Tubuh hyura Sudan wangi Dan rapi. Tampilannya cukup simple untuk para gadis seumurannya. Rambut nya ia kuncir kuda tampa menyisakn sehelai rambut pun. Semua ruang sedari tadi sudah ia bersihkan kecuali satu kamar yang ia takut untuk masuki.
'kalu gini terus, kerja gini aku betah dong' batin hyura
Karna sedari ia mulai bekerja, boss nya hanya sekali memarahi karma telat dan itupun langsung pergi begitu saja meninggalkan hyura. Pekerjaan hyura sekarang menonton tv, makan dan terulang ulang begitu saja seperti tak bekerja.
'bosen' satu kata yang mendifinisikan keadaan hyura sekarang. Tak ada teman atupun pekerjaan lainnya untuk ia kerjakan.
'apa aku, cari kerja lain ya untuk biayai hyuna sekolah'-hwng hyura
Hyura pun beranjak memuju kamarnya dan mengganti pakaian dengan pakaian yang pantas untuk melamar pekerjaan. Setelah berganti pakaian hyura langsung turun menuju lobby dan berjalan dipinggir trotoar yang disediakan untuk penjalan kaki. Satu persatu cafe ataupun restoran ia masuki namun masih tak ada yng menerima nya dengan alasa tidak menerima karyawan dan karyawati baru.
Sinar matahari nampak berada diatas kepala manusia, butiran butiran didahi hyura mulai bercucuran. Hyura memutuskan masuk di cafe coffe karna ia haus. Hyura memesan satu cooffe dan langsung duduk disalh satu tempat. Tak lama pun pegawai di cafe ini mengantarkan pesanan hyura sambil tersenyum hangat, hyura tak sengaja name tag di samping kanan baju nya 'Saara'.
"saara" gumam hyura, namun masih didengar oleh pemikik nama.
"ne? Apakah saya bisa membantu anda noona? "ucap saara dengan sopan
"ah ternyata telinga mu sangat tajam"ujar hyura disertai dengan kekehan kecil.
"hheheh, tak setajam itu. Hanya saja gumamanmu saja yng terlalu keras"
"emm saara~ssi, apakah disini membutuhkan tenaga tambahan? "tanya hyura dengan sangat hati hati.
"ah ne, di cafe ini memerlukan tenaga kerja"
"jinjjayo? " serkah hyura.
"ne mari ikut denganku, akan ku kenalkan dengan pemilik cafe ini"ajak saara yang mudah akrab dengan orang. Hyura pun mengukuti saara dari belakang dan ia sekarang sudah berhadapan dengan seorang yang menurutnya sangat tinggi, putih, memakai pakain sopan berada dihadapannya sambil duduk dikursi kebesarannya.
"ekhem, jadi kau ingin bekerja disini? "tanya pemilik cafe sambil memperhatikan hyura.
"n-ne pak"jawab hyura gugup karna ia risih jika harus diperhatikan seperti itu.
"baiklah kau bisa bekerja disini mulai besok. Dan perkenalkan namaku Ong Seongwoo" jelasnya sambil memberikan tangan kanannya untuk hyura jabat, tanpa ragu hyura langsung menerima jabatan dari ong sambil tersenyum menunjukaan dimpelnya.
'yeoppodan'Ongseongwoo
"ne, saya hwang hyura pak"
"baiklah hyura kau boleh pergi dan kembali besok pagi. Ku peringati jangan terlambat karna besok hari pertamamu bekerja"jelas ong sambil tersenyum
"arrachi pak" setelah itu hyura keluar ruangan dengan senyuman yang mengembang karna hari ini bisa ia diterima dicafe yang lumanyan rame. Hyura memilah jalan kaki untuk menghemat uangnya karna ia baru akan bekerja besok. Pekerjaanmya dengan taehyung? Tak akan menghasilkan uang toh ia membersihkan appart taehyung untuk menanggung ganti rugi kaca mobil yang ia pecahkan.
••••
Taehyung CEO muda yang terkenal dingin. Hanya satu ekspresi yang dapat taehyung tampilkan disemua orang kecuali eommanya. Iya?! Taehyung akan lemah lembut ketika berhadapan dengan eommanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Big Boss - KTH (End)
Fiksi PenggemarBagaimana jadinya jika Hyura terjebak dalam kalimatnya sendiri? Dari benci dengan boss nya sendiri hingga menjadi kata suka? Apa yang akan hyura lakukan? Baca aja langsung ya chingu:)