Senja di Ujung Penantian

35 3 1
                                    

Kita tak pernah tahu kapan akan ada pemutus kisah yang sedang beradu temu. Perihal perpisahan yang dapat terjadi pada siapa pun dan apa pun. Terlebih pada kenyataan yang mengharuskan meninggalkan sebab takdir telah digariskan. Barangkali pada dua hati yang pernah saling berjanji dalam ikatan rasa pun pada dunia tempat bernaung cinta. Semua dapat saja terpisah ada ataupun tanpa sebabnya.

Jika kemarin ada riuh air mata yang berlinang tanpa ingin dikekang, sumpah serapah terlontar tanpa perhitungan sebab kenyataan yang membangkitkan kepedihan. Atau pada hal yang tak pernah diinginkan untuk dikenang. Maka mulailah menegakkan logika dengan sedikit fakta. Berjalan mencari udara segar untuk melapangkan sesak yang memenjara.

Hati kita hanya butuh waktu untuk berpikir sejenak. Mengosongkan kepekatan yang tetiba menyergap. Menerima dengan hebat pada kisah yang singgah tanpa pernah disangka. Duduklah pada tempat yang membuatmu nyaman, dan dengarkan nyanyian alam yang menyapa dengan sempurna. Di atas sana galaksi masih sama memperlihatkan gemerlap bintang harapan. Senja yang masih menyapa meski sekejap lalu menghilang. Bukankah setelah senja akan hadir malam yang penuh pesona?

Janganlah paksa hati dalam berpikir keras. Cobalah rengkuh dengan ketenangan agar tak mudah dalam bertindak gegabah. Tuhan lebih paham di mana seharusnya hati kita berada, barangkali apa yang kita harapkan memang tak seharusnya didapatkan, tetapi apa yang Dia berikan sudah pasti kita membutuhkan. Percaya saja, rencananya lebih indah dari apa yang kita gambarkan.

Semesta tahu kala kita butuh rehat. Jangan biarkan ego menguasai diri hingga tersulut emosi yang tak terelak. Sudah cukupkan dan mulailah perjalanan untuk hal yang menggembirakan pada senja di ujung penantian. Kelak akan ada kisah yang mengantarmu untuk tetap tegar dalam banyak hal. Salam sayang para pejuang bahagia.


Pacitan, 26 November 2019

Setangkai AsaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang