Coment kalau ada typo!
Happy reading 🤗
Sesampainya di rumah gue langsung masuk dan membersihkan diri terlebih dahulu, karena sedari tadi badan gue rasanya lengket banget.
Gue tiba di rumah tepat waktu magrib, sebenarnya tadi gue sama abang abang gue rencananya mau singgah dulu di masjid untuk menunaikan ibadah sholat, tapi karena kondisi kita yang kotor jadilah kita sholat di rumah saja, untungnya tadi macetnya nggak lama jadinya kita tiba di rumah pada tepat waktunya.
Selesai membersihkan diri, gue memakai mukena dan turun untuk sholat di mushola rumah.
Saat mau turun, gue ketemu abang gue yang hendak menunaikan sholat Maghrib juga dan akhirnya kita menuju ke mushola rumah kita.
Eh btw pas kita dateng rumah sepi kayak kagak ada orang, mungkin abi udah berangkat ke masjid komplek apa ya? Dan umi mungkin lagi di dapur masak.
Mushola keluarga gue terletak di samping rumah, berdekatan dengan taman. Jadi kita harus melewati taman samping rumah dulu baru deh sampai di mushola.
Dari kejauhan gue bisa lihat siluet seorang wanita paruh baya yang mengenakan mukena berwarna putih, oh pantesan tadi rumah sepi ternyata umi gue ada di mushola to, kirain masak dan kayaknya Abi emang ke masjid deh.
"Assalamualaikum umi," salam kita bertiga ketika tiba di mushola keluarga.
"Waalaikumsallam, kapan kalian pulang, kok umi nggak tau?"
"Barusan aja mi, tadi kita bersih bersih dulu." umi hanya mengangguk dan tersenyum.
"Kalian mau sholat, yaudah sekarang jatah siapa yang jadi imam? Kita sholat jamaah ya?"
"Jatahnya Amir umi." kata bang Amir dengan antusias, memang di keluarga gue bakal di buatin daftar imam yang akan mengimami sholat kita, kalau ada abi tentu saja abi yang akan menjadi imam, dan jarang sekali abi menjadi imam di rumah biasanya abang dan abi akan pergi ke masjid untuk melaksanakan sholatnya, sedangkan gue dan umi berjamaah di rumah itupun di pimpin oleh umi.
Bang Amir yang menjadi imam dan di belakangnya terdapat bang Fahmi dan di belakang bang Fahmi ada gue dan umi.
"Bang iqomah dulu!" bang Fahmi menggangguk dan segera ia mengumandangkan iqomah.
Selesai bang Fahmi mengumandangkan iqomah bang Amir memulai gerakan sholatnya dengan Takbirotul ihram.
'Allah Akbar'
.
.
.
.
.
.
.
.
.'assalamualaikum warahmatullah'
'assalamualaikum warahmatullah'
Seusai sholat kami sebagai anak mencium punggung tangan umi dan berdoa memohon ampun atas dosa dosa kita pada Allah yang selama kita perbuat.
Setelah itu kita bertiga berdzikir seperti kebiasaan kita seusai sholat.
Seperti pada Al-Qur’an surah Ar-Rum ayat 17-18. Yang menjelaskan Salah satu kewajiban seorang mukmin yaitu melaksanakan shalat lima waktu.
Yang berbunyiفَسُبْحَانَ الله حِينَ تُمْسُونَ وَحِينَ تُصْبِحُونَ وَلَهُ الحمد فِي السماوات والأرض وَعَشِيّاً وَحِينَ تُظْهِرُونَ
Artinya: “Maka bertasbihlah kepada Allah pada petang hari dan pagi hari (waktu subuh) dan segala puji bagi-Nya baik di langit, di bumi, pada malam hari dan pada waktu zuhur (tengah hari)” (QS Ar-Rum: 17-18)
KAMU SEDANG MEMBACA
Nikah Dadakan [Mager Ngelanjutin]
Lãng mạn[•••] Judul cerita sebelumnya: Old promise Ini kisah tentang Humaira gadis yang senantiasa sabar menunggu sahabat karib nya untuk menepati janji lama mereka untuk hidup bersama. Kisah tentang kehidupan keluarga yang sangat over posesif terhadap diri...