Chap 28

27.8K 811 11
                                    

Hari ini Helena sudah diizinkan pulang,tetapi dia harus benar-benar untuk mengistirahatkan tubuhnya dirumah.

Bi Anni sedang membantu Helena membereskan barang-barangnya yang selama ini dia gunakan dirumah sakit. Setelah selesai mereka pun keluar kamar,Bi Anni mendorong kursi roda Helena menuju luar,diapun langsung disambut oleh supir pribadi Nathan.

Sesampainya dimansion Helena langsung menuju kamarnya,diapun bangkit dari kursi rodanya karena tidak memungkinkan untuk naik kelantai dua dengan menggunakan kursi roda.

Setelah sampai didepan kamarnya Helena pun berbicara kepada Bi Anni," Terima kasih telah membantuku ibu,aku bisa sendiri jika hanya masuk kedalam kamar saja".

Helena pun membuka pintu kamarnya,dia melihat Nathan sedang berbicara ditelpon dengan wajah yang begitu gelisah. Helena pun berjalan pelan-pelan menuju ranjang untuk beristirahat tetapi pada saat dirinya ingin menempelkan bokongnya ke kasur ada suara yang memanggilnya, "Helena,buatkan aku kopi sekarang".

Tanpa berkata Helena pun berjalan lagi dengan hati-hati menuju dapur,dia sedikit ragu pada saat melihat tangga tetapi akhirnya dia mencobanya,saat ini Helena sedang berada didapur.

Bi anni yang tak sengaja lewat dapur terkejut saat melihat Helena ada didapur,baru saja dokter mengatakan dirinya untuk beristirahat dan baru saja Bi Anni mengantarkannya kekamar tapi sekarang dia ada disini.

Bi Anni pun menghampiri Helena dan berucap,"Yatuhan nak,apa yang kau lakukan,kau seharusnya beristirahat,baru saja aku mengantarkanmu kekamar tetapi mengapa bisa dirimu sudah ada didapur".
Helena hanya menanggapinya dengan senyum.

"Aku kan disini sama seperti ibu hanya seorang pelayan dan disinilah tugas pelayan" Ucap Helena.

"Kau itu adalah istri tuan Nathan bukan seorang pelayan" Cerca Bi Anni.
"Kau membuat apa nak?" Lanjut Bi Anni.

"Aku membuat kopi untuk Nathan,aku harus mengantarkannya,aku permisi ibu" Jawab Helena sambil berjalan dengan pelan-pelan.

Sesampainya dikamar Helena langsung menaruh kopinya diatas nakas,dia langsung menuju kamar mandi untuk sedikit membersihkan tubuhnya,tanpa menunggu waktu lama Helena pun keluar kamar mandi dengan muka yang sedikit segar.

Helena berjalan menuju ranjang,pada saat berjalan dia tanpa sengaja melirik Nathan,diapun melihat Nathan sedang memperhatikannya dengan wajah yang tidak bisa ditebak.

Helena langsung membungkus tubuhnya dengan selimut namun ada sebuah suara,  "Enak sekali dirimu, tidak ada kerjaan dan kerjaanmu hanya malas-malasan saja tetapi bisa mendapatkan uang,aku menyesal telah memberikan cek itu kepada wanita tidak tau diri seperti dirimu". Helena hanya bisa menangis tanpa suara,luka dihatinya sudah sangat besar karena ucapan-ucapan Nathan,Dirinya juga sadar jika pernikahan ini hanya hitam diatas putih.

Helena pun mendengar pintu yang sedikit dibanting,diapun akhirnya mengeluarkan kepalanya dari selimut untuk melihat sekelilingnya,Helena menangis dengan begitu deras,dirinya menangis karena meratapi dirinya yang begitu bodoh karena mulai mencintai pria brengsek seperti Nathan.

~~®~~

Pagi-pagi Helena sudah bangun dari tidurnya dan langsung menuju dapur untuk membuatkan sarapan,Tanpa menunggu waktu yang lama Nathan turun dan langsung duduk dimeja makan,Nathan sama sekali tidak melihat kearah Helena.

Helena yang merasa terasingkan hanya bisa menunduk,hanya ada tatapan benci diwajah Nathan itulah yang Helena lihat sekilas,Tidak ada pembicaraan sedikitpun diantara keduanya.

Helenapun berjalan meninggalkan dapur dan bersiap untuk membersihkan mansion,pada saat Helena sedang membersihkan ruangan utama,Nathan berjalan menuju pintu utama untuk pergi bekerja dia pun berkata tanpa memandang dirinya,"Yang kau bersihkan jangan hanya mansion ini tetapi bersihkan juga dirimu yang kotor itu".

Helena yang mendengar ucapan Nathan hanya bisa menangis dalam diam,Diana melihat kejadian yang baru saja terjadi,Diana merasa sangat senang jika hubungan Nathan dengan Helena sedang rusak.

~~®~~

Nathan saat ini sedang dilanda rasa gelisah dia mendapat kabar dari Anxel,bahwa musuhnya itu sedang merencanakan sesuatu tetapi Nathan tidak mendapat informasi tentang apa yang sedang direncanakan musuhnya itu.

Nathan saat ini sedang diruang kerjanya,dia hanya memandang kosong kedepan,yang ada dipikirannya saat ini adalah Helena,entah mengapa dia sangat gelisah memikirkan Helena tetapi dia berusaha untuk membuang pikirannya itu.

"Tidak,tidak,untuk apa aku memikirkan jalang itu,untung saja aku masih baik dan membiarkannya tinggal dimansionku,tidak,tidak,mana mungkin aku mulai cinta padanya,ini hanya rasa kasihan diriku saja kepadanya" Batin Nathan.

Tiba-tiba ada yang mengetuk pintu ruangannya,Nathan pun mempersilahkan masuk dan ternyata itu adalah Anxel.

Anxel memberitahu Nathan jika musuhnya itu telah tahu kelemahan Nathan,maka dari itu  Anxel menyuruh Nathan untuk lebih berhati-hati,setelah Anxel menjelaskan semuanya kepada Nathan,Nathan pun berucap,"Memangnya apa kelemahanku,aku tidak takut apapun,biarkan saja dia melakukan sesuatu,kita lihat saja".

Anxel yang mendengar perkataan Nathan dibuat tersenyum,ternyata tuannya ini masih belum menyadari jika kelemahannya saat ini adalah Helena,berarti tuannya ini masih belum menyadari jika dirinya mulai ada rasa pada istrinya itu,betapa bodoh tuannya ini.

Anxel pun pamit untuk mencari tahu lebih dalam lagi tentang musuh tuannya itu,dia juga berjanji pada dirinya untuk menjaga Nathan dan juga Helena,karena selama ini dirinya sudah banyak sekali dibantu oleh Nathan,dirinya tidak akan menjadi seperti ini jika bukan berkat Nathan.

H

ay gaes mau ngasih tau nih..

Sorry bakal telat-telat ngeupdate soalnya lagi sibuk belajar untuk ulangan,jadi harap dimaklumi ya readers..

..DON'T FORGET TO VOTE AND COMENT..


VERY BAD NIGHT (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang