13# Batasan

1.4K 186 23
                                    

Tzuyu duduk dengan lamunan yang tak kunjung sudah. Terus menatap kosong pemandangan kota Seoul tanpa berniat untuk mengakhirinya.

"Apa sulit bagimu untuk mempercayaiku?"

Kalimat itu terus berputar di otak Tzuyu. Helaan napas panjang menjadi sebuah penutup dari lamunan.

Tlinggg

Mata Tzuyu membulat saat melihat siapa pengunjung kafe yang datang. Nafasnya seakan berhenti.

"Kau ingin pesan apa?" tanya sosok perempuan kepada pasangannya.

"Terserah," jawab si pria tampak acuh.

Tzuyu segera mengalihkan pandangannya. Matanya tiba-tiba berembun, membuat Tzuyu segera menahan cairan bening yang siap meluncur. Tak sampai disitu, dua pasangan itu, duduk di belakang meja Tzuyu. Membuat ulu hati Tzuyu semakin sakit tak tertahan.

"Lama menunggu?" tanya Nayeon dengan senyuman.

"Tidak," jawab Tzuyu dengan senyum yang di paksakan.

"Oh, Jungkook," Nayeon tak sengaja melihat Jungkook.

"Dokter Im," Jungkook membalas sapaan Nayeon. Namun, senyumnya hilang saat tak sengaja menatap gadis yang ada di sebelah Nayeon.

Merasa Jungkook menatapnya, Tzuyu tersenyum palsu kepada Jungkook. Tentu, itu sangat kentara bagi Jungkook.

"Unnie, maaf. Hari ini aku sedikit tidak enak badan. Aku pamit," kata Tzuyu.

"Kau bisa pulang sendiri? Biar aku antarkan," kata Nayeon khawatir.

"Tidak, aku bisa sendiri," tolak Tzuyu lalu dengan cepat keluar dari kafe.

Saat sedang dalam pikiran kalut, tak sengaja Tzuyu menabrak seseorang. Tzuyu pun segera minta maaf, tapi setelah itu ia malah menangis.

"Maaf," kata Tzuyu sambil menangis tanpa melihat ke arah orang yang barusan ia tabrak.

"Kenapa kau menangis? Aku baik-baik saja," kata orang itu khawatir.

"Maafkan aku," kata Tzuyu yang menambah bingung orang tersebut.

"Aku memaafkanmu," kata orang itu.

"Lalu kenapa kau masih disini?" tanya Tzuyu tanpa sadar. Orang itu menaikkan kedua alisnya.

"Baiklah, aku akan pergi," katanya dan melangkah pergi, sesekali ia menoleh ke arah Tzuyu yang masih berlutut.

"Tunggu!" kata Tzuyu yang membuat langkah orang itu berhenti.

"Segeralah pulang. Jangan biarkan orang tuamu mencari anak nakal sepertimu," kata Tzuyu, entah apa yang sedang Tzuyu pikirkan.

Bukannya marah, pria itu malah tersenyum bahkan tertawa kecil.

"Baiklah, aku akan pulang dan meminta maaf kepada ibu ku dan tidak akan mengulanginya lagi," balas pria itu.

Dari sana, Tzuyu mengangguk dan pergi menuju parkiran mobil.

---

Nampaknya, kota Seoul tidak pernah sepi oleh kendaraan yang berlalu-lalang. Seperti pada siang ini. Tzuyu dengan terpaksa harus terjebak macet, padahal pasien pribadi pertamanya sudah datang sejak 15 menit yang lalu.

"Ayolah aku mohon," gumam Tzuyu.

Lima menit, akhirnya Tzuyu bebas dari macet. Ia segera turun dan berlari cepat ke ruangannya.

"Dokter, pasien sudah menunggu lama," kata perawat Kim.

"Suruh dia masuk ke ruanganku," kata Tzuyu yang diangguki perawat Kim.

My Own Way ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang