Jisoo kaget dong ya denger ucapan putrinya. Minju gak keberatan sama sekali buat dijodohin.
"Terserah mama aja ya, terserah," ucap Minju.
"Mama emang gak pernah bisa ngertiin perasaan Minju," setelah ngucapin itu Minju pergi.
Minju balik ke kamarnya, disana Wony sendirian, Jennie udah gak bersama anaknya lagi, dia pergi karena ada pekerjaan yang gak bisa dia tinggalkan.
Minju melirik Wonyoung sekilas kemudian duduk di samping Wonyoung. Dia ngambil satu bantal dan diletakin di atas pahanya yang ditekuk. Setelahnya dia membenamkan wajahnya disana.
"Hiks.."
Wony menaikkan sebelah alisnya. Dia kirain Minju tuh kenapa, ternyata nangis.
Wony sebenernya bingung mau ngapain. Dia akhirnya cuma bisa diem sambil mainan jari.
Mau ngehibur Minju, tapi dia takut Minju ngegasin dia.
Dia tuh gak sejahat Minju, dia masih punya hati nurani. Tapi ya kalo urusannya ama Minju, Wony juga rada males.
Berselang 4 menit , isakan Minju udah gak terdengar lagi. Cuma napasnya masih tersendat - sendat.
"Pertama,"
Wony menoleh, itu yang ngomong Minju. Minju udah ngangkat wajahnya dan sekarang dia juga natap Wony.
"Lo rebut Yujin,"
"K-kedua.."
"Lo rebut nyokap gue,"
"Selanjutnya?"
"Lo mau rebut kedudukan gue?"
"IYA?!"
Minju mencengkram bahu Wony, sementara Wony menggeleng pelan. Dia gak ada niatan buat ngasi perlawanan karena dia kasihan dengan Minju sekarang.
"Lo! Lo perebut kebahagiaan gue!"
"Kenapa pas gue udah ikhlasin semuanya, kalian malah ngikutin gue?!"
"Kenapa kita dipertemuin lagi?!"
"GUE CAPEK!"
"CAP— hahhh..."
Minju tiba - tiba engap - engap kek ikan koi.
Minju terjatuh ke samping, ia tergeletak di kasurnya dengan nafas terengah - engah.
"Inhaler," batin Wonyoung , dia buru - buru mencari inhaler milik Minju. Tapi dia gak tau benda itu ditaruh dimana.
"Punya gue kan ada!" Wonyoung segera membuka tasnya, dia buru - buru mengambil inhaler miliknya kemudian memberikannya ke Minju.
Tapi dengan gobloknya Minju menolak. Dia gak mau menerima secuil kebaikan apapun dari Wonyoung.
"DIEM MINJU!" bentak Wonyoung kemudian memposisikan inhaler itu dengan benar.
Setelahnya Minju bisa bernafas dengan normal. Ia masih tergeletak dan tiba - tiba dia nangis lagi.
"Mungkin emang gue yang jahat,"
Minju perlahan memejamkan matanya dan ia tertidur. Wony yang melihat itu membenarkan posisi Minju. Ia menghidupkan ac kemudian memakaikan Minju selimut.
Wonyoung menatap Minju sebentar, melihat Minju yang begitu frustasi membuatnya jadi merasa gak enak ke Minju.
Dia ngerasa jadi perebut kebahagiaan orang lain.
Pada akhirnya Wonyoung mengubur dalam - dalam keinginannya untuk balas dendam ke Minju.
Wonyoung menyibak selimut kemudian masuk ke dalamnya. Mereka berdua tidur bersama.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝔸𝕟𝕥𝕒𝕘𝕠𝕟𝕚𝕤𝕥
Fanfiction"Aku adalah karakter yang selalu dibenci di dalam kisah apapun. Tapi cobalah lihat dari sudut pandangku" -Kim Minju- Start : 14 Feb 20