Minju ikhlas

1K 136 28
                                    

Minju daritadi gak bisa berenti menggerutu dalem hati. Gimana enggak? Orang - orang suruhan mamanya lagi mindahin barang - barang Wony ke kamarnya.

"Enak banget ni anak bisa numpang di rumah gue," batin Minju sambil melirik gak suka ke Wony.

Tiba - tiba aura antagonisnya muncul lagi.

Wony saat ini lagi di kamarnya. Minju rasanya najis banget tidur sekamar ama Wonyoung. Mending dia ama Yeji.

"Yeji tidurnya sambil kungfu, Ju. Mending gausah deh," tiba - tiba aja Hyunjin ngomong gitu.

"Perasaan gue ngebatin," ucap Minju ke Hyunjin.

"Gue kan cenayang," jawab Hyunjin.

"Bacot lo," Minju pergi ke kamarnya. Sementara Hyunjin lagi ngehibur adeknya yang halan - halannya terpaksa dipending.

Mau pergi berdua aja, sumber duit gaadak.

Kan sama aja boong.

Balik lagi ke Minju.

Dia masuk ke kamarnya. Dia kaget serta ingin berteriak. Dia pikir teh sekamar doang, ternyata seranjang dong.

Minju belum ngekomen, dia nunggu orang - orang berbadan gede ini keluar. Abis itu dia bebas mau mencak - mencak apapun ke Wony.

Saat semua udah keluar dan nyisain mereka berdua, barulah Minju bersuara.

"Lo tidur di lantai pokoknya, gak mau tau," ucap Minju sambil melangkah ke ranjangnya. Dia rebahan dengan nyaman sementara Wony masih berdiri termenung disitu.

"Gue minta bantal ya," ucap Wonyoung sambil mengambil satu bantal. Minju gak komen.

Wony akhirnya lesehan di lantai. Dia bersandar di dinding dengan bantal sebagai sandarannya.

"Katanya gak bisa gue injek? Mana?" batin Minju sambil tersenyum miring.

Sementara Wonyoung juga menunjukkan ekspresi tak jauh beda. Dia layaknya sedang menghitung mundur kemenangannya.














Pintu kamar terbuka. Menampilkan Jisoo dan Jennie yang niatnya mau ngecek anak mereka.

Dan bener aja, Minju ngelakuin hal yang gak pantes lagi ke Wonyoung.

"Minju!" ucap Jisoo,Minju kaget dan langsung berdiri.

Di lantai ya, bukan di atas ranjangnya.

"Kamu apa - apaan?" Jisoo menggeleng heran melihat kelakuan putrinya.

"M-mama,"

"Wony berdiri. Kamu gak usah disitu," ucap Jisoo.

"Kamu ikut mama," ucap Jisoo pada Minju.

"Jennie kamu temenin Wony dulu aja. Saya ada urusan dengan Minju," ucap Jisoo yang dibalas anggukan oleh Jennie.

Jisoo membawa Minju menuju bagian belakang mansion tempat kolam renang berada.

"Minju,"

"Minju liat mama!" ucap Jisoo.

Minju yang dari tadi menunduk mendongak sedikit menatap mamanya.

"Kamu lupa ama omongan mama?" tanya Jisoo.

"Kamu lupa?" tanya Jisoo lagi.

"Siapa lagi yang kamu jahatin makanya kamu lupa omongan mama?"

"Ma,"

"Denger Minju,"

"Kamu anak baik,"

"Jangan bikin mama kecewa, sayang,"

"Minju bisa baik. Tapi enggak untuk dia, Ma," ucap Minju.

"Kenapa sih? Wony ada salah apa sama kamu? Karena Yujin?"

"Dia sumbernya Ma! Dia yang bikin Yujin benci aku! Dia yang bikin perjuangan aku buat Yujin sia - sia, Ma!"

"Dia yang bikin aku jahat di mata mama,"

"Dia yang bikin aku jadi peran antagonis di ff ini ma!"

Et da bocah -author

Ralat

"Dia yang bikin aku jadi peran antagonis di hidup Yujin, Ma!"

Minju akhirnya ngeluarin semua unek-unek dia ke mamanya. Jisoo hanya menghela nafas, tak ada alasan logis baginya untuk membela Minju.

"Itu masalah asrama kamu,"

"Pokoknya kamu harus bisa baik ke Wonyoung,"

"Kalo enggak,"






"Kamu mama jodohin,"











"Jodohin aja, Ma. Minju ikhlas,"






Jisoo kaget



Yujin kaget





Reader kaget





Authorpun kaget







Kitalah k-geat











Tbc
Maap pendek ya gaed, next part gue kasi 1000 word deh

𝔸𝕟𝕥𝕒𝕘𝕠𝕟𝕚𝕤𝕥Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang