VIONA [Completed]

Drop

Setelah kemo yang membuat rambut Viona rontok hebat, keesokannya Viona pingsan di hadapan bunda

Bunda yang melihat langsung memanggil ayah

"AYAH... " teriak bunda dari dapur

Ayah pun menghampiri suara tersebut dan terkejut melihat Viona yang sudah tergeletak

"Bun, Viona kenapa" tanya ayah

"Bunda juga engga tau" jawab bunda panik mencoba membangunkan Viona

"udah sekarang baw ke rumah sakit" ucap ayah menggendong Viona menuju mobil

Sedangkan bunda memanggil mang ujang, setelah memanggilbya mereka semua masuk ke dalam mobil

Mobil pun melaju dengan kecepatan yang lumayan tinggi, di dalam mobil bunda menangis tak henti

"Viona anak bunda, bangun dong jangan membuat bunda panik" ucap bunda sambil berderai air mata dan mengelus pipi Viona

Sesampainya di rumah sakit pun langsung di kasih penanganan, bunda dan ayah hanya berharap agar Viona tidak kenapa-kenapa

2 jam kemudian

Dokter keluar dan memberitahukan yang sebenarnya terjadi

"ada apa dengan anak saya, dok" tanya bunda yang masih menangis

"jadi gini, bu" ucap dokter gantung

"gimana apanya, ada apa dengan Viona"

"Ibu harus sabar dan yang kuat ya,  sudah 2 tahun ini Viona sering cek up untuk penyakitnya yaitu kanker otak" jelas dokter indra

"ya allah Viona, kenapa engga cerita ke bunda" histeris bunda, ayah pun menengkannya

"Viona sebenernya sudah berpesan kepada saya agar tidak memberitahu siapapun termasuk keluarganya, karena ini sudah sangat darurat jadi saya harus menyampaikannya" ucap dokter indra

"saya boleh ketemu Viona" tanya bunda

"iya silakan, saya tinggal dulu"

Dokter pun pergi, bunda masuk ke dalam ruangan dan semakin histeris ketika melihat Viona tidak berdaya seperti itu, ayah hanya memeluk untuk menenangkan bunda

3 jam kemudian

Viona terbangun dari pingsannya dan bertanya

"aku dimana" tanya Viona yang masih lemas

"kamu di rumah sakit sayang, tadi kamu pingsan" ucap bunda dengan mata yang bengkak dan berkaca-kaca

"bunda kenapa" tanya Viona

"bunda engga kenapa-kenapa sayang" ucap berbohong bunda dan mengusap air mata

"bunda cerita dong sama Viona ada apa"

Bunda yang makin tersedu-sedu ketika Viona memaksanya untuk bercerita

"bunda" ucap Viona pelan dan mengelus tangan bunda

"iya Viona" ucap bunda untuk tegar

"ada apa" tanya Viona kembali

Bunda yang mencoba untuk tenang dan akhirnya berbicara

"kamu kenapa bohongin bunda dan ayah tentang penyakit kamu ini, kamu tau kan penyakit itu engga main-main dan bisa merengut nyawa kamu" ucap bunda menangis kembali

"maafin Viona bun, Vio engga bermaksud untuk menyembunyikan ini" Viona yang merasa bersalah dan ikut menangis "Viona engga mau buat ayah dan bunda khawatir" lanjutnya

"tapi kalau udah kaya gini, kamu membuat bunda sedih Viona" ucap bunda

"maafin Viona ya bun, udah membuat bunda sedih" ucap Viona menundukkan kepala dan merasa bersalah atas perlakuannya

Bunda yang masih menangis dan memeluk tubuh Viona, di balaslah pelukannya mereka menangis dalam peluk ayah yang melihat pun terharu

Tiba-tiba pintu terbuka dan masuklah dua sahabat Viona

"Vi, lo kenapa" tanya lana yang baru saja datang

"gue engga kenapa-kenapa" ucap Viona berbohong

"engga usah bohongin gue" ketus lana

"gue sakit lan" Viona yang sedih

"sakit apa" tanyanya

"kanker otak stadium 3" ucap Viona

Lana yang mendengar itu pun shock dan ikut menangis

"lo bohong kan Vi" ucap Lana yang masih tak percaya

"Viona engga bohong Lan, dia emang sakit kanker otak, gue yang nemenin dia waktu dia kemo dan nemenin dia ke salon untuk ganti rambutnya yang rontok akibat kemo" jelas renata

"terus kenapa lo engga cerita kw gue" bentak Lana

"karena Viona berpesan ke gue, untuk engga ada yang boleh tau dulu" ucap rena

"kenapa Vi" ucap Lana dengan mata yang sedu

"gue engga mau buat kalian khawatir, gue sayang sama kalian maka dari itu gue lakuin ini" ucap Viona membuka wiq yang ia kenakan "dan gue minta sama kalian untuk engga kasih tau kenzo ataupun adeva dulu, ini tetap jadi rahasia kita, kalau pun mereka nanya bilang gue hanya kecapean" lanjutnya

"iyaa vi" ucap Lana di anggukkan Renata

Mereka pun berpeluknya layaknya sahabat sejati.

***