(18++) Kisah keluarga antimainstream tentang Iqbaal yang mencintai keponakannya sendiri. Jalan cerita dibumbui oleh konflik, kata kata kasar dan adegan dewasa/percintaan.
"Wuv youuhh-- UNCLEHH--"
"Sshhh-- love you too, baby"
Dirilis 4 Januari 2020°
...
"Nona Cllaire diusir dari rumah karena mengandung diluar nikah"
"Mengandung? Anak siapa?"
"Saya tak tahu, tuan"
"Cari tahu siapa, dan bawa dia kembali ke pelukanku"
---
Terdengar suara mobil, Claire yang sedang membantu Celine menyiram bunga segera melihat siapa yang datang. Betapa terkejutnya Claire dan Celine kala yang turun dari mobil Ferrari hitam keluaran terbaru adalah Gavin.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Gavin merangkul Claire, memang. Mobil Gavin sudah memang mewah dan mahal sejak pertama ia masuk sekolah, tetapi mobil kali ini memang terlihat berbeda. Bahkan kalian tidak bisa membelinya walau harus menjual seluruh organ yang kalian punya.
"Gavin?"
"Ya, aku bersiap menikahimu" Gavin mencium bibir Claire sekilas, Celine menelan ludahnya, buka karena ia iri pada Claire, tetapi ternyata Gavin memiliki nekat yang kuat, kalau masalah mobil ini. Jevin sudah mengoleksintiga warna yang berbeda, seperti kuning, hijau, dan merah.
"Gavin--"
"Aku sudah mendapatkan kunci mansion kita" Gavin melirik Celine sekilas, ia berterimakasih karena Celine sudah mau menerima Claire dan dirinya semalam. Gavih merangkul Claire masuk kedalam mobil.
"Apa kau lapar?" Claire mengangguk, is menginginkan es krim sekarang.
"Aku mau es krim" Gavin mengecek dompetnya, ternyata ia belum mengambil uang dari rekeningnya. Sementara mesin ATM terletak sangat jauh. Ia melirik Claire.
"Baiklah, aku ingin menciummu boleh? Setelah itu kita ke toko pizza, aku mau sosis yang panjang" Gavin
mengangguk, ia menelan ludahnya membuat jakunnya naik turun. Sudah lama sejak hari pertama ia mendambakan bibir ranum itu, Claire hanya mengecup bibir Gavin sekilas dan ia tertawa.
"Sepertinya aku ingin pulang saja, aku sudah tidak lapar" Gavin memutar balikkan mobilnya, memang benar. Ia sudah sangat banyak makan dengan Celine tadi. Bahkan belanja bulanan Celine sudah hampir habis untuk tiga minggu.
"Apa aku gendut?" Gavin melirik Claire, memang iya. Claire terlihat lebih menggemaskan. Rasanya ia ingin meninggalkan bercak merah kebiruan ditubuh gendut itu.
