Dimas dan juga Arva tengah menunggu Ayah dan juga Ibunya menjemput mereka didepan gerbang sekolah,mereka masih menggunakan seragam SD nya mereka duduk dipos satpam sambil memakan siomay yang mereka beli tadi suara klakson menyadarkan mereka,mereka berdua segera berpamitan dengan pak satpam dan berjalan menghampiri Wijaya dan Cendika.
"Ma... Arva sama Radit ganti baju dulu gak?" tanya Arva setelah dirinya masuk kedalam mobil dia duduk dibelakang dengan Radit.
"Gak usah sayang,nanti ganti baju dirumah Nenek aja ya? ini kan mau kesana." jawab Cendika sambil tersenyum lembut.
"Horeeee!!"mereka berdua sangat kegirangan disepanjang perjalanan sangat ramai karena Wijaya menyetel lagu yang mereka suka Arva dan Radit ikut bernyanyi mengikuti irama dari Radio,sudah 1 jam mereka melakukan perjalanan sekarang mereka sudah sampai dengan jalan yang sejuk udaranya dan juga pemandangan yang membersihkan mata.
"Eh dek! liat deh disini banyak pohon nya ya?" Dimas mengangguk antusias.
"Satu setengah jam lagi kita sampai dirumah Nenek." kata Wijaya.
"Kok lama banget ya Pa? Dimas udah ngantuk."
"Arva juga."
"Ya sudah kalian tidur aja nanti Papa bangunin kalau udah sampai ya?"
"Iya." jawab Arva dan Dimas bersamaan,keheningan menyelimuti mereka tinggal suara Radio yang volume nya dikecilkan oleh Wijaya, Cendika merasa kelelahan jadi ia juga ikut tidur.
Semakin lama jalanan semakin sepi meskipun langit masih berwarna jingga belum sepenuhnya gelap,karena keheningan ini Wijaya merasa bisa mendengar suara mobil hitam dibelakangnya ia merasa lega karena setidaknya ada pengemudi lain selain dirinya.
Namun rasa lega itu hanya beberapa saat setelah mobil hitam itu menghantam bagian belakang mobil Wijaya membuat mobilnya kehilangan kendali hingga membuat Cendika,Arva,dan Dimas terbangun dari tidurnya ia mencoba menstabilkan keadaan mobilnya setelah terkendali Wijaya menancap gas untuk menghindari orang yang berada dibelakangnya
"Mas!! Awas!!!"teriak Cendika namun karena terlalu fokus dengan orang yang berada dibelakang,Wijaya menabrak sebuah pembatas jalan membuat mobilnya terbolak balik ditanah dan menyisakan rasa sakit yang luar biasa pada badannya.ia masih sempat untuk memanggil bantuan pada handphone miliknya sampai akhirnya dia pingsan.
Arva belum sepenuhnya pingsan ia masih terbangun dan menangis karena kesakitan sampai ia melihat seorang lelaki yang membawa Dimas keluar dari mobilnya.
"om...Ba...yu?" lirih Arva sebelum akhirnya Bayu menendang kepala bocah malang itu hingga Arva pingsan.
Ya,orang yang membuat kekacauan ini adalah Bayu orang yang iri terhadap kesuksesan Wijaya,ia mengambil salah satu anaknya karena ia pikir Wijaya pasti akan sangat terpuruk.
Bayu memasukan Dimas ke tempat duduk belakang,Dimas masih bernafas namun ia tidak bergeming sedari tadi.Bayu tidak peduli dia melajukan mobilnya menjauhi tempat kecelakaan.
Mobil Bayu sudah berjalan hampir 3 jam langit langit jingga sudah berwarna gelap,Dimas belum terbangun sedari tadi membuat Bayu sedikit resah.
"Hei! Bangun!! kamu mati?!" tanya Bayu tatapannya masih fokus kedepannya namun Dimas tak merespon apapun.
"Ah sial!!" Bayu melajukan mobilnya keRumah Sakit wajah Dimas sudah pucat pasi sedari tadi darah akibat terbentur pintu mobil itu masih terus keluar.
Sesampainya diRumah Sakit Dimas mendapatkan pertolongan pertama para Suster membawa Dimas kedalam ICU.
Setelah setengah jam seorang Dokter keluar menghampiri Bayu dia mengajak Bayu keruangannya untuk membicarakan hal penting.
KAMU SEDANG MEMBACA
im hurt (COMPLETED)
Fiksi Remaja[Sudah Revisi] Yg penasaran langsung baca aja! # 1 pengorbanan -19032021 # 1 happiness -13052021 # 1 pelajaran hidup-11082021 # 1 die. -10092021