Hari yang sangat cerah tidak ada mendung sedikitpun, ia bangun tetapi kepalanya masih terasa pusing menurutnya itu hanya pusing karena kemarin ia terkena bola basket jadi ia biarkan saja, ia segera mandi dan bersiap-siap untuk sekolah
Viona turun ke bawah menuju meja makan bertemu dengan ayah yang lagi sarapan
"morning ayah bunda" viona mencium pipi ayah bunda bergiliran
"hei morning sayang" ucap ayah "lho kamu sekolah emang udah engga pusing lagi" tanya ayah terheran melihat viona sudah rapih
"viona udah engga kenapa-kenapa kok yah" ucap viona meyakinkan orang tuanya
"kamu mau makan apa? Nasi goreng atau roti" tanya bunda lagi mengoleskan selai coklat diatas roti
"roti aja deh bun" ucap viona
Bunda segera membuatkan roti kesukaan viona dengan selai strawberry dan memberikan susu putih disampingnya
Viona makan roti itu dengan lahap selesai sarapan ia berpamitan ke orang tuanya dan berangkat bersama supir
Jarak antara sekolah dan rumah tidak terlalu jauh hanya 30menit, sesampainya di sekolah ia menyusuri kooridor yang terbilang masih agak sepi dan menuju ke kelas hanya beberapa orang yang sudah datang tapi sahabatnya belum pada datang
Viona memainkan handphone sambil menunggu sahabatnya datang
"hei morning" ucap adeva yang baru datang
"morning" balas viona
Hingga satu per satu sahabatnya sudah datang dan semua siswa siswi di dalam kelasnya sudah penuh
Kenzo yang datang dan duduk di bangkunya menghadap ke viona memastikan bahwa viona baik-baik saja
"kamu kok masuk, emang udah engga kenapa-kenapa" tanya kenzo
"engga apa-apa kok" ucap viona "sana hadap ke depan sedikit lagi guru masuk" lanjutnya menyuruh kenzo ke depan
Guru pun datang pelajaran seperti biasa hingga jam istirahat terdengar
Viona yang malas untuk ke kantin ia dan sahabatnya serta Kenzo memilih untuk di kelas, viona yang merasa pening kepalanya pun menelungkupkan diatas meja
"mending lo izin pulang aja vi" saran adeva "kesian lo pucet lagi" lanjutnya
Kenzo yang mendengar pembicaraan adeva ia memutarkan badannya melihat keadaan viona
"iya vi, kamu izin aja engga apa-apa nanti aku izinin terus aku anterin pulang" ucap kenzo mengelus kepala viona
"engga usah di anterin nanti aku telpon supir aja biar jemput, kamu kan masih ada pelajaran" ucap viona
"yauda aku bantuin kamu izin aja ya" ucap kenzo
Kenzo membantu viona berdiri dan merangkulkan tangannya ke bahu, berjalan pelan-pelan serta membawakan tas milik viona ke bawah untuk izin
Setelah mendapatkan izin viona menunggu jemputannya masih di temani kenzo
"aturan tadi kamu jangan masuk dulu" ucap kenzo memijitkan kepalanya viona
Viona yang hanya diam diperlakukan seperti itu dengan kenzo,supir pun sampe dan viona masuk ke dalam mobil
Di dalam mobil viona meminta dianterin ke rumah sakit dulu
"pak kita ke rumah sakit dulu ya saya mau ngecek" ucap viona yang lemes dikursi penumpang
Supir yang menurutkan kata viona ia melajukan mobil dengan kecepatan normal ke salah satu rumah sakit pondok indah di kawasan jakarta selatan
Sesampainya viona turun dan menunggu untuk namanya di panggil, suster keluar menyebutkan satu per satu pasien hingga saatnya
"viona anggeraini suhendra" ucap suster mengarahkan ke ruang dokter
Viona masuk ke dalam ruangan dan dokter pun memeriksanya serta test kesehatan yang akan ketahuan 3hari kemudian
Setelah cek semuanya viona kembali ke rumah dan akan balik lagi 3hari untuk mengambil hasilnya
"pak nanti kalau sampai rumah jangan bilang bunda dan ayah ya kalau viona ke rumah sakit" ucap viona
"lho emang kenapa non" tanya supir
"engga apa-apa viona engga mau buat bunda dan ayah khawatir" ucap viona
Supir pun hanya menganggukkan kepala tanda mengerti, sesampainya dirumah viona terlihat biasa saja dan menjalankan aktivitas seperti biasa
***
Kira-kira viona sakit apa ya...
Semakin kesini semakin seru...
Jangan lupa kasih bintang...
See you.. 💙💙
KAMU SEDANG MEMBACA
VIONA [Completed]
Teen FictionWarning! Pertama kali aku bikin cerita maaf jika tulisannya masih acak-acakan harap maklum ya Viona Anggeraini Suhendra seorang gadis yang cantik dan sangat beruntung ia dikelilingi oleh orang-orang yang menyayanginya Tetapi di balik itu semua ada s...