RINAI: 12

44 2 0
                                    

Perasaan Arka gelisah, padahal ia hanya gagal bertemu Rinai hari ini. Sembari mengaduk-aduk soto nya, tanpa berniat memakannya.

"Kalo cuma buat diaduk mending gue makan sekalian, gedek tau nggak liatnya gue? " geram Satria yang sedari tadi melihat Arka seperti itu.

"Gue jadi nyesel bangun pagi berangkat pagi Sat, " balas Arka.

"Karena gagal ketemu Rinai lagi? Galau sih galau Ar, tapi biasanya lo nggak sampe gini deh, " ujar Satria. "Sini biar gue yang makan, " Satria merebut mangkuk soto milik Arka dan langsung memakannya.

Yang punya makanannya hanya diam, membiarkan Satria memakannya. Satu ide terlontas di otaknya, "Sat, lo tau dimana rumahnya? " pekiknya girang.

"Dia nggak punya rumah! " balas Satria yang masih asik memakan soto.

"Masa? Katanya orang kaya? Pake mobil? Kok ngga punya rumah? "

"Dia punyanya mansion, kaya punya lo! "

Arka tampak mengangguk, "Dan lo tau dimana mansionnya? "

Satria menghentikan acara makannya, "Lo bego atau goblok sih? Katanya rangking 1 paralel hah?! "

"Ya kan gue nanya, napa lo bawa-bawa otak? " sewot Arka.

Satria menyeruput es jeruknya, "Dia putri Mandie Ar, anak pemilik sekolah! "

Arka yang saat itu juga sedang meminum minuman kalengnya, sontak tersedak dan menyemburkan isinya tepat ke arah Satria.

"AN*ING BABI BAN*SAT!!!" Sontak semua pengunjung kantin melirik ke arah mereka. "Lo ngapa nyemprot gue hah? "suara Satria mulai me-melan.

"Mandie? Berarti anak Pak Remon?!" pekik Arka.

"Biasa aja kali nyet, basah gue! " Satria mengibas-ibaskan seragamnya yang basah.

"Ck, ambil punya gue yang di loker! "

Tiba-tiba bel masuk berbunyi. Dan mereka memutuskan kembali kekelas, sebelumnya Satria mengganti seragamnya terlebih dahulu.

***

Sobat Karib

Besok Ay pulang!

Tak menunggu waktu lebih lama lagi, empat sekawan yang tengah berkumpul tidak jelas di basecamp dengan siaga membalas pesan Rinai.

Valdo
Beneran Ay? Seriusan? Yess!!

Milan
Alhamdulillah

Sevon
Akhirnyaaaa princess!

Geo
Yes, doa bang Gege dikabulin!

Rinai tertawa renyah melihat respon sobat karibnya. Ia mengingat mengenai kejadian di lokasi pemotretan tadi. Buru-buru Rinai menghubungi Rios.

"Halo Rios, apakah kau sudah menghubungi nona Lusi? " tanya Rinai setelah sambungan terhubung.

"Sudah queen, nona Lusi akan menunggu anda di restoran hotel sebelah, milik nona Lusi. "

'Ck, kenapa ngga di hotel gue coba? ' gumamnya.

"Baiklah Rios, pukul berapa katanya? " tanya Rinai.

"Pukul delapan malam nona, sekalian beliau mengajak anda makan malam, "

"Baik, terimakasih Rios, "

RINAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang