chptr 10

3.7K 196 6
                                    

Hyura Menghela nafas dengan kasar, ia sedikit gugup setelah tadi pagi ia berbicara kepada taehyung dengan sedikit kasar. Ia merasa bersalah dengan ucapan tadi pagi itu,  ia reflek mengucapkan nya karna memang benar taehyung selalu bermain jalang tapi itu dulu setelah hyura datang kehidupannya ia mulai menjauh dari dunia club.

Hyura memang cukup dikenal diperusahaan taehyung karna bolak balik masuk saat taehyung lupa membawa dokumen kerja, jadi tak akan ada yang menghalanginya.  Hyura pun menaiki lift untuk berda di ruangan taehyung.  Tak cukup waktu lama hyura pun tiba dan langsung saja masuk tanpa mengetuk

"Jin hyung kan sudah kuperi"ucapan taehyung berhenti saat melihat yang masuk bukan hyungnya.

"hyura"gumam taehyung

"taee,  maafkan ucapanku tadi pagi. Itu reflek aku ucapkan"ucap hyura dengan nada bersalah. Rantang yang tadi hyura bawa sekarang sudah ada di atas meja kerja taehyung

"lalu ini apa? "tanya taehyungg dengan suara tajam

"makan siang,  aku membawakan mu makan siang sebagai permintaan maaf ku"

"kau membawa makan siang tak akan bisa membuat ku bisa memilikimu hyura"

Deggg

Taehyung terus saja berbicara ingin memiliki hyura sehingga membuat hyura bingung. Dari lubuk kecil nya, hyura senang dengan ucapan taehyung , tapi ia takut jika dipermainkan.

"kenapa diam? Kau tak mau menikah dengan ku?"tanya beruntun taehyung

"bukan begitu tae"elak hyura

"lalu bagaimana?  Aku tahu aku memang lelaki tidak baik,  tapi kau tahu kan aku sudah tidak pernah keluar masuk club.  Aku nyaman dengan kehadiranmu"

'aku juga nyaman bersama mu tae' batin hyura yang tak bisa ia lontarkan

"bisakah kau jangan membahas itu,  sebaiknya kau makan siang"ujar hyura namun tak digubris oleh taehyung . Taehyung mendekat ke arah hyura dan menempelkan bibirnya di bibir hyura.  Hanya sebatas menempel tak melumat.

"aku menyayangimu hyura,  ku mohon menikahlah dengan ku.  Ku berjanji tak akan melukai perasaan mu"ujar taehyung dengan dahi nya yang menyatu dengan dahi hyura.

"akan ku pikirkan lagi tae,  sebaiknya kau makan.  Lihatlah pekerjaan mu menumpuk"

"kau yakin? " hyura mengangguk

"kuharap kau mau. Sekarang kita makan bersama tak ada protes"ucap nya karna ia yakin jika hyura akan protes.  Hyura pun duduk dihadapan taehyung dan mulai menyantal makanan bersma taehyung.  Taehyung yang melihat raut wajah hyura terkekeh.

***

Setelah acara makan Siang Hyura tak diperbolehkan taehyung pulang dan sekarang hyura tengah duduk sambil melihat taehyung bekerja. Sebenarnya ia cukup bosan tapi mau bagaimana lagi ia harus menuruti atasannya ini.

"Taehyung"

"iya hyura? "jawab taehyung sambil masih fokus kepada komputer nya.

"masih lama? "tanya hyura

"sebentar lagi"

"dari tadi jawabnya sebentar lagi terus.  Kalu masih lama aku mau balik ke cafe" taehyung yang mendengar cafe pun langsung berdiri dari kursi nya.

"mau ngapain lagi kamu kesana?  Kan aku udah nyuruh kamu berhenti knpa mash tetp ke cafe?"

"aku udah berhenti tae, tapi kalu rame dan hyura ngga ngapa ngapain hyura bantu cafe"terang hyura

Taehyung tak habis pikir kepada hyura,  kalu dia ngga ada pekerjaan bisa saja tidur tapi hyura malah milih membantu pekerjaan di cafe.

"ngga kamu disini aja"ujar taehyung tajam yang tak bisa dibantah oleh hyura.

Taehyung masih belum menyelesaikan pekerjaannya,  sedangkan hyura sudah tertidur disofa dan badannya terselimuti oleh jas milik taehyung.  Ia sesekali menatap hyura,  ia tal ingij hyura kenapa knapa walupun hanya seuning kukunya.  Jam dinding sudah menunjukkan angka 10 malam, dan pekerjaan taehyung sudah selesai, ia ingin bergegas pulang.

Taehyung enggan membangunkan hyura,  ia lebih memilih mengendong hyura ala briday style.  Ia berjalan cukup kuwalahn karna ia membawa tas hyura. Tak butuh waktu lama akhirnya mereka sudah berada diparkiran.  Taehyung mendudukan hyura di samping tempat mengemudi dengan perlahan takut ia mengusik tidurnya gadis ini.  Taehyung menjalan kan mobilnya menjauh dari kantornya.
















****
Hyura Pov

Sinar matahari mengenai wajah ku,  membuat tidur ku terusik.  Aku mengerjapkan mataku, dan juga mengumpulkan nyawa ku yang belum tersadar.  Ku beranjak dari ranjang,  untuk mandi. Seingat ku, aku dan taehyung masih dikantor,  apa mungkin taehyung yang mengendong  ku ke kamar.  Biarkan saja! Yang penting aku tidur nyeyak.

Setelah mandi aku pun menuju dapur yang sudah ada tae dengan memakai aprot warna merah.  Cukup mengesankan jika taehyung memakainya,  menambah kesan keren. Eeeh?  Barusan aku memujinya?  Sudah lah tak apa memang benarkan.

"hyura kau sudah bangun? "tanyanya

"iya"

"bagaimana dengan pertanyaan ku kemarin?  Kau sudah memilih jawaban nya kan? "

Damn It!!!!

Aku belum berpikir tentang itu.  Kenapa juga sepagi ini mempertanyakan hal itu.

"sudahkan? " aku hanya menggeleng, taehyung hanya mengusap wajahnya dengan kasar

"apa kau nyaman dengan ku?  Apa kau mempunyai rasa denganku? "tanyanya yang membuat ku bingung harua menjawab seperti apa.

"tae,  apa kau benar benar mencintai ku? "tanya ku spontan

"tentu saja,  jika aku tak mencintaimu. Sudah dari dulu aku berbuat tak pantas terhadapmu hyura"jawabnya

"baiklah aku juga sebenarnya juga mencintaimu tae,  tapi aku takut kau mempermaikanku seperti wanita wanita yang dulu kau bawa kesini"

" Aku sudah berubah hyura,  aku berjanji ngga bakal nyakitin kmu." terang taehyung dan langsung memeluk ku dan kubalas dengan seganap hatiku.

"jadi kau mau menikah dengan ku kan? "tanya taehyung diceruk leherku

"iya tae"  dan secara tiba tiba ia mencium kedua mataku hidung ku tak lupa pipi kanam kiriku.

"Tae"geram ku

"eitss ngga boleh kasar sama calon suami" mau tak mau aku pun mengalah dan membuat sarapan yaitu roti bakar.


















Setelah acara memasak, aku pun menghampiri tae yang sedang menonton tv sambil menunggu ku menyelesaikan membuat roti bakar.  Ku ajak tae untuk makan karna sudah pagi dan tae harus berangkat kerja.  Walupun tae sebagai pemilil perusahaan, ia juga disiplin memberikan contoh yang baik untuk karyawannya.  Sarapam pagi ini, diselingi tae yang terus saja menatap ku, itu membuat ku risih tapi didalam perutku sudah berisi kupu kupu yang berterbangan, Ahh apa seindah ini namanya Jatuh cinta?.

Taehyung sudah menghabiskan sarapan paginya walupun hanya dengan roti bakar. Taehyung memakai jas nya,  dan menghampiriku yang berdiri tak jauh darinya.

Chupp

Satu kecupan yang ku terima dari taehyung. Satu kecupan yang bisa membuat ku sangat bahagia, selebihnya aku tersenyum membuat taehyung terkekeh kecil.

"aku berangkat dulu,  jaga rumah calon Kim"ucapnya sambil mengelus pucuk kepalaku

Mati saja kau raa!!! Ambyar kalu diginiin terus.  Aku berjalan menuju dapur sambil tersenyum, Gila?  Memang sudah gila.  Memang benar cinta bikin semua gilaa .





TBC

Aku up lagi gaisss.  Doa in aku moga dapat nilai UAS bagus yaaa.
Komen komen yang banyak yaa!!! Biar aku tambah semangat uppp nyaa heheh*)

Lafff*

My Big Boss - KTH (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang