Malam telah berganti pagi. Matahari muncul dan memamerkan sinarnya. Menghangatkan semua makhluk bumi yang mungkin sedang bermalas-malasan.
"Pagi," Dahyun masuk ke ruang rawat Tzuyu dengan masker dan pakaian khusus. Ia membawa nampan di kedua tangannya. Tzuyu hanya tersenyum menanggapinya.
"Bagaimana keadaan unnie?" tanya Dahyun sambil menyiapkan obat yang akan diminum Tzuyu.
"Baik," jawab Tzuyu singkat. Mungkin karena pengaruh dari tubuhnya yang sedang sakit sehingga membuatnya tidak banyak bicara.
"Minum obatnya, kemudian aku akan menyuapi unnie," kata Dahyun yang mendapat gelengan dari Tzuyu.
"Kenapa? Apa unnie tak mau aku menyuapi unnie?" Dahyun mencebikkan bibirnya kesal.
"Aku bisa sendiri Dahyun, meski aku sakit jangan anggap aku lemah," keras kepala Tzuyu.
"Baiklah, baiklah dokter Chou," Dahyun memutar bola matanya malas.
"Beberapa anggota medis lainnya akan segera datang," kata Dahyun, Tzuyu menatap Dahyun kaget.
"Kenapa? Bukankah dua minggu lagi?" tanyanya.
"Yakk, siapa yang tidak akan cemas jika ada anggota satu yang terkena virus," kata Dahyun, ia tak tahu jika Tzuyu belum mengetahui apa yang menyerang tubuhnya.
"Aku? Aku terkena virus?" tanya Tzuyu kaget.
"Memangnya unnie belum tahu? Aku pikir unnnie tahu, maafkan aku unnie," Dahyun menunduk dalam.
"Bagaimana aku bisa terkena virus?" tanya Tzuyu, ia rasa selama ini makannya teratur begitu juga dengan imun tubuhnya yang sehat.
"Pihak rumah sakit bilang, virus dapat ditularkan hanya dengan bersentuhan darah dengan sang penderita," Dahyun memberikan penjelasan.
Mata Tzuyu membulat. Nafasnya tercekat. Dengan cepat ia lepas infus yang tertanam di kulitnya.
"Do..dokter Chou apa yang kau lakukan?" Dahyun cemas dengan apa yang Tzuyu lakukan.
Tzuyu berlari begitu cepat. Bahkan tubuhnya belum benar-benar pulih. Saat mulai lelah ia berlari lagi dengan kaki yang lemah.
Sampai, ia sampai di depan rumah yang cukup besar.
"Baek Hyon!" panggil Tzuyu.
"Baek Hyon, ini kak Tzuyu!" teriak Tzuyu dengan nafas tersengal-sengal.
"Baek Hyon buka pintunya, kak Tzuyu ingin menemuimu," teriak Tzuyu lagi.
"Jangan teriak!," seseorang berdiri di belakang Tzuyu dengan raut wajah bingung.
"Maaf lancang, aku Chou Tzuyu kau bisa memanggilku Tzuyu," Tzuyu membungkukkan badannya ke arah ayah Baek Hyon.
"Saya Kim Mingyu, panggil Mingyu," dengan nada ramah.
"Ada perlu apa kemari?" tanya ayahnya ramah.
"Hanya merindukan Baek Hyon," air mata Tzuyu jatuh.
"Kenapa anda menangis? Dan anda pasienkah?" tanya Mingyu yang mendapat anggukan dari Tzuyu.
"Saya memang pasien sekaligus dokter," jawab Tzuyu.
"Apa anda mengenal anak saya?" Mingyu masih menaruh rasa curiga.
"Ya, saya temannya," jawaban Tzuyu membuat pria di depannya tertawa tak percaya.
"Apa kau tidak waras?" tanya Kim Mingyu.
"Saya mohon, izinkan saya bertemu dengan Baek Hyon," Tzuyu memelas.
"Tidak!" katanya tegas.
"Saya mohon, ini demi keselamatannya," Tzuyu memohon dengan sangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Own Way ✓
Fanfiction[Completed] Chou Tzuyu dan Jeon Jungkook selalu berselisih dalam memperebutkan jabatan sebagai ketua dokter. Tzuyu yang sudah bertahun-tahun berusaha untuk menjadi yang terbaik. Sedangkan Jungkook yang sangat ambisius karena tekad dan dorongan sang...