Tingginya harapan terkadang membuat jatuh dalam kenestapaan. Menenggelamkan senyuman yang dibalut dalam keresahan, sebab hilangnya sebuah angan yang telah dirancang. Dulu sebuah harapan digemggam erat dan diikat dengan keteguhan, hingga datang sebuah kebaikan yang akan menyertakan harapan untuk diwujudkan. Hati telah berandai, pikiran diajak melalang buana mengayuh sampan lebih kuat agar cepat sampai tujuan. Senyum pun tak hengkang dari bingkainya.
Namun, ada masa di mana pupukan harapan harus kandas diperjalanan. Badai yang melintas mengaramkan keteguhan, hingga melemaskan kepercayaan. Bukan salah pilihan atau tempat yang dijadikan naungan, tetapi menggebunya sebuah hasrat hingga melupa pada hal terkecil yang seharusnya dilakukan.
Terkadang manusia sering melupa, tidak ada keberhasilan jika melemahnya kepercayaan pada-Nya. Niat dan usaha saja terkadang saja belum cukup untuk bekal petualangan. Semua harus beriringan dengan doa. Ya, namanya manusia yang tak sempurna. Kadang ya begitu adanya.
Cukup jadikan pelajaran dan bahan untuk memantapkan petualangan. Sekali gagal tak apa, berusaha kembali dan dekap doa dengan erat. Maka Tuhan akan ikut serta mendampingi hingga mapan menyelimuti. Bersyukur dan tetap memuji asma-Nya. Semoga perjalanan akan tetap landai hingga sebuah bahagia memeluk diri.
Pacitan, 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
Setangkai Asa
PuisiBarangkali banyak harapan yang tergambar walau hanya bualan semata. Namun, adakalanya dapat menjadi pelipur dikala lelah sedang mendera. Menjadi penyemangat kala gusar memperparah. Barangkali bualan juga doa yang terhampar ke angkasa. Bersama semili...