page break 1 : one fine day

2.2K 179 24
                                    

"Kemudian, tambahkan beberapa faktor pendukung mengapa kalian tertarik untuk ambil tema tersebut untuk project. Miss akan kasih waktu pembuatan selama satu bulan."

Suara Miss Anggun nyatanya hanya backsound kegiatan gue kali ini. Gimana ngga, gue udah bete karena ternyata kelompok proyek kali ini malah sama Aksara, orang yang paling dan sangat ingin gue jauhi setelah kejadian beberapa hari lalu.

Fix, ga ada lagi kata-kata yang bisa mendeskripsikan betapa kesal, malu dan jengkel nya gue sama dia, dan sekarang makin menjadi karena proyek menyebalkan ini.

"Nal, Nala ih budeg, woi Nala!"

"Kenapa Fel?"

"Gimana anjir, lo sekelompok tuh sama-

"Udah jangan bacot, gue juga lagi pusing. Bisa tukeran aja kali ya,"

-tapi udah di tulis di powerpoint nya Miss, mana bisa monyet"

"Ya tapi tetep aja gue gamau, huhu," sumpah rasanya gue pengen nangis aja, berharap dengan nangis tulisan nama gue di papan tulis berubah masuk di kelompok lain.

"Gapapa, tenang aja. Lo harus inget tujuan awal lo, kan? Kepalang basah, mending mandi aja sekalian. Gue bakal selalu ngedukung lo, kok! Semangat monyet,"
tak ayal, setelah Felice bialng gitu, beban gue rasanya terangkat walaupun ga semuanya.

Pokonya gue hanya harus fokus sama projek ini dan kelarin cepet-cepet sebelum satu bulan!

TING! TONG!

Ga lama bel istirahat bunyi. Gue sama Felice niatnya mau ke kantin setelah itu ke perpus buat cari referensi untuk tugas yang dikasih Miss Anggun tadi.

Sambil berceloteh ria, gue dan Felice tiba-tiba berhenti karena Felice di panggil orang.

"Balik sama aku apa gimana?"

"Kamu basket aja, aku pulang sama Nala."

"Beneran gapapa?" yang ditanya cuma ngangguk. Sedangkan gue cuma ngeliatin dua orang ini sambil mainin hape.

"Nala, jagain ya, hehe."

"Siap, duh dasar bucin."

"Yeu, iri lo. Udah ya, mau ke kelas dulu."
Gue kadang suka gemes sama dua orang ini, Felix dibalik sikapnya yang cuek tapi tetep punya sisi soft yang selalu bikin Felice nyaman sama dia.

Begitu pula Felice, sahabat gue ini orangnya sederhana dan ceria banget, bener-bener moodbooster and lovely person.

Ah, jadi iri!

"La, yuk ah keburu masuk."

"Yuk-

Drtt

eh bentar, Fel."

Gue otomatis memeriksa notif yang barusan masuk ke hape gue, takut-takut itu dari grup OSIS yang suka tiba-tiba nyuruh ngumpul buat rapat dadakan.

"La,"

"La, kenapa?"

"Oh, ngga. Bukan apa-apa."

Felice gatau aja, sekarang gue lagi usaha buat kontrol ekspresi biar ga keliatan terlalu kaget sama notif yang barusan gue dapet.

Aksara.d

Pasti lo seneng bisa satu kelompok sama orang yang lo suka, kan?

Congrats, La. Gue pastiin satu bulan kedepan bakal banyak hal yang terjadi.

Nyatanya gue cuma baca chat itu, ga berani bales, ga berani juga buat ber eskpresi lebih.

Karena sekarang, sama sekali ga ada rasa senang dalam diri gue. Adanya hanya rasa panik, khawatir, kesal dan sedih bercampur aduk jadi satu.

Setelah hari ini, kehidupan SMA gue kayanya ga akan berjalan dengan tenang.

---

page break 1 status : finished.

intercostal ─2hyunjinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang