Chapter 7 Seseorang Dari Masa Lalu

2.8K 386 10
                                    

Mereka bertiga duduk di ruang kepala sekolah. Canna memeluk lengan Rex sambil menangis, wajahnya merah padam.

"Katakan apa yang terjadi?" tanya kepala sekolah. Dia langsung turun tangan mendengar pertikaian pelajarnya itu.

Mereka semua bungkam, Ethan menunduk. Wajahnya terluka. Rex memandangnya tajam, matanya yang hitam semakin kelam.

"Sheryl," panggil kepsek.

Canna hanya menangis. Lengan seragam Rex sudah basah oleh air matanya.

"Kita panggil orang tua mereka," kata guru.

"J-jangan," kata Canna. Kalau papa menghajar Kak Rex lagi? Dia tidak mau, dia akan menghalanginya seperti kemarin.

"Ethan." Mika tergesa datang saat ditelepon sekolah putranya.

"Mama." Ethan menjawab lirih.

Mika menatap wajah anaknya yang memar dan terluka. "K-kenapa ini?"

"Silahkan duduk, Bu," kata Kepala sekolah. Mika menatap Canna yang menangis dan Rex yang kaku.

"Anak ibu berkelahi dengan temannya." Begitu penjelasan guru BK yang mendampingi kepsek pada pertemuan itu.

"Ethan." Mika melihat ke arah anaknya lagi.

"Kita akan menunggu orang tua dari murid lainnya. Bagaimana orang tua Ysander apa bisa dihubungi?"

"Tidak akan datang," kata Rex. Canna menangis semakin keras.

"Papa ... papa ...." Canna melihat papanya masuk. Canna segera memeluk papanya. Matt melingkarkan tangan di pinggang Canna.

"Silahkan duduk Pak Emery," kata kepsek.

Mika berpaling, wajahnya memutih seketika melihat sosok itu. "Matt?"

Matt menatapnya dingin dan sinis.

"Baik, karena wali dari Ysander tidak bisa dihubungi kita mulai saja."

"Papa," bujuk Canna. Matthew hanya memasang wajah datar. Rex membuang muka.

"Masih tidak ada yang mau bicara? Panggil saksi," titah Kepala Sekolah. Ethan tampak terkejut.

Mika membelai-belai punggung Ethan, sambil melihat bergantian ke arah Matt, putrinya dan pemuda tampan yang diam itu.

Canna melihat itu siswa kelas tiga yang juga kerap mengenakan ruang musik.

"Katakan saja yang kamu lihat, Nak." Perintah kepsek.

"Di ruang musik, saya melihat Ethan berusaha mencium Sheryl. Sheryl berteriak dan menangis."

Rex mengepalkan tangannya, darahnya sudah mendidih.

"Ethan." Mika menatap ragu ke arah putranya.

"Ti-tidak seperti itu, Ma. Kami sedang pacaran. Tiba-tiba lelaki itu mendatangi dan menghajar aku." Ethan berkata membela diri.

"Bohong!" pekik Canna.

"Ysander, apa kamu memukulnya?" Kepsek bertanya.

Rex diam saja. Kepala sekolah menghela nafas.

"Ibu Mika, masalahnya Ysander adalah seorang siswa teladan, dia tidak pernah membuat masalah sebelumnya." Beliau melanjutkan.

"Jadi maksud bapak, karena anak saya nakal sudah pasti dia salah?"

"Bukan begitu. Menurut saksi juga demikian."

"Heh." Matt mendengus sinis, Mika menoleh ke arahnya. "Tuntut saja pemuda ini Mika, kau kan pengacara."
Dia menantang.

Menyekap Rasa (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang