Sang Cakrawala Meminta Menunggu

127 8 5
                                    


Untuk sekian kali, aku masih betah memandang langit dengan jutaan pengharapan. Menelisik letak kerinduan akan sebuah titik-titik air yang masih patuh bersembunyi di balik sang mega. Dan hari ini aku kembali bertanya pada semesta yang berhimpun dengan gumpalan awan cerah; hilir mudik untuk saling menyapa, lalu melapangkan cahaya hingga ke bentala dengan sempurna. Apakah tak kasihan? Atau malah bahagia menatap kita yang sedang merintih dalam menunggu sebuah rintikan?  Padahal segala harap telah diterbangkan, hingga yang tersemat  hanya perihal hujan untuk segera datang.

Kehadiran hujan bukan sebab dapat membangkitkan kenangan, bukan pula perihal kesyahduan untuk memikirkan masa depan. Namun, ada kerinduan lebih dari sekadar itu semua. Rindu akan gemericiknya yang menyuburkan, hingga mampu melelapkan pada sebuah mimpi ketenangan. Sederhananya, hujan sedang ditunggu untuk sumber kehidupan.

Kali ini entah Tuhan sedang marah atau hanya menguji untuk bersabar, hingga kenikmatan itu belum juga diturunkan. Barangkali, manusianya yang arogan hingga sulit untuk menunduk sejenak dan meminta. Bukankah Tuhan lebih tahu mana yang dibutuhkan daripada apa yang diminta oleh hambanya. Harusnya bersyukur dan bersabar dapat menjadi doa.

Sepertinya cakrawala juga sedang memilah kapan akan dihadirkan derai bahagia itu ke muara. Jika dilihat, sulur-sulur hitam yang mempererat di atas sana sedang menata barisan untuk menopang kejutan. Jika boleh meminta; turunkan hujan sebagai obat rindu untuk bahagia. Begitu saja senyumku tak lepas dengan mudah. Aku percaya Tuhan pun semesta sedang meminta untuk bersabar dan setia menunggu yang dibalut dengan doa.

'Hai hujan. Kutunggu hadirmu menyapa semesta. Berikan kehidupan yang akan menjadi pelipur nestapa. Hadirmu sungguh menjadi anugerah bagi kita semua. Jangan lama-lama bersembunyi, dengarkan ribuan doa yang terhampar ke udara. lirih tangis ikut serta demi meminta berjumpa.'




Pacitan, 30 Oktober 2019

Setangkai AsaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang