Percayakan Saja Pada Waktu

64 4 4
                                    

Kerap kali hatimu diserang gundah sebab perkara sandingan yang tak kunjung datang. Mencoba mencari, tetapi tak ada yang diketemui untuk benar-benar bersinggah. Terlebih desingan sekitar yang membuatmu semakin tersudut keadaan; usia sudah matang, tetapi masih sendirian.

Tak ada yang salah apalagi harus menyalahkan hingga membuat hati tertekan. Sebab segalanya telah terencana dan terarah. Tinggal bagaimana diri sendiri mampu menerjemah. Barangkali hanya tinggal selangkah untuk bertemu mahligai impian.

Sederhananya, saling memantaskan adalah hal yang diutamakan. Bukan asal-asalan lalu mengiyakan tanpa persiapan. Semua butuh proses yang tak sedemikian hingga akan terjadi hal yang diimpikan. Bersabar adalah kuncinya. Bersabar dalam menanti sebuah jawaban yang menggembirakan dan ditunggu sekian orang.

Tak perlu khawatir soal bagaimana. Cukup percaya akan segala kuasa-Nya. Tengadahkan telapak; rekatkan doa dan senantiasa besimpuh hanya untuk Dia semata. Maka Dia pun akan menjawab segala perkara pada waktunya; mudah tanpa terduga.

Jika tetiba ada bisingan yang merecokmu dengan segala praduga. Maka jangan biarkan telingamu berdenging menerima dengan mudahnya. Cerna baik-baik apa yang seharusnya dan pantas untuk menetap. Jangan mudah terbakar kala desis mengudara hingga membuatmu tak nyaman. Beri mereka senyuman tanpa paksaan. Biar mereka paham bahwa dirimu masih kuat menahan gempuran meski sendirian. Yang harus kamu tahu, Tuhanlah sebaik-baiknya perencana yang andal tanpa perlu diragukan. Berbaiklah dan selamat berjuang untuk hatimu yang masih kesepian dan menunggu indahnya kebersamaan. Kelak doa dan sabarmu akan tersambut dengan kelegaan.

Pacitan, November 2019

Setangkai AsaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang