Kamar dengan bentuk persegi itu kini berserakan dengan berbagai cup mie dan minuman soda. Sang pelaku masih tertidur disofa dengan TV yang masih menyala.
Tok...Tok...Tok...
Suara ketukan pintu membuat orang yang tadi tertidur disofa terjungkal kaget ia sempat memgumpat lalu berjalan dengan ogah ogahan kesumber suara.
"Siapa?" suaranya serak orang khas bangun tidur,ia sempat menguap lalu mengucek matanya.
"Apakah anda yang bernama Bayu Pratama?" tanya seorang pria menggunakan baju berwarna hitam dia datang dengan 2 orang dibelakangnya.
"Iya saya sendiri." jawab Bayu sambil mencoba mengambil kesadarannya.
"Kami dari kepolisian akan menangkap anda dengan tuduhan penculikan dan percobaan pembunuhan." jawab orang itu dengan menunjukan lencananya.
"Apa?! saya emang nya salah apa?! bapak pasti salah orang!" alibi Bayu.
"Tangkap dia." perintah orang tersebut,Bayu berjalan masuk ia hendak menutup pintu apartemennya namun dicekal oleh 2 orang yang hendak menangkapnya,Bayu ditarik paksa untuk pergi bersama mereka kehebohan itu menarik penghuni apartemen yang penasaran mereka saling berbisik bisik mengingat image Bayu yang lumayan bagus diapartemen.
*****
"Hiks...hiks..mama..." Arva terus menangis melihat makam ibunya yang masih segar dengan tanah baru.
"Arva.. jangan menangis ya?,nanti mama jadi sedih disana." bujuk Wijaya padahal air mata sudah mengumpul dipelupuk matanya,Cendika memang tidak dapat ditolong karena ambulance yang terlambat membuat Cendika mengalami pendarahan hebat.
"Sekarang ayo kita cari adik kamu.untung saja kamu ingat dengan orang yang menculik Dimas."
Arva tetap menangis ia menatap nanar makam ibunya ia sudah kehilangan permata dihidupnya rasa dendam mengumpul dihatinya.
"Kita harus temuin Dimas yah." kata Arva tangannya mengepal kuat ia berjanji pada dirinya sendiri ia akan menjadi orang sukses dan akan membalaskan dendamnya.
2 tahun berlalu....
Kasus hilangnya Dimas masih belum dapat dipecahkan sampai sekarang Dimas belum dapat ditemukan padahal mereka sampai membuat poster dan menyiarkan ditelevisi ini membuat Wijaya dan Arva semakin khawatir mereka terus berusaha mencari dan berdoa agar keselamatan Dimas selalu terjamin,Wijaya enggan melihat Bayu untuk bertanya karena rasanya ia ingin membunuh orang itu jika melihat wajahnya.
sedangkan ditempat lain...
"Edgar ada yang ingin bertemu." kata seorang wanita paruh baya yang kerap dipanggil Bunda karena kebaikan hatinya.
"Edgar gak mau....bagaimana kalau Ayah sama Mama jemput kalau Edgar pergi?"
"Edgar kamu disana cuman sebentar 1 tahun sekali datanglah kesini untuk menunggu Ayah dan Mama kamu,tapi sekarang ada orang baik yang ingin bertemu."
"Bagaimana kalau mereka jahat?"
"Semua manusia didunia ini baik...mereka kadang hanya lupa,jadi kamu harus selalu jadi anak baik ya?"
"Tapi Bunda...Edgar kan masih punya orang tua...kenapa Edgar harus pergi?"
"Karena orang tua Edgar belum datang...Edgar cari keluarga dulu ya?"
Anak yang berusia 9 tahun itu hanya mengangguk pasrah lalu mengikuti sang wanita keruang tamu untuk menemui 'keluarga barunya'
"Waah anak yang manis." ucap wanita satu lagi ia hanya berdua didampingi satu pembantunya yang tersenyum ramah.
KAMU SEDANG MEMBACA
im hurt (COMPLETED)
Novela Juvenil[Sudah Revisi] Yg penasaran langsung baca aja! # 1 pengorbanan -19032021 # 1 happiness -13052021 # 1 pelajaran hidup-11082021 # 1 die. -10092021