Warning!
Seorang gadis ditemani dua bersaudara tengah menggeret kopernya. Kalo diliat dari kronologinya, mereka baru aja mendarat di kota ini.
"Gelaaaa, bandaranya adem banget," ucap salah satu dari mereka, Minju.
"Ndeso," cibir yang satunya, Hyunjin.
"Bacot lo!" Minju memukul lengan Hyunjin. Sementara yang satunya lagi cuma bisa menggeleng.
Lagi gak minat join adu bacot.
Mereka bertiga dijemput sama pria yang gak tua - tua amat, mereka suruhan Seokjin.
Sesuai harapan, kini Minju berada di kota yang sama dengan Yujin.
"Gue bentar lagi jadi direktur kim," ucap Minju sambil senyum - senyum sendiri. Dia ngomongnya pelan, tapi masi kedengeran ama si dower.
"Buahahaha! Kebanyakan halu lo," ejek Hyunjin sambil menjitak Minju, setelahnya dia langsung mendapat tatapan sinis dari seseorang berbadan tegap.
"Buset," Hyunjin langsung nunduk takut.
"Nona muda jangan dijitak - jitak ya," ucap Minju sambil masang wajah songong nan belagu.
Yang awalnya perjalanan mereka dipenuhi canda tawa, sekarang di mobil malah kaku banget. Hyunjin ama Yeji takut ngajak Minju ngobrol, bodyguard -nya serem banget soalnya.
Kan gak lucu belum menikmati keindahan ibukota Kanada malah patah - patah.
10 menit berlalu, mereka sampe di mansion milik keluarga Kim.
Pas masuk Minju langsung disambut mamanya. Minju langsung dong meluk mamanya, dia kangen banget soalnya.
"Anak mama," ucap Jisoo sambil mengelus kepala Minju.
"Mama bangga sama perubahan kamu sayang," ucap Jisoo sambil mencium pipi Minju. Minju senyum tipis.
Sejak di Kanada, Minju emang serius dalam pendidikannya. Dia nyetak banyak prestasi di negara orang.
Di Negara sendiri begok gegara bucinin anjing.
Beruntung Yeji tuh anaknya pinter. Dia bisa ngerti materi pembelajaran Minju walaupun belum dipelajari di sekolahnya.
Bisa dibilang ilmu Yeji tuh selangkah lebih maju dari yang didapat di Sekolah.
"Ma, Yeji ama si dower pasti capek. Kamar mereka dimana?" tanya Minju.
"Oh kalo itu, biar dia yang antarkan," ucap Jisoo sambil melirik seorang wanita yang berdiri di belakangnya.
"Dia... siapa?" tanya Minju. Wajah mbak - mbak ini asing banget buat dia.
"Dia Jang Jennie. Asisten mama. Panggil dia tante ya, jangan bibi," ucap Jisoo, Jisoo udah nganggep Jennie sebagai teman bukan pembantu. Karena Jennie emang baik banget.
"Ayo tante antar," ucap Jennie sambil menunjukkan senyumnya. Minju bales senyum kemudian menoleh pada dua sepupunya.
"Hayu," ucap Minju.
Mereka bertiga diantarkan ke kamar. Kamar mereka bertiga terdapat dalam sebuah ruangan.
Detailnya, di dalam ruangan ini terdapat 4 ruangan. Tiga diantaranya diberi ukuran sama, yang satunya, yang merupakan bilik penghubung tiga ruangan ini diberi ukuran lebih luas.
Di ruangan ini ada banyak hal yang pastinya berguna buat mereka bertiga.
"Masuk aja. Semuanya udah disediakan," ucap Jennie.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝔸𝕟𝕥𝕒𝕘𝕠𝕟𝕚𝕤𝕥
Fanfiction"Aku adalah karakter yang selalu dibenci di dalam kisah apapun. Tapi cobalah lihat dari sudut pandangku" -Kim Minju- Start : 14 Feb 20