"Jangan lari-lari, bikin pusing," pria pucat itu mengeluh dengan nada tidak peduli. Sedang anak perempuan yang berlari di hadapannya hanya tertawa dan berhenti secara tiba-tiba.
"Papa, Papa, aku mau coklat kodok!" Teriak sang anak.
"Tidak." Sahutnya tegas. "Lebih baik kau makan emas daripada makanan dengan gambar aneh itu."
Tentu saja maksudnya adalah gambar bergerak dari Mentri sihir yang baru dan Teman Setianya. Siapa lagi kalau bukan Harry Potter dan Ronald Weasley.
"Papa..."
Kali ini Draco tidak menyahut, membiarkan panggilan itu mengambang di udara. Hermione mengamatinya, menimbang apakah pria itu sedang mendengarkannya atau tidak.
"Kenapa Papa selalu pergi ketika Papa seharusnya menungguku?"
Draco berhenti melangkah, memandangi langit biru dengan tatapan menerawang. Angin meniup surai platinanya dengan lembut, membuat Hermione tertegun sesaat hanya untuk menggagumi bagaimana cara Tuhan membuat rambut itu bergerak.
Draco mengambil beberapa langkah besar. Membuat satu-satunya yang bisa Hermione lihat hanyalah punggungnya yang nampak lelah. Ia telah berjuang sangat keras.
Saat Hermione pikir Draco akan meninggalkannya, saat itulah pria itu meraih tangannya. Berusaha membawanya menuju arah yang sama.
"Aku tidak pergi, aku mencarimu."
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Suddenly, I Became A Malfoy
FanfictionMengulang tahun ke 7 di Hogwarts itu biasa, tapi bagaimana kalau Aku mengulang ke 7 tahun di Hogwarts? Apa Merlin sebenci itu dengan ku? Maksudku, aku bahkan pahlawan perang. Tapi sekarang aku memanggil anak 8 tahun dengan Kakak, memanggil Ferret pi...