"Radit."
"Tante siapa?"
"Ini Mama." perempuan itu tersenyum lembut kepada Radit setelah itu ia menghilang.
.....
Cahaya lampu memenuhi Indra penglihatan Radit bau khas Rumah Sakit dan nuansa putih mengelilinginya kepalanya sedikit nyeri alat bantu pernafasan juga bertengger di hidungnya.
Orang yang pertama kali ia lihat adalah seorang laki laki yang berusia sekitar 30 tahun sedang tertidur di sofa Radit tak mengenali orang itu tapi merasa pernah melihatnya.
"Pak?" panggil Radit suaranya memang sangat kecil karena ia sangat kesulitan untuk berbicara. laki laki itu tak dengar ia hanya membalikan badannya membelakangi Radit seolah mencari tempat yang nyaman Radit hanya tersenyum frustasi.
Ceklek
Seorang pria berjas putih ala Dokter memasuki ruangan Radit dia orang yang sangat Radit kenal Dokter Pandu.
"Radit? syukurlah kamu sudah bangun." Pandu berjalan mendekat terlihat dia sangat senang karena Radit sudah siuman.
"Bapak itu siapa?" Tanya Radit, mulutnya terasa sangat kelu untuk bersuara dia benar benar berusaha meskipun hanya mengatakan sepotong kata.
"Dia kakak ipar Dokter."
"Kenapa... disini?" tanya Radit sekali lagi.
"Kamu sepertinya punya banyak pertanyaan ya? tapi kamu harus banyak istirahat kondisi kamu belum sepenuhnya fit."
"Ayah...Ayah...Radit bagaimana Dokter?"
"Jadi itu ayahnya?" batin Pandu.
"Saya...saya harus melihat Ayah saya! sudah berapa lama saya dirawat? Kakak pasti khawatir...Ayah gak boleh sakit."
Menepis rasa sakitnya Radit bangun dari tempat tidurnya dan melepas alat bantu pernafasannya. Pandu dengan sigap menghentikan Radit.
"Ayah kamu baik baik saja Radit dia sudah siuman dari kemarin."
"Kemarin?"
"Kamu sudah dirawat 3 hari disini Kakak kamu sering berkunjung kesini."
"Apa kakak..."
"Dia tidak tau kalau kamu dirawat disini Dokter yakin itu yang kamu mau."
"Terimakasih." Radit tersenyum lega mendengar penjelasan Pandu.
"Kalau begitu kamu harus berbaring lagi dan pakai alat ini lagi ya? Kondisi kamu bisa semakin memburuk kalau kamu terlalu banyak bergerak." Radit mengangguk patuh ia kembali berbaring dan memakai kembali alat bantu pernafasannya.
"Sekarang tanggal berapa?" tanya Radit kepada Pandu.
"Tanggal 24 Januari kenapa?"
"2 hari lagi Ayah saya ulang tahun. Saya belum membeli kado"
"Memangnya kamu mau membeli kado apa?"
"Saya tidak tahu...saya pikir saya akan membeli barang yang sesuai dengan uang saya... "
"...."
KAMU SEDANG MEMBACA
im hurt (COMPLETED)
Ficção Adolescente[Sudah Revisi] Yg penasaran langsung baca aja! # 1 pengorbanan -19032021 # 1 happiness -13052021 # 1 pelajaran hidup-11082021 # 1 die. -10092021