Chapter 31 Cinta Yang Tak Terungkap

2.6K 349 21
                                    

Dear Diary,

Beberapa hari terakhir Kak Rex selalu menjemput aku di sekolah, papa sepertinya mulai curiga kalau aku pulang bersama Kak Rex. Tapi aku enggak peduli kalau papa mau marah. Aku senang, aku dan Kak Rex kembali seperti dulu, Kak Rex yang perhatian dan penyayang. Kakak juga memberiku hadiah-hadiah yang cantik juga lucu, katanya Mama Mika membantu memilihkan. Anehnya aku diam-diam aku berdebar. Untunglah Kak Rex tidak pernah memaksakan perasaannya sekarang, itu membuatku agak tertekan karena aku bingung.

🍁🍁🍁

Canna melihat ke gerbang, sosok itu telah menunggunya. Kedatangan Kak Rex selalu menjadi pusat perhatian, lihat tuh gimana irinya cewek-cewek di sekolah karena Kak Rex rajin menjemputnya.

"Hari ini mau ke rumah nggak? Mama mau ketemu sama kamu."

Canna mengangguk, tadi pagi mama Mika meneleponnya dan dia telah membuat blueberry chesse cake, Canna yakin rasanya pasti enak.

"Tapi sebelumnya temani kakak ke toko sport dulu, mau membeli polo shirt."

Canna mengangguk lagi.
Seperti biasa dia memeluk pinggang Kak Rex kuat, mereka berhenti di sebuah outlet sport langganan Kak Rex. Kak Rex menggenggam tangannya dan mereka berjalan masuk.

"Kakak mau beli yang bagaimana?" tanya Canna.

"Pilihkan ya."

"Malah menyuruh aku yang pilihkan. Kak mau kemana?"

"Duduk. Canna yang pilih."

"Yeee...gimana sih?" Canna tertawa, tapi dia memilihkan shirt untuk Kak Rex juga. Dia tau ukuran dan selera Kak Rex, tentu saja. Canna melirik Kak Rex yang sedang menekuni ponsel sambil sesekali tersenyum, ih chat dengan siapa sih? Jangan bilang dengan Kak Lulla.

"Mau yang couple dek?" Penjaga outlet bertanya padanya.

"Couple?"

"Ya sedang ada promo."

Canna mengangguk cepat.

"Kamu dapat fotonya?" Canna mendengar suara cekikikan tak jauh dari dia berdiri, Canna menoleh, ada dua orang cewek yang sedang memperhatikan Kak Rex sambil memandangi ponsel. "Cakep ya."

Siapa? Mereka mengambil foto Kak Rex? Canna bengong. Untuk apa?

"Silahkan ke kasir."

Kak Rex berdiri dan menemani Canna ke kasir, dia melihat cewek-cewek tadi berbisik. Mengantri di belakang mereka. Dengan segera Canna memeluk lengan Kak Rex.

"Udah ada ceweknya." Dia mendengar suara mereka berbisik. Senyum Canna merekah.

"Kamu beli berapa banyak?" Kak Rex bertanya sambil mengeluarkan dompet.

"Sekalian beli baju Couple." Canna mengeraskan suaranya.

Kak Rex menatapnya bingung, Canna merasa geli dalam hatinya. Menyingkir dari Kak Rex. Canna tertawa.

"Kenapa sih dari tadi wajah kamu aneh?" tanya Kak Rex saat memasangkan helm. Canna menggeleng. "Senyum-senyum sendiri, bukan stres menjelang ujian nasional?"

Menyekap Rasa (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang