Chap 3

48.2K 1.3K 3
                                        

Helena Pov

Ya tuhan mengapa aku harus merasakan semua ini,aku tau kau akan memberi ujian kepada hambamu yang tidak akan melebihi batasnya,tetapi aku tidak kuat dengan cobaan yang kau berikan kepadaku ini...Kedua orang tuaku sudah tiada diwaktu yang bersamaan dan sekarang seseorang telah merenggut kesucianku,apalagi ujian yang akan kau berikan kepadaku...

Jika seandainya kedua orang tuaku masih ada pasti aku akan menceritakan semua keluh kesahku kepadanya,tetapi aku pun tidak tau orang tuaku akan menerimaku dengan keadaanku seperti ini atau tidak..

"Ayah..Ibu..maafkan aku yang tidak bisa menjaga amanahmu untuk menjaga kehormatanku sebagai wanita,tetapi semua itu terjadi karena perbuatan pria breng*ek itu ibu..ayah..Kumohon maaf kan aku.."Batin Helena. Tidak terasa air mata sudah membasahi pipinya.

Tanpa sadar sedari tadi Erina menatap Helena yang sedang mengeluarkan air matanya,dia pun merasa sangat sedih ketika melihat sahabat sekaligus adiknya itu merasakan beban yang besar ini.

Erina pun memegang pundak Helena,Helena pun mengerjap,dia pun langsung mengusap pipinya yang sudah basah itu,pada saat Helena ingin mengusap pipinya Erina menarik tangan Helena dan langsung menariknya kedalam pelukan Erina.

Helena langsung menumpahkan air matanya di dalam dekapan Erina,mengetahui Helena yang menangis di dalam pelukannya,Erina pun langsung sedikit menjauhkan tubuhnya dari Helena dan langsung mengusap air mata Helena.

"Ceritalah kepadaku, janganlah kau pendam saja, aku tau yang kau rasakan ini sungguhlah berat, maka ceritalah kepadaku, jika kau tidak ingin mengatakanny sekarang tidak masalah, tunggu kau siap saja, tapi yang perlu kau ingat adalah aku akan selalu bersamamu"tutur Erina.

"Bukan nya aku tidak mau bercerita kepadamu,tetapi aku hanya tidak mau membebankanmu,sudah cukup dengan semua yang telah kau berikan kepadaku,aku sangat berterima kasih dengan semua yang telah lau berikan kepadaku"Jawab Helena.

"jangan berbicara seperti itu Helena,aku sudah menganggapmu seperti adikku sendiri, aku tidak merasa kau membebaniku, malah aku merasa senang punya sahabat sekaligus adikku seperti mu, jangan berbicara seperti itu lagi Helena" ucap Erina.

Helena langsung memeluk Erina dan berucap terima kasih sambil berlinang air mata. Erina pun berkata "Sudah lah jangan bersedih terus, malam ini kau akan pergi kerumah orang tuaku, cepatlah bersiap".

Helena pun mengiyakan ucapan Erina. Dia pun bergegas untuk merapikan semua segala kebutuhannya yang akan dibawa untuk tinggal dirumah orang tua Erina. Dia pun berfikir pasti dia disana akan merasa sangat kesepian.

Helena memiliki rencana setelah dia tinggal di rumah orang tuanya Erina dia akan melakukan aktivitas seperti biasanya,yaitu tak lain bekerja,ya walaupun hanya sebagai pegawai cafe saja ,itu tidak masalah bagi Helena, karena bagi Helena pekerjaan yang dia kerjakan adalah suatu perbuatan yang halal dan hasil dari jerih payahnya sendiri itulah yang paling penting.

Helena termasuk orang yang terbilang sederhana karena dirinya tidak pernah tergila-gila karena harta,karena kebanyakan wanita seumuran Helena banyak sekali yang tergila-gila dengan harta,dia akan rela memberikan tubuhnya hanya untuk mendapatkan banyak uang,bisa dibilang MATRE.

Helena sih hanya bergidik ngeri jika membayangkan wanita - wanita yang rela menjual tubuhnya hanya karena uang menurut Helena itu adalah sebuah kekonyolan.

..DON'T FORGET TO VOTE AND COMENT..

VERY BAD NIGHT (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang