karma

1.1K 123 13
                                    

"Jaga omongan lo," ucap Yujin menatap tak suka pada Minju.

"Dia bakal baik - baik aja kalo lo jadi pacar gue , jadi semuanya tergantung lo," jawab Minju sambil tersenyum miring.

"Lo pikir gue mau? Najis," Yujin membawa Wonyoung pergi .

Minju melirik sinis kearah keduanya kemudian kembali melangkahkan kakinya ke kursinya.

Penghuni kelas yang melihat kejadian itu terlihat acuh, mereka menolak untuk berurusan dengan Kim Minju.

"Pokoknya kali ini lo harus bantuin gue celakain tuh cewek," ucap Minju ke Yuri yang daritadi duduk anteng.

"Maaf maaf aja nih ya ju, kita temenan ya temenan, tapi kalo masalah kejahatan lo, gue gak ikut - ikutan," ucap Yuri sebagai penolakan.

"Lagian gue ntar mau nemenin doi gue latihan basket. Jadi gak bisa,"

Setelahnya bel tanda pembelajaran dimulai berbunyi, terpaksa Minju menghentikan obrolan mereka.






























Sepulang sekolah, otak Minju udah stuck. Dia kebingungan, bagaimana caranya membuat celaka Wonyoung.

Minju merenung di dalam mobilnya. Sambil mengetuk - ngetuk dahunya sendiri.

Sampai tak lama ia melihat Wonyoung lewat dan ia sendirian.

"Gue tabrak asik kali ya," batin Minju sambil tersenyum miring.

Minju menginjak gasnya secara perlahan namun tak lama ia menggeleng. Ia tak boleh melakukan itu.

Ia memilih turun dari mobilnya dan menghampiri Wonyoung secara jantan(?)

"Heh miskin!" ucap Minju sambil menarik kerah belakang seragam Wonyoung.

"Apa?" tanya Wonyoung.

"Ikut gue bentar, bisa?"

"K-kemana?"

"Udah ikut aja," dengan sedikit paksaan, Minju berhasil membawa Wonyoung ke toilet.

"Lo masuk ke bilik itu deh," suruh Minju sambil menunjuk bilik paling ujung.

"Buat apa?" tanya Wonyoung.

"Nurut aja apa susahnya sih!"

Minju mendorong tubuh Wonyoung memasuki bilik Iyu kemudian menguncinya dari luar. Wonyoung yang terkurung di dalam tentu panik, ia menggedor pintu itu sambil berteriak.

Minju tersenyum kecil kemudian mengambil botol pembersih lantai yang terletak di sudut ruangan. Ia menuangkan isinya di depan bilik dimana Wonyoung terkunci.

Dengan keadaan Wonyoung tengah mendorong pintu, Minju membuka pintu, hingga pintu itu dengan cepat dan kuat membentur kepalanya sendiri. Minju langsung pingsan seketika.

"M-minju?" Wonyoung panik, dia hendak berlari keluar mencari pertolongan, namun karena cairan pembersih lantai yang dituang Minju tadi, ia jadi terpeleset. Dengan refleks ia menjadikan tangannya untuk menopang tubuhnya yang membuat sesuatu patah.

"Akhhhh!!!" teriak Wonyoung kesakitan. Tangannya begitu sakit.

Teriakannya cukup kuat, hingga orang yang kebetulan lewat di depan toilet mendengarnya.

Ia membuka pintu toilet tanpa berpikir panjang meski ia adalah seorang laki - laki.

"Wonyoung," lirihnya kemudian mendekati keduanya.

"Wonyoung, lo kenapa?" tanya laki - laki itu .

"T-tangan gue sakitt.. Panggilin Yujin," ucap Wonyoung dengan ujung matanya yang mengeluarkan air.

𝔸𝕟𝕥𝕒𝕘𝕠𝕟𝕚𝕤𝕥Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang