Perdebatan

634 42 0
                                    

Viona terbangun dari tidurnya, mandi dan segera makan malam bersama bunda dan ayah

Seperti biasa hanya dentingan sendok dan garpu yang saling beradu diatas piring

Selesai makan malam viona bantu bunda membereskan semua sisa makanan dan menuju ruang keluarga hanya untuk berbincang-bincang bersama orang tuanya

"jadi kamu mau masuk mana" tanya ayah duduk disamping viona

"viona mau sekolah di SMA PANCASILA" balas viona

"engga mau di tempat lain yang lebih bagus yang lebih islamiah gitu? " ucap ayah

"vio engga mau yah, vio maunya sekolah pada umumnya" viona dengan muka murung

"tapi itu bagus buat kamu, jadi kamu bisa lebih memperdalam islam" ayah yang tetep kekeuh

"intinya vio mau di sekolah pada umumnya" viona ngambek dan langsung menuju kamar

Viona menaiki anak tangga yang menuju ke kamarnya, pintu pun ia tutup dengan rapat-rapat agar tidak ada yang masuk selain dirinya

Di tempat yang sama siska pun menegur rangga agar tidak bersikap seperti itu ke viona

"ayah si viona jadi ngambek kan" siska meninggal rangga terdiam diruang keluarga

Siska menuju kamar viona mencoba untuk membujuknya dan membuka kan pintu kamarnya

"vio, ini bunda buka dulu pintunya bunda mau ngomong sama kamu berdua" ucap siska dari balik pintu dan mengetuk agar dibukakan oleh viona

"bunda pasti mau bilang vio masuk sekolah pilihan ayah kan" viona berteriak dari dalam kamar agar terdengar siska

"engga, bunda engga akan maksa kalau kamu mau di sekolah yang kamu inginkan engga apa-apa" ucap siska "buka pintunya dulu" lanjutnya

Viona membuka pintu dan membiarkan siska masuk menemuinya, mereka pun berbicara berdua diatas kasur miliknya

"bunda mau tanya" ucap siska

"bunda mau tanya apa" balas viona

"kenapa kamu engga mau sekolah islami gitu dan kenapa kamu lebih memilih SMA PANCASILA" ucap siska

"hm.. Karena sahabat viona di situ semua bunda, viona engga mau pisah sama mereka" viona dengan wajah sendu

"hanya itu" siska meyakinkan jawabannya

Viona menghelang nafas dan mengangguk pertanda iya

"yasudah kalau gitu nanti bunda bicarakan ke ayah ya" siska menenangkan viona dan mengelus pucuk kepalanya

Bunda keluar dari kamar viona dan kembali ke ruang keluarga tempat ayah berada

"ayah, viona pengen bersama sahabatnya, jadi jangan pisahin mereka ya" ucap siska lembut

"yasudah kalau itu alasannya yang penting viona bahagia" balas rangga dan kembali ke televisi

***

Segitu dulu ya...

Lupa post Karena malming hehe...

See you... 💙💙💙

VIONA [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang