RINAI: 22

28 0 0
                                    

"Baik, kalau begitu saya tunggu kalian di lapangan 15 menit! " ujar Pak Gun as Gunawan– guru olahraga.

"Iya Pak! " jawab seisi kelas setentak.

"Rin, lo mau ganti? " tanya Yurike.

"Yang lo liat? Masa mau ngebo" balas Rinai.

Yurike tersenyum masam, "Yaa kan kalo gitu kita barengan aja ke ruang ganti, loker kita kan sebelahan" ujar Yurike.

"Yuk Ay" ajak para sohibnya.

"Kalian duluan aja, gue sama dia. Ya kali gue ikut ganti di ruang cowok" balas Rinai diakhiri kekehan.

Empat sekawan manatap bengis Yurike, kemudian beralih ke Rinai kembali. "Yaudah, hati-hati Ay" ucap Valdo menekankan kata hati-hati. Dengan

"Bye bye Ay! " pamit mereka berempat.

"Yoi! "

"Kuyy Ke! " pinta Rinai. Yurike mengangguk dan mereka berjalan menuju ruang ganti.

Setelah selesai berganti, mereka berjalan menuju lapangan outdoor. Karena jadwal olahraga kali ini adalah sepak bola. Menyebalkan sekali! Dirinya lemah jika perihal olahraga. Bagaimana tidak? Seminggu sekali pun dia jarang berolahraga karena kesibukannya.

"Anak-anak, karena kalian sudah kelas 12, bapak tidak akan menjelaskan kembali materi sepak bola ini. Bapak hanya akan menguji kemampuan kalian dengan menandingkan kalian. Kelas kita akan saya adu dengan kelas sebelah. 12 Ipa 2. Saya sudah berdiskusi dengan guru olahraga mereka. Siapkan baik-baik, karena ini demi kelas kalian! " jelas Pak Gun.

Memang, guru olahraga kelas 12 ipa 2 sampai ipa 6 satu orang. Hanya kelas 12 ipa 1 saja yang berbeda guru.

"Iya Pak!" balas mereka serempak.

Murid laki-laki kelas 12 ipa 1 mulai mendiskusikan siapa saja yang akan bermain nanti. Sedangkan Rinai sedang duduk di pinggir lapangan sembari menyeruput minuman kotak rasa coklat dengan Yurike disampingnya.

"Ay kita berempat main! " empat sekawan tiba-tiba saja menghampiri Rinai.

Rinai meletakkan susu kotaknya, "Bagus dong, semangat!! "

"Semangat! " balas empat sekawan dengan tangan mengepal kebawah.

"Yosh yosh yoshh menang! " ujar Geo menepuk tangan seolah memberi semangat sohibnya.

"Semoga berhasil! " ucap Yurike. Dibalas anggukan oleh empat sekawan.

"Nahh tuh ipa 2!" seru Lio, si ketua kelas.

Semua mata mengarah ke arah dimana para murid kelas 12 ipa 2 berdatangan. Begitupun Rinai, "Ooo anak 12 ipa 2 dia?" gumamnya.

"Ar, tuh Rinai" Satria menyikut perut Arka. Arka sudah sumringah saat mendengar jika kelasnya akan bertanding melawan kelas 12 ipa 1,kelasnya Rinai.

Senyum Arka mengembang melihat Rinai, yang dilihat hanya cengo sebelum akhirnya balas tersenyum kikuk.

Karena kelas lawan sudah datang, pak Gun segera meniup peluitnya pertanda pertandingan akan dimulai.

Tak terasa, sekitar lapangan sudah penuh dengan para siswi yang memekik histeris karena melihat empat sekawan yang entah sejak kapan masuk dalam golongan most wanted MHS. tak sedikit juga yang memekik meneriakkan nama Arka.

"Srttttt srttt" ah ternyata susu kotak milik Rinai sudah hampir habis.

Pertandingan sudah dimulai, bola pertama dikuasai kelas Rinai, tepatnya bola dipegang Sevon.

"Ayoo ipa 1! Ipa 1! Ipa 1!"

"Sevonkuu semangatt!! "

"Aaa bang Milan kece parahh!!"

RINAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang