itu, siapapun itu, jelas orang itu memegang kartu bagus.

"Jangan terlalu serius saat kau seharusnya bersantai," ujar Albus masih menyetel gitarnya.

Hermione menghela nafas dan mengambil posisi duduk di samping si anak lelaki. "Jika kau memiliki seseorang untuk berkirim surat dalam waktu yang lama, kira-kira apa alasannya?"

"Tergantung dengan berapa 'lama' yang kau maksud?"

"Mungkin... Lebih dari 11 tahun?"

Album tertawa, "entahlah... Mungkin karena aku punya banyak waktu luang?"

Hermione diam sebentar, tak yakin Draco sesenggang itu. "Alasan lain?"

"Mungkin karena lawannya adalah orang yang menyenangkan untuk diajak bicara."

Hermione memijat pelipisnya, itu masuk akal. Saking masuk akalnya kemungkinan itu jadi terlalu umum. "Kupikir Papa punya pacar."

Si kembar berhenti bercanda, Scorpius dan Lily langsung berhenti berkelahi. "Apa katamu??" Scorpius segera menghadap Hermione. "Aku tidak salah dengar? Dad punya pacar? Kita punya Ayah yang sama, kan?"

"Itu hanya... Err... Asumsiku. Papa bertukar surat dengan seseorang terus menerus dalam waktu yang sangat lama. Bahkan aku bisa melihat dia didatangi burung hantu yang sama saat menyamar jadi Neville Longbottom. Orang macam apa yang membuatnya mau mengambil resiko ketahuan? Orang yang dia beritahu bahwa dia sedang di Hogwarts?"

Scorpius memijat dagunya. "Hummm, menarik. Sebenarnya aku tak masalah selama itu bukan si Guguk."

"Guguk?" Lily mengangkat alisnya.

"Pansy Pumpkinstone," sahut kedua Malfoy itu tanpa rasa bersalah.

Lorcan dan Lysander melempar senyuman licik dan menepuk tangan mereka sekali untuk merangkul masing-masing sepasang saudara.

"Bagaimana kalau kita cari tahu?" Tawar Lysander.

Albus berusaha menjauhkan rangkulan Lysander dari bahunya dan bahu adiknya. "Cari tahu?"

Lysander kembali meletakkan tangannya pada Albus dan Lily. "Benar, kita cari tahu."

Lorcan mengangguk-angguk. "Mumpung di sini, bukankah itu terdengar seperti permainan yang seru?"

"Papaku bukan mainan."

"Ish, tapi kau ingin tahu 'kan siapa yang selalu dia hubungi? Bagaimana kalau itu sungguhan si Guguk Labu Batu?" Tambah Lorcan sambil berbisik di antara Hermione dan Scorpius. "Kalian pasti tidak ingin Mama baru."

Suddenly, I Became A MalfoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang