PART-21 || Kesalahan

33 3 0
                                    

"baik anak anak, perkenalkan nama saya Miratozawa selaku manager dari tim voly kalian, di sini saya akan memperkenalkan kalian pada pelatih voly kalian, untuk Sensei Rionald silahkan perkenalkan diri anda!"

"Terimakasih manager, perkenalkan nama saya Rionald Geraldo kalian bisa memanggil saya Rio atau Aldo, di sini saya menjadi pelatih kalian, ah lebih tepatnya saya akan melatih olahraga voly, dan saya harap kalian ingin bekerjasama dengan saya untuk menghasilkan kemampuan yang maksimal, dan jangan lupa kerja tim juga di perlukan dari kalian, baik cukup itu perkenalan kali ini, saya selaku pelatih mengucapkan selamat pada kalian yang telah lolos!"

Setelah insiden adu mulut di depan toilet tadi, sekarang semua peserta di kumpulkan untuk mengenal pelatih dan manager masing masing, seperti sekarang ini olahraga voly telah memperkenalkan pelatih dan managernya kepada peserta.

Jenis olahraga berbeda, berbeda juga lapangan yang di tempati oleh peserta, jika olahraga voly di gedung A, dan olahraga basket di gedung B berlaku juga untuk olahraga lainnya.

"Tidak perlu basa basi ber tele tele lagi, kerena kita tau lomba tahun ini kita hanya perlu waktu satu bulan dari sekarang, mari kita mulai latihan pada hari ini di mulai dengan berdoa, pemanasan dan latihan intinya"

Mereka semua menundukkan kepala, memanjatkan doa sesuai agama dan kepercayaan masing masing, berdoa dengan sungguh sungguh mengharap kan ridho dari sang illahi, agar di beri kemudahan dan kelancaran dalam proses perjalanan mereka berlatih, di jauhkan dari mara bahaya saat berlatih dan lain lainnya, baik itu bahaya secara fisik maupun non fisik.

Seusai berdoa mereka semua melakukan pemanasan di tengah tengah hamparan lapangan, melakukan peregangan otot otot sebelum di mulainya latihan intinya.

Lari, lompat, jogging, telah mereka lakukan semua, sekarang tiba waktunya untuk mereka pada inti latihannya, yaitu membentuk sebuah tim yang handal dan tidak menye menye.

Untuk pembukaan latihan intinya, di mulai dari passing atas dan bawah setelah itu dilanjutkan dengan servis.

Semua melakukan dengan benar sekarang saatnya giliran Rara untuk melakukan servis.

"Eh, tunggu!" Saat hendak melempar bola ke atas, tangan Rara terhenti akibat suara yang menginstruksi untuk berhenti.

Rara menoleh ke belakang mencari pelatih nya, karena ia yakin yang tadi menyuruhnya berhenti adalah pak Aldo, dan benar saja pak Aldo sudah di belakang Rara dengan berkacak pinggang.

Rara terpaku melihat pelatihnya berdiri di depannya dengan jarak yang begitu dekat, baru kali ini ia berhadapan dengan lawan jenis begitu dekat.

Rara menelan salivanya dengan susah, ia tak berani menatap pak Aldo yang ada di depannya sekarang, ia ingin mendongakkan kepalanya supaya ia melihat raut wajah pak Aldo sekarang, tapi ia tak memiliki keberanian sebesar itu.

Deg......

Jantung Rara se akan akan berhenti untuk melaju, keringat dingin bercucuran di kedua pipinya, tubuhnya kaku sulit untuk di gerakan, ingin sekali ia mematahkan tangan gurunya ini yang sengaja memegang pundaknya, tapi seakan dunia berhenti berotasi, tubuhnya tak bisa di gerakkan sama sekali, se akan akan semua berhenti karena alat ajaibnya Doramomon yang di kendalikan oleh pak Aldo.

"Ehmm.... Pak Aldo maaf tangannya." sungguh Rara begitu gugup

"Oh... Maaf saya tidak bermaksud" katanya begitu enteng, punten pak kalau ngomong enak banget ya

اَنْيَقْرَعَ الرَّجُلُ قَرْعًا يُخْلِصُ اِلٰى عَظْمِرَ أْسِهِ خَيْرٌ لَهُ مِنْ اَنْ تَضَعَ امْرَاَةٌ يَدَهَا عَلٰى رَأْسِهِ لاَتَحِلُّ لَهُ، وَِلاَنْ يَبْرُصَ الرَّجُلُ بَرَصًا حَتّٰى يُخْلِصَ الْبَرَصُ اِلٰى عَظْمِ سَاعِدِهِ لاَتَحِلُّ لَهُ

Nikah Dadakan [Mager Ngelanjutin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang