17 - Deja Vu

1K 190 37
                                    

"kenapa kau melakukan ini padaku?"

"Semua orang akan bahagia..."

"Tidak ada satupun Malfoy yang akan bahagia."

"Apa itu kutukan darimu?"

Gadis itu menjawab sambil menggeleng."Itu takdir."

"Ini akan jadi hal yang terakhir yang pernah kulakukan untukmu."

.
.
.
.

"... Obliviate."

**

Hermione terbangun dengan keringat bercucuran, Ia memegangi kepala yang berdenyut-denyut dan terasa mau pecah. "Sudah kuduga, aku tidak seharusnya menggunakan mantra itu pada siapapun." Gumamnya.

Tak lama kemudian, Scorpius datang melayang-layang dari luar jendela dengan sapu. Anak berambut pirang itu mengetuk jendela Hermione sambil tersenyum lebar yang sesaat membuat Hermione merasa deja Vu.

"Ribut sekali kau, Malfoy!" Amuk Lily sambil membuka jendela dengan keras.

"Kau lebih berisik, tau!" Sahut Scorpius membuat semua lamunan Hermione terhenti, kesadaran menghampirinya.

"Mungkin dikehidupan sebelumnya kalian adalah 2 negara yang berperang," komentar Hermione disertai cekikikan kecil. "Ada apa pagi-pagi, Orphy?" tanya Hermione.

"Oh, tidak apa-apa kok, cuman mau menyapamu... Selamat pagi, Mione!" ujar anak lelaki itu sambil tersenyum cerah, saking cerahnya sampai bisa mengalahkan sinar matahari.

Silau...

"Selamat pagi, Orphy, " jawaban itu membuat Scorpius memegangi dadanya.

"Ah... manisnya adikku~"

"LEBAY!" Komentar Lily To the Point. Yang jika saja Scorpius tidak sedang menaiki sapu, mungkin dia akan menjambak rambut anak gadis keluarga Potter itu untuk yang kedua kalinya.

***

Hari-hari Hermione di Hogwarts tergolong tenang, masih ada beberapa anak yang mengejeknya karena dia adalah Malfoy, tapi banyak juga berhenti mempermasalahkan itu dan hanya menganggapnya bagian dari sejarah yang sudah jauh.

Rupanya perang si Kembar tempo hari benar-benar membantu. "Uncle Theo!" Pekik Hermione tiba-tiba begitu melihat Theo sedang berjalan di koridor. Theo otomatis berbalik dan menyambutnya.

"Hey, Lady !"

"Ada urusan apa?"

Theo melihat kiri dan kanan, kemudian berbisik pada Hermione. "Aku perlu beberapa tanda tangan Ayahmu untuk beberapa dokumen."

Hermione langsung ber ah ria. "Sudah kuduga, kau cerdas... Aku membuat Taruhan dengan Ayahmu tentang ini.. dan aku menang, dia pikir bisa menipumu lebih lama."

Entah apa yang Theo dan Draco pertaruhan, tapi dilihat dari seberapa sumringah wajah Theo, Hermione tahu bahwa pria itu memenangkan imbalan yang besar.

Setelah berpamitan dengan Theo, Hermione melanjutkan aktifitasnya sebagai siswa tahun pertama. Masuk kelas dan sesekali menjawab pertanyaan. Hal yang lucu adalah meskipun ini adalah kali keduanya belajar terbang dengan sapu tapi tetap saja--

Suddenly, I Became A MalfoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang