chptr 18

2.8K 151 0
                                    

Selamat membaca

Jangan lupa vote dan komen ya bosque.. :*

Otak pintar taewa selalu saja membuat hyura kewalahan.  Entah apa yang ada di dalam otak taewa.  Disaat hyura dengan sibuk sibuknya taewa selalu saja merengek agar hyura tak meninggalkan nya bermain di ruanh tengah.

Padahal jarak ruang tengah dan dapur hanya sekitar 8 hingga 10 langkah kaki orang dewasa. Lagi dan lagi hyura pasrah menemani anaknya bermain.

Ia akhirnya memelih deliveri makanan untuk hyura bawa ke kantor taehyung.

Taewa asyik bermain mainannya yang taehyung belikan kemarin saat dari timezone.  Bagi anak kecil permainan adalah segala sesuatu yang membuat hidupnya lengkap.

Begitupun juga taewa semua mainan nya membuat ia bahagia. Hyura selalu mengajarkannya untuk selalu menjaga mainan denga hati hati.

Dan dari itu taewa selalu hati hati menyimpan barang apa pun yang menurutnya wajib di simpan dan membuang apa yang tak menguntungkan bagi hidupnya.

Hyura duduk di karpet berwarna hijau army sambil bermain ponsel dan menemani taewa bermainan.

Hyura sedang menjawab pesan adiknya,  yang mengatakan bahwa ingin bertemu dengan nya dan juga keponakannya ini.

Senyum kecil terbir di bibir hyura.  Sampai sini keperluan adik dan ibunya terpenuhi.  Tak butuh kerja hingga sakit hanya untuk sesuap nasi.

Kini taehyung lah yang membiayai adik dan ibunya. Hyura sangat bersyukur memiliki suami seperti taehyung,  yang mau membiayai keluarga mertuanya hingga terjamin tanpa ada kekurangnnya.

Taehyung bagi hyura segalanya. Taehyunglah yang membuat dirinya bisa jadi seperti ini. Taehyung lah yang membuat keluarganya bahagai tanpa kekurangan apapun.

Hyura selalu ingat akan hal itu.  Maka hyura selalu menghormati taehyung,  dan menjadi istri berbakti bagi taehyung dan menjadi ibu yang baik bagi anak anaknya.

Tok tok tok

Ketukan pintu membuat hyura tersadar dari lamunannya.  Ia beranjak berdiri dan membuka pintu rumahnya.

Terlihat lah pengantar pesanan makannya.  Hyura memberikan uang untuk dibayarkan maknan ini dan berucap terimakasih karna tepat waktu.

Hyura membantu taewa untuk berganti baju, karna sudah kebiasaan taewa ikut dirinya memberikan makan siang untuk suaminya ini.

Mereka pergi menuju kantor taehyung dengan naik taksi. Mereka memang tidak mengerjakan sopir atupun asistem rumah tangga, hyura yang meminta itu karna ia ingin merasakan menjadi ibu rumah tetangga sejati.

Tak perlu waktu lama mereka sampai,  taewa turun terlebih dahulu dan segera berlari memasuki kantor papanya,  sedang kan hyura tertinggal karna membayar sopir taksi terlebih dahulu.

Taewa anak cerdas, ingatannya sangat baik.  Jadi ia tak akan tersesat di kantor ini walupun ia masih kecil.

Hyura kuwalahn mencari keberadaan putrnya ini.  Ia sedikit berlari menuju ruangan taehyung dan ia langsung membuka pintunya.

Hyura menatap tajam taewa yang sedang asyik bermain di sofa,  taehyungg yang meyadari tatapn hyura langsung berdiri dan menghampiri istrinya itu.

Tangan taehyungg terulur untuk mengusap keringat yang bercucuran di pelipis hyura.  Ia memang hyura mudah mengeluarkan keringat karna dia sehat hehehhe.

"ada apa hmm?  Kenapa lari? "tanya taehyung sambil menuntun hyura duduk di kursi kerjanya dan memberi kan segelas air putih. Hyura terseyum tipis untuk menanggapi pertanyaan taehyung.

"taewa masuk ke kantor sendiri lagi? " hyura menggangguk. Taehyung langsung memutar bola matanya malas.  Pasalnya jika taewa bersemangat ia akan lupa orang di sekitarnya dan langsung menghilang tanpa berpamitan

"mama udah sampe? "tanya taewa

"iya,  tadi kenpa nggk bilang ke mama kalu masuk dulu hmm?  Mama tadi lari lari nyari taewa"

"lupa heheh"jwabnya dengan cengengesan.  Taehyung membuang nafas kasar dan langsung mengajak istri dan anaknya makan siang bernama.

•••

Pekerjaan hari ini sedikit dan membuat taehyung pulang lebih awal bersama hyura dan taewa.  Taewa duduk di bangku belakang sopir dengan bermain dengan mainannya yang sengaja ia tinggal karna sewaktu waktu bisa ia gunakam bermain disaat ia naik di mobil papanya.

Sedang kan hyura berbincang dengan taehyung.  Selama ini keluarga nya cukup harmonis tiada pengganggu.  Namun setiap keluarga pasti akan ada musibah untuk menguji seberapa perjuangan dari suami istri dalam mempertahankan rumah tangganya.

Hyura sesekali melihat luar jendela, ia melihat ibu ibu yang sudah berpakaian lusuh sambil memakan makanan dari tong sampah yang membuat hatinya teriris dan mengingat sosok ibunya,  yang dulu hampir akan memakan makanan dari tong sampah seperti ibu ibu yang ia lihat.

"Taehyung oppa,  besok aku mau berkunjung kerumah eomma dengan taewa.  Bisa kah kau mengizinkan ku? "tanya hyura, ia sangat merindukan ibunya dan juga ingin memastikan keadaan ibunya,  memang komunikasinya dengan ibu nya masih terjalin,  namun ia ingin bertatap muka langsung.

"aku nggak bisa jemput,  karna aku akan meeting "

"Aku rencananya ingin nginap"ucap hyura dengan pelan

"nginap?  Harus ya? "

"aku rindu dengan mereka"

"bisa lusa saja biar aku ikut"hyura hanya mengganggukkan kepalanya,  ia tak bisa membantah perkataan taehyung, ia ingin berbakti kepada suaminya itu jadi ia hanya pasrah dengan apapun keputusan taehyung.

Mobil mereka sudah masuk ke pekarangan rumah.  Hyura turun terlebih dahulu dan langsung masuk kedalam kamar meninggalkan taehyung dan taewa.  Taehyung paham dengan sikap istrinya ini,  sebenarnya ia mengizinkan istrinya bertemu dengan nyonya hwang,  namun ia tak bisa membiarkan orang yang ia sayang pergi tanpa dirinya kawal. 

Kalau besok tidak ada meeting pasti ia akan mengantar hyura dan juga ikut menginal dirumah mertua nya ini, namun keadaan tidak bisa ia rubah.

Walupun hyura sedang berat hati,  tetapi ia masih melakukan pekerjaan sebagai seorang istri yaitu mempersiapkan makan malam.

Sedari tadi taehyungg bertanya kepadanya,  hyura hanya menjawab dengan seadanya dan kadang hanya mengangguk an kepala.

Taewa masih fokus dengan dunianya yaitu bermain dengan robot robotan yang dibelikan papanya.

Setelah masakan selesai, hyura menghampiri taewa dan mengajak nya untuk makam malam.  Dan menyuruh taewa memanggil papanya agar makan bersama.

Taehyung duduk di antara hyura dan taewa.  Hyura mengambilkan sepiring nasi dan lauk pauk untuk taewa namun tidak untuk taehyung.

Taehyung sudah kebal dengan perilaku hyura yang seperti ini jika kesal jadi ia hanya memakhlumi saja.

Malam ini hyura memilih tidur dikamar taewa,  tanpa berbicara dulu kepada taehyung. Taewa sudah tertidur nyeyak dalam dekapan hyura.  Hyura pun juga sudah tertidur dengan nyeyak.

Taehyung yang baru saja keluar dari ruang kerjanya langsung berjalan ke arah kamarnya.  Ia membuka pintu kamar,  dan tak ada hyura.  Ia langkahkan kakinya menuju sebelah kamarnya dan membuka pintu kamar putranya. Pupil matanya melihat wanitanya yang sedang tidur terlelap.

Langkah kaki panjangnya memasuki kamar taewa dan ikut tidur di ranjang yang cukup untuk tidur bertiga.  Sebelum itu ia mencium dahi hyura dan dahi putranya,  taehyung pun menyusul kedua orang tersayangnya kedalam mimpi.

TBC

Awas typo!!

My Big Boss - KTH (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang