Chapter 16 Cemburu Menyapa

2.7K 361 22
                                    

Canna berjalan pelan menuju kampus yang rindang, dia ingin memberikan kejutan pada kakaknya dengan kehadirannya. Dia sudah bisa menyetir tapi papanya kekeuh tidak memperbolehkan Canna membawa mobil, harus di antar supir. Canna telah mengenakan kemeja bewarna baby blue dengan kerah berlipit juga celana panjang dan sepatu sneaker, mengikuti gaya Kak Rex, hmm dia terlihat seperti mahasiswi baru.

Dia menanyakan gedung kuliah mahasiswa teknik pada seorang cowok yang duduk di bangku, tapi  malah diberikan nomor ponsel. Akhirnya Canna bertanya pada mahasiswi cewek saja. Canna berjalan pelan menuju gedung kuliah, wah berani sekali dia. Jantungnya berdebar, sesekali dia mendengar siulan yang menggodanya.

Kak Rex, mata Canna membulat saat menemukan sosok itu, seketika langkahnya terhenti. Rex sedang duduk mengobrol bersama beberapa temannya, di sampingnya ada seorang wanita, wanita yang Canna lihat di pestanya dulu. Wanita itu sesekali menyentuh lengan Rex. Hati Canna terasa sakit, ah enggak bukan apa-apa, ucapnya dalam hati. Tidak masalah, sekalipun Kak Rex menyukai wanita lain tidak mengapa, Canna hanyalah adiknya. Iya, begitu. Ucap Canna.

Rex segera menyadari kehadiran Canna, dia melambai. Hihi...muka Kak Rex terlihat terkejut. Rex berdiri mendekatinya.

"Canna. Kenapa kamu di sini?"

Canna melipat kedua tangannya ke belakang dam berkata, "Latihan menjadi mahasiswi."

Rex berdecak, "Nekat kamu. Kamu ngambek karena kakak nggak pulang?" Rex mengacak rambut Canna.

"Nggak tuh."

"Ya sudah ayo sini." Rex menggenggam tangan Canna, mengajaknya bergabung dengan gerombolan teman-teman Rex tadi. Se-serius?

"Ysander, pacarmu?" tanya seorang temannya. Canna duduk di tempat Rex duduk tadi, di sebelah wanita itu. "Patah hati kamu, Lulla, pacar Rex manis begini."

"Jurusan apa?" Yang lain juga bertanya.

Canna menggigiti bibir, diliriknya wanita itu memandangnya sambil tersenyum ramah.

"Halo kita bertemu di pesta waktu itu, aku Lulla."

"Eh iya kak, aku Sheryl."

"Kamu kenapa manggil kakak? Anak baru kan?" tanya teman Rex lagi.

"Ini adekku, dia kangen jadi aku didatangi," kata Rex. "Gimana? Udah siap jadi mahasiswi sekarang?"

"Astaga. Anak SMA?" Mereka tertawa.

"Ysander, jadikan aku adik iparmu."  Teman-teman Kak Rex tertawa lagi, bahkan kakaknya ikut tertawa.

Kenapa Kak Rex memperkenalkan dia sebagai adiknya? Apa karena ada wanita ini?

Rex mengantar Canna ke mobil. "Kakak masih ada kuliah, kamu jangan bolos terus. Sudah kelas tiga." Rex merapikan rambut Canna.

"Oke bos." Kakaknya sekarang banyak tertawa, pasti karena pindah apartemen. Tidak pernah menerima kemarahan papa. Punya dunia baru, yah dia juga harus semangat.

"Jangan oke-oke saja, didengarkan."

Canna mengangguk-angguk. "Kapan kakak ajak aku ke apartemen? Katanya mau ajak, sampe sekarang nggak. Palsu kakak."

"Kapan mau?"

"Besok."

"Besok sekolah."

"Ya udah deh, nggak usah jadi aja. Biar aku di rumah terus sendirian. Makan kue gosong."

"Kue gosong?" Kening Kak Rex terlihat berkerut.

Canna mencoba masak kue untuk kakaknya kemarin, harusnya mau dibawa tapi gagal.

Menyekap Rasa (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang