Tok.. tok.. tok..
Suara ketukan ringan pada pintu kayu keluarga Potter membuat seisi rumah menebak heran tentang tamu mana yang berkunjung diakhir pekan tanpa pemberitahuan. Sungguh tidak sopan.
Harry yang sebenarnya masih seru menyeruput kopi dan membaca koran pagi terpaksa bangun dengan geram. "Sia.. Malfoy?"
"Uncle Harry!" Belum terkumpul kesadaran Harry akan kedatangan mendadak dari Draco Malfoy, putrinya itu justru berlari dan memeluk Harry erat. Refleks karena memiliki anak perempuan yang hanya berbeda setahun, Harry mengangkat Hermione.
"Woah.... Mengejutkan?" Komentar Harry.
Hermione memanyunkan bibirnya "Padahal uncle sendiri yang bilang boleh sering-sering berkunjung."
"Tapi ini terlalu mendadak.."sahut Harry, kemudian ketika menyadari Hermione semakin menekuk wajahnya, Pria itu buru-buru menyahut "uncle jadi belum sempat menyiapkan coklat kodok."
"Siapa yang... Datang?" Ginny berujar sambil mengintip anak yang ada di gendongan Harry. Awalnya ia kaget karena melihat Draco, tapi sekarang dia malah merasa jantungan setelah melihat Hermione.
"Ini sih duplikat !" Jerit hati Ginny meski yang ia lakukan hanya tersenyum paksa.
"Anu.. karena sudah disini, kenapa tidak masuk? Aku punya beberapa camilan yang baru keluar dari Oven." Ujar Ginny sambil sekali lagi melirik Hermione, disaat yang sama gadis itu juga menatapnya tak berkedip dengan wajah tak bersalah.
Ginny menggeleng kuat sambil menuntun tamu nya ke dapur. Hermione turun dari gendongan Harry dan menarik-narik ujung baju Draco. "Ayo masuk bersama." Ujarnya. Lelaki itu akhirnya hanya mengiringi karena ditarik-tarik terus.
Mereka ber-4 duduk diantara meja persegi, sebuah pemandangan yang langka dan mengherankan kenapa bisa seperti itu?
Dihadapannya sudah ada kudapan kecil, teh dan kopi untuk orang dewasa dan coklat panas dengan marshmellow untuk si anak kecil jadi-jadian.
"Berapa umur mu?" Tanya Ginny, sebenarnya Hermione tak bisa mencapai meja, Karena itu beberapa koleksi buku hukum Harry terpaksa dijadikan bantalan untuk diletakkan di kursi.
"Sebenarnya aku tidak tega menduduki buku..."
"5 tahun! Tapi 4 bulan lagi 6!"
"Kami pastikan akan mengirim hadiah." Ujar Ginny sambil meletakan kepalanya pada sebelah tangan. Ia nampaknya tak mau melewatkan saat-saat memandang wajah dihadapannya.
Hermione minum coklat hangat dengan beberapa kue kering yang dibuat sendiri oleh Ginny.
"Manis sekali, rasanya sampai pusing."
Dari awal Draco memang tidak banyak bicara karena keberadaannya pada dasarnya hanya untuk menemani Hermione, ditambah ia juga tak memiliki sejarah yang cukup baik dengan orang-orang dihadapannya. Sekalinya bicara pun yang keluar dari mulutnya hanya hinaan.
"Sangat mengejutkan seorang Malfoy datang ke rumah ku seperti ini." Ejek Harry memulai perkara.
Draco melipat tangan didepan dada, hanya menghela nafas tanpa menjawab.
"Jangan khawatir, aku tidak akan membalikkan meja hanya karena hal sepele." Lanjut Harry dengan wajah tersenyum yang dibuat-buat.
Hermione kemudian beralih pada Harry, sepertinya mereka berdua sudah mulai lagi. "Uncle Harry, uncle bilang kemarin punya anak perempuan untuk main dengan ku, boleh ketemu Sekarang?"
"Uch.. kau bilang begitu, Harry?" Ginny beralih pada Harry.
"Maaf ini salah Uncle... James dan Lily sedang ada di rumah nenek mereka, tapi mereka janji akan pulang sebelum makan malam." Jelas Harry.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suddenly, I Became A Malfoy
FanfictionMengulang tahun ke 7 di Hogwarts itu biasa, tapi bagaimana kalau Aku mengulang ke 7 tahun di Hogwarts? Apa Merlin sebenci itu dengan ku? Maksudku, aku bahkan pahlawan perang. Tapi sekarang aku memanggil anak 8 tahun dengan Kakak, memanggil Ferret pi...