tantangan

5K 206 35
                                    

Ahn Yujin, cowok SMA yang sekarang duduk di kelas 11 IPA 2. Dia tampan, cerdas, atletis, dan kaya.

Dia teramat sempurna, namun seperti yang kita ketahui, tak ada manusia yang sempurna.

Dia punya satu kekurangan.

Dia itu susah...















Susah untuk dimiliki.





"AHN YUJIINNNN!!"

"GANTENG BANGET SIH CALON SUAMI!"

"ASTAGAA GUE BISA GILA!"

"TERTAMPAR VISUALL!"

Begitulah kira - kira sorakan para penggemar Yujin di sekolahnya. Penggemar Yujin semuanya cantik, err rata - rata cantik mungkin. Tak semuanya cantik.

Di antara semua penggemar Yujin, ada yang paling cantik.

Namanya...

Kim Minju.

Dia sama dengan penggemar Yujin yang lain. Menyoraki nama Yujin saat olahraga, mencari perhatian Yujin, dan memberi hadiah nyaris setiap hari.

Tapi nasibnya sama dengan yang lain, tidak pernah di notice .

Teriakan kencang kembali terdengar saat Yujin meneguk minuman dari botol biasa. Yujin yang mendengar itu terlihat risih, tapi dia tak mengatakan apapun.

Pemuda itu mengedarkan pandangannya ke sekeliling lapangan. Sampai ia menemukan seorang gadis duduk di bangku penonton dengan botol mineral di pangkuannya.

"Hai!" sapa Yujin sambil melambaikan tangan kepada gadis itu.

Gadis itu turut melambai dengan canggung, bukan mengapa, ia merasa takut karena mendapat tatapan tak bersahabat dari para penggemar Yujin.

"Yen, kalian lanjut ya. Gue istirahat bentar," ucap Yujin pada teman dekatnya, Choi Yena.

"Pepet trosss," ucap Yena dengan bibirnya yang mirip paruh bebek.

Yujin memilih tak menanggapinya, pemuda itu melangkah ke arah gadis itu. Sedari tadi senyumnya tak luntur seolah gadis itu adalah sumber kebahagiaannya.

"Yujinn, jangan deket - deket ih. Liat tuh mereka ngeliatin aku," cicit gadis itu sambil menunduk takut.

"Ya wajar mereka liatin kamu, kamu kan cantik," ucap Yujin sambil menyentuh pipi gadis itu.

"Yujin,"

"Iya, sayang?"

"Iss," gadis itu memukul lengan Yujin pelan, ia malu. Malu mengakui bahwa ia adalah kekasih dari pangeran pujaan di sekolah.

"WOI LIAT ITU PANGERAN KITA DIPUKUL!" pekik salah seorang gadis di seberang sana.

Mereka beramai - ramai langsung menghampiri Yujin, menanyakan apakah ia baik - baik saja.

"Yujin, kamu baik - baik aja, kan? Sakit gak dipukul ama si miskin ini?" ucap salah satu gadis yang saat ini tengah memegang lengan kiri Yujin.

Padahal yang dipukul yang kanan.

"Maksud lo apa bilang dia si miskin?! Gue gak suka ya dengernya!" ucap Yujin.

"Tapi itu emang kenyataan, sayang!" ucap gadis itu.

"Jangan mentang - mentang lo dan gue temen sekelas, gue segan buat ngasi lo pelajaran ya, Kim Minju!" ucap Yujin sambil menatap tajam mata gadis yang tak lain adalah Kim Minju.

"Galak banget sih," gerutu Minju sambil mengerucutkan bibirnya.

"Mending lo semua pergi deh!" usir Yujin.

"Gak ya. Selagi dia di samping kamu, aku juga harus di samping kamu!" ucap Minju .

"Ck," Yujin berdecak kesal kemudian memilih memandang kekasihnya.

Minju juga tak ingin kalah, ia duduk di samping Yujin hingga tubuh Yujin terapit.

Sementara yang lainnya pergi, membiarkan 'ketua' mereka melakukan aksinya.

"Sayang, kamu kan tinggi ya. Lari kamu pasti cepet kan? Mau gabung ke grup estafet gak? Ntar ada festival persahabatan antar sekolah gitu," ucap Yujin kepada kekasihnya.

"A-aku?" tanya gadis itu sambil menunjuk dirinya sendiri.

"Iya, kamu, Jang Wonyoung," ucap Yujin sambil menangkup wajah kekasihnya.

"Yujin! Aku juga mau," ucap Minju, mengganggu moment sepasang kekasih itu.

"Mau kan?" Yujin tak menggubris Minju, membuat Minju teramat kesal.

"Gimana kalo aku sama si miskin ini tanding?! Aku jamin aku lebih cepet dari dia!" ucap Minju.

"Apasih?" Yujin mendelik pada Minju.

"Kasih aku satu kesempatan,Yujin. Aku bakal buktiin ke kamu kalo aku lebih baik dari dia!" ucap Minju sambil menunjuk Wony.

"Tapi gue gak butuh pembuktian apapun dari lo, Minju! Gue gak suka sama sekali sama lo!" tegas Yujin sambil menyingkirkan tangan Minju yang menunjuk tepat di depan wajah Wonyoung.

"Yujin," Wonyoung buka suara.

"Aku terima tantangan dia,"















Tbc

𝔸𝕟𝕥𝕒𝕘𝕠𝕟𝕚𝕤𝕥Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang