Hermione duduk di perpustakaan nya sendirian sembari membaca sebuah buku. Wajahnya serius dan ekspresinya sangat tegang seolah sedang membaca teori konspirasi dunia.
Ia membalik sekali lagi halaman yang telah selesai ia baca, kemudian sekali lagi, dan sekali lagi. Hingga halaman terakhir. "Eh? Sudah habis?" Ia kemudian membalik-balik sekali lagi. Itu benar, buku berjudul 'When The Grey Meet Hazel' itu sudah ia baca habis.
"Ya ampun! Aku perlu lanjutannya!" Gadis kecil itu merenggut sembari mengangkat tangga dan menelusuri rak tempatnya mengambil novel itu kemarin untuk menemukan buku ke - 2 nya.
Tapi sekeras apapun ia mencari ia tak bisa menemukannya. "Sedang apa Anda di sana?" Tanya Theo.
"Oh.. hanya mencari sesuatu." Sahut Hermione agak gugup. "Buku... Tentu saja."
"Anda Perlu bantuan?" Mendengar pertanyaan itu otomatis Hermione gelagapan dan menjawab dengan cepat.
"Tidak.. tidak perlu, dari pada itu.. cara uncle bicara padaku lumayan menganggu, terlalu formal... Tidak suka, seperti bukan teman." Bahkan setelah mengatakan kalimat itu Hermione sekali lagi berpikir, apa kata-kata ku terlalu kekanak-kanakan yah?
Theo menggaruk wajahnya mendengar itu, "b.. begitu yah.."
"Padahal Uncle masih sering bicara informal pada Ayah ku, tapi kenapa tidak bisa pada anak berumur 8 tahun?" Theo kehabisan kata-kata mendengar itu. "Itu karena kalian berteman kan?"
Theo tersenyum kecil, "ya itu karena kami berteman... Jadi apa Lady juga mau berteman dengan Uncle ?"
"Mi-o-nie... Aku tidak masalah kalau kakak pelayan yang memanggil ku lady, tapi Uncle harus memanggil namaku, apa Uncle juga orang yang menganut bahwa menyebut nama Mudblood itu hal kotor?"
Theo kelihatan tak tau harus mengatakan apa, "Haha, jadi kau merasa begitu? percayalah, bukan seperti itu. Tapi Lady... Apakah pernah sekali saja Ayah anda memanggil nama anda?"
"Hm?"
"Uncle akan bicara informal dan akan memanggil nama jika sekali saja Ayah anda memanggil nama Anda.. "
"Kenapa begitu?"
Theo nampak berpikir, "sebut saja ini karena Uncle tidak ingin mendahului Ayah mu."
"Tapi itukan hanya nama? Orphy juga memanggil nama ku." Jelas Hermione merasa tidak terima, meski karena Theo menyebutnya ia jadi sadar bahwa meski sudah begitu baik padanya, Draco sama sekali tak pernah memanggil namanya.
Ia selalu memanggil Hermione dengan 'Kau' atau mungkin 'hey'.
"Tepat sekali.. itu hanya nama, Uncle ingin Ayah mu juga menyadari hal itu."
Hermione dipenuhi kebingungan dan pemikiran saat itu. Mencerna apa maksud dibalik perkataan Theodore Nott.
****
"Kenapa kau menatapku begitu?" Tanya Draco karena melihat Hermione terus melotot padanya. Kini mereka sedang berada di taman bunga sambil meminum teh dan memakan camilan. Taman bunga ini baru dibangun sekitar setahun yang lalu begitu Hermione bilang kalau dia menyukai Bunga yang bermekaran. Bahkan masih ada satu taman lagi yang dibangun sekitar 3 bulan lalu karena Hermione pernah bilang kalau Mawar putih itu cantik, jadi bisa ditebak seluruh taman hanya berisi mawar berwarna putih.
Biaya pembangunan taman bunga jelas tidak murah, apalagi Malfoy Manor jadi memerlukan banyak tukang kebun ekstra untuk mengurus taman nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suddenly, I Became A Malfoy
FanfictionMengulang tahun ke 7 di Hogwarts itu biasa, tapi bagaimana kalau Aku mengulang ke 7 tahun di Hogwarts? Apa Merlin sebenci itu dengan ku? Maksudku, aku bahkan pahlawan perang. Tapi sekarang aku memanggil anak 8 tahun dengan Kakak, memanggil Ferret pi...