Minta maaf

1K 138 45
                                    

Yujin dari tadi diem di kelasnya. Dia bahkan gak fokus dengan guru yang lagi ngebacot di depan. Dia kepikiran terus ama Minju.

Jeno udah di kelas, itu artinya Minju sendirian di UKS. Trus siapa yang jagain?

"Gue gak tenang," batin Yujin. Dia mengeluarkan tinta dari penanya kemudian meniupnya beberapa kali hingga tintanya bocor. Dengar sengaja dia mengoleskan tinta itu ke lengannya.

"Aiss," desis Yujin dengan penuh kepura - puraan.

Yujin pun segera bangkit dan maju ke depan.

"Bu, maaf pena saya bocor. Saya izin ke toilet ya bu buat bersihin ini?" ucap Yujin sambil menunjukkan tangannya pada Bu Guru.

"Baik, silahkan," ucap Bu Guru. Yujin langsung memberikan cengiran mempesonanya kemudian ngacir ke toilet.

Yaiya dia ke toilet dulu, masa langsung ke uks, kan gak lucu.

Yujin dengan buru - buru membersihkan tangannya di wastafel. Sialnya wastafel malah kotor gara - gara tangannya. Bekas tinta itu lengket di wastafel yang putih kinclong seperti wajah Baekhyun.

"Bodo amad anjeng," umpat Yujin kemudian mengeluarkan tisu dari sakunya. Ia mengelap tangannya sampai bersih kemudian melangkah menuju UKS.

Saat tiba di depan UKS, langkah Yujin terhenti. Dia jadi kepikiran hal lain.

"Kok gue jadi khawatir sama nih cewek sih?"

Yujin menggelengkan kepalanya, mau balik arah alias balik ke kelas. Tapi lagi - lagi langkahnya terhenti.

"Tapi gue yang bikin dia jadi kek gini,"

Yujin balik lagi ke depan pintu. Baru megang gagang pintu dia berenti lagi.

"Tapi gue gak bakal jadi penyebab itu kalo dia gak gangguin Wonyoung!"

Yujin melepas gagang pintu kemudian berbalik arah. Ia melangkahkan kakinya menjauh dari UKS.

Tap


Tap



Tap




Tapmantap






"Tapi gue beneran khawatir"

Yujin pada akhirnya meneguhkan diri mau datengin Minju. Dia membuka pintu dan masuk. Disini bener - bener cuma ada Minju , tega bener si Jeno ninggalin Minju sendirian disini, gitu pikir Yujin.

Yujin ngambil kursi yang letaknya gak jauh dari bangsal Minju kemudian menempatkannya di samping bangsal Minju. Dia duduk menghadap Minju yang sedang tidur dengan posisi ngehadap langit - langit.

Tangan Yujin dengan berani ngelus dahi Minju. Tanpa ia sadari, sentuhannya membuat Minju terbangun.

Yujin terkejut ketika Minju membuka matanya. Dia serasa kena ciduk. Etapi emang kena ciduk.

"Yujin," lirih Minju sambil tersenyum tipis. Tangan Yujin yang masih berdiam di dahinya ia sentuh. Ia genggam lembut.

"Gue.."

"Gue.. gue.."

"G-gue.."







"Udah inget semuanya,"




Yujin diam mendengar itu. Minju ingat semuanya? Secepat itu?

"Perlakuan lo tadi, ngingetin gue semuanya,"

"Karena perlakuan itu juga yang gue rasain pas kita pertama kenal," ucapan Minju serasa menusuk untuk Yujin. Yujin sadar, dia memang selalu kasar pada Minju. Tak sekalipun ia menunjukkan kesan bahwa ia menyukai Minju.

"Pas gue sadar, kata - kata yang paling gue inget itu cuma yang nyokap gue bilang,"

"Dia bilang, gue anak baik,"

"Ternyata maksud nyokap gue ini,"

"Gue jahat kan?"

"Ada orang yang pernah bilang gini ke gue. Ibarat hidup lo itu kisah, gue itu pemeran antagonisnya, hahaha"

"Siapa ya yang ngomong gitu, gue lupa,"

"Dan soal hutang maaf gue. Gue bakal minta maaf ke pacar lo. Gue gak tau namanya," ucap Minju.

Yujin semakin merasa bersalah. Begitu percaya diri Minju ngomong kalo dia inget semuanya, tapi dia sama sekali gak inget Yuri dan Wonyoung.

Yujin yakin, Minju berusaha keras buat ingat ini semua.

Minju perlahan - lahan bangkit. Ia duduk bersandar di bangsalnya, tangannya masih menggenggam tangan Yujin.

"Ini kali pertama lo gak langsung nepis tangan gue," ucap Minju sambil menatap tangannya yang menggenggam tangan Yujin.

"Istirahat nanti, panggil Wonyoung kesini ya. Gue gak kuat jalan," ucap Minju.

"3 menit lagi," ucap Yujin setelah ia melirik arlojinya.

"Gue bakal ke kelas dia sekarang. G-gue pergi dulu," ucap Yujin kemudian melepas tangannya perlahan. Minju sendiri merasa tak rela, ia tak ingin melepas tangan itu, untuk hari saja.



5 menit menunggu, Yujin datang bersama Wonyoung.

Minju tersenyum melihat Yujin kembali, tapi senyumnya pudar saat melihat tangan Yujin dan Wonyoung saling tertaut.

"Siapa?"

"Wonyoung, namanya Wonyoung," ucap Yujin.

"Wony, gue minta maaf. Selama ini jahat ke lo," ucap Minju sambil menarik kedua tangan Wonyoung.

Dari matanya, dia keliatan tulus banget.

Kenapa? Karena ucapan Jisoo.

Jisoo bilang dia anak baik dan ia mau itu jadi kenyataan.

"Kali ini.."

Minju menarik nafas, seolah ini sangat berat ia ucapkan.

"Gue janji. Gue bakal mundur,"

"Gue gak akan berharap lebih lagi ke lo, Yujin,"


"Dan gue bakal pergi,"



















Tbc

Siapkan tissue buat next part yea

𝔸𝕟𝕥𝕒𝕘𝕠𝕟𝕚𝕤𝕥Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang