PART 02 || GARUDA HIGH SCHOOL

116 9 4
                                    

"Keluarga adalah satu-satunya tempat kita belajar tentang arti sebuah kebersamaan."

-old promise-

Author POV

Kriiinggg........

Bel istirahat menggema di seluruh bagian Garuda High School, terdengar sorak Sorai dari seluruh siswa maupun siswi di penjuru sekolah.

Jam dimana yang di tunggu siswa siswi buat melepas kepenatan saat jam pelajaran yang begitu menyiksa mereka. Bagi mereka waktu ini adalah waktu merdeka mereka dari penjajahan dari buku pelajaran pelajaran yang membuat mereka merasa loss doll.

Di satu sisi semua siswa siswi lagi enak enakan pada nangkring di pohon, eh kok pohon maksudnya kantin sekolah berbeda dengan seorang siswi yang berparas cantik, putih, tinggi, dan manis yang sedang melaksanakan sholat sunah dhuha.

Setelah selesai solat Rara ber-murojaah sebentar sambil mengingat hafalan hafalannya yang telah abi, umi dan abangnya ajarkan.

Ya walaupun Rara tidak seperti abang abangnya yang dulu dari SD sudah memasuki dunia perpondokan beda dengan Rara, Rara ingin sekolah seperti orang umum padanya, ia tak ingin di kekang dan ingin bebas, ingat bebas bukan berarti bebas dalam pergaulan.

Tapi itu tidak membuat Rara terputus dari ajaran agamanya, dengan didikan dari abi dan uminya ia telah mengkhatamkan Qur'an saat ia duduk di bangku sekolah dasar.

"Sodaqallahuladzimm..."
Setelah menutup Al-Qur'an nya Rara melipat mukena, melangkah pergi meninggalkan mushola sekolah untuk ke kelasnya.

Hampir beberapa langkah Rara berjalan, tetapi ia di kagetkan dengan suara si cempreng punya sahabatnya-Aliya.

"Eh... Ra, woii!" Panggil Aliya dari belakang Rara yang membuat ia terkejut.

"Astaghfirullah," kaget Rara "apa apaan sih lo! bikin jantungan aja, kalau manggil tu ya nyamperin terus ngucap salam bukan malah teriak teriak kayak orang utan," lanjut Rara menasihati sahabatnya.

"Ya maap kan reflek....hihihi" balas Aliya yang udah nampilin pupy eyes nya.

"Idih idih itu ngapa tu mata? Minta di congkel pake lenggis? Udah cepet to the point aja dah gue lagi sibuk!"

"Etdahh ganas bener lo ya sama sohib sendiri begitu, gimana ceritanya nanti kalau mata gue lo congkel? oh ya lo mau ke kantin nggak kalau ya ayo gue ikut, kalau nggak ya gue ke sana sendiri soalnya di tungguin sama Kristin," ucap Aliya yang panjang lebar yang di tanggapi anggukan Rara.

"Yaudah gue balikin mukena sama Al-Qur'an gue dulu ya, lo kesana duluan aja entar gue nyusul,"ucap Rara sambil berjalan meninggalkan Aliya.

Dikantin

"Hei diem diem bae nungguin gue ya lo pada?" ucap Rara yang PD nya tingkat dewa.

"Elah siapa yang nungguin situ, gue tu nungguin sapi bertelur." canda Aliya yang di tanggapi kekehan Rara.

"Eh? Emang sapi bertelur? Masak iya sapi bertelur? Sampai nemu harta karun di hidung lo ya nggak bakal bisa, jangan ngaco lo ah!" Kristin menjitak kepala Aliya yang terlewat somplak.

"Ya itu lo tau ngapain nanya?"

"Eelah basa basi ogeb," jawab Kristin yang di tanggapi mulut mangap berbentuk 'o' oleh Aliya.

Nikah Dadakan [Mager Ngelanjutin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang