Bab 14

33K 1.3K 6
                                    


Jansen POV

Lelah!!!

Aku mengangkat tangan tinggi-tinggi. Menggerakkannya kiri dan kanan, dan merasakan seluruh ototku akhirnya lebih sedikit rileks.

Tiga hari. Cukup tiga hari ini. Aku sudah muak, pikirku muram.

"Will, aku balik!"

Willy mendongak sebentar, lalu mengangguk acuh. "Hati-hati bos."

Aku mengangguk, dan segera mengangkat kaki. Menuju rumah pastinya. Aku kangen istriku, pikirku sedikit tersenyum. Tiga hari ini aku sudah tidak pulang ke rumah. Ada masalah dengan proyek baru yang ku kerjakan. Bukan proyek besar sih. Tapi tetap saja aku tidak bisa membiarkan proyek manapun yang kukerjakan berjalan tidak sempurna.

Dan istriku yang tidak pengertian itu juga sama sekali tidak berniat berkunjung. Baju gantiku saja cuma dititipnya pada satpam lantai bawah. Hah!

Ketika tiba di rumah, keningku langsung berkerut. Gelap. Lampu belum dihidupkan sama sekali. Kemana Yura sampai ... kulirik sebentar jam tanganku... pukul 11???

Ini sudah sangat malam!

Aneh. Yura tidak pernah suka berada di luar rumah lebih dari jam 10 malam. Dan melihat lampu di rumah tidak dihidupkan sama sekali, juga meyakinkanku kalau dia sudah pergi dari pagi atau siang tadi.

Segera kekeluarkan ponselku. Mencari cepat nama Yura, dan melakukan panggilan. Tidak diangkat. Kutelepon lagi, lagi, dan lagi. Hingga rasanya sudah 10 kali aku melakukannya.

Kuhela napasku. Berusaha menyabarkan hati. Berpikir dengan kepala suntuk. Dan ajaibnya teringat Nina!

Oh syukurlah aku sempat menyimpan nomor perempuan satu itu.

"Halo pak bos?" seru Nina ditelepon. Suaranya kedengaran terkejut.

"Nin, maaf mengganggu malam-malam. Istri saya ada di kost-an kamu?"

"Eh, iya pak bos. Yura, ini lagi tidur di kost saya."

"Oh oke, boleh saya meminta alamat kost kamu?"

"Boleh – boleh pak bos. Saya share lokasi aja ya pak bos."

"Iya Nin. Terimakasih."


.

(23 Januari 2020)

Love Me (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang