3 bulan kemudian
Setelah pulang dari rumah sakit, Rena yang selalu setia menemani Viona untuk ke dokter dan merawatnya
"Vi gue yakin lo sembuh, semangat yaa" ucap Rena memberi energi positif ke Viona
"iyaa Ren doain aja ya" Viona tersenyum tipis
'gue tau Ren pastin umur gue engga akan lama, gue engga mau buat kalian semua sedih karena gue sayang kalian' batin Viona
Mereka sekarang di dalam taksi menuju rumah sakit untuk kemo ke 3 Viona
Sesampainya di rumah sakit Viona dan Rena bertemu dokter indra yang sudah siap, mereka pun diajak keruangan khusus untuk kemo
Viona yang tak asing tetapi bagi Rena ini tempat yang sangat asing
"udah siap" tanya dokter indra
Viona yang hanya mengangguk dan suster memasangakan alat kemo untuknya
"lo engga sakit kan Vi" tanya Rena yang tak tega melihat sahabatnya kebanyakan selang-selang menuju organnya
Viona yang hanya menggelengkan kepala "udah biasa bahkan bisa di bilang makanan gue" ucap Viona
"gue yakin lo pasti sembuh, gue akan selalu doain lo" ucap Rena
2 jam kemudian
Artinya kemonya sudah selesai, suster pun melepaskan alat yang ada di tubuh Viona
"gimana keadaan kamu sekarang" tanya dokter indra
"baik dok" Viona tersenyum
Viona yang masih belum sadar bahwa rambut yang indah itu rontok
Rena yang melihat itu terkejut dan memberitahu Viona
"Vi lihat deh tuh" Rena menunjuk bantal yang baru saja di tidurkan Viona
Viona yang melihat itu pun jiga terkejut
"dok kenapa rambut saya rontok banyak banget" tanya Viona menggenggam rambutnya
"kamu yang tenang yaa, itu efek samping dari kemo" ucap dokter indra
"saya harus gimana dok, rambut saya" Viona histeris
Rena pun menenangkan Viona dengan cara memeluknya dan mengusap rambutnya
"tenang Vi, nanti kita cari wik kaya rambut asli biar lo cantik" ucap Rena memberi saran
Viona yang hanya diam dan dokter indra pun terdiam juga
"yauda sekarang kita cari wiknya yuk biar lo cantik lagi" ajak Rena
"tapi ini sekarang gimana dengan rambut gue Ren" tanya Viona
"sebentar gue mikir dulu" Rena terdiam sambil memainkan jarinya di dagu
"lo bawa syal kan" tanya Rena
Viona yang mengangguk
"lo pake dulu syal lo kaya kerudung" ucap Rena
Viona pun memakainya "nahh kaya gitu dulu sesampainya kita ke salon ya" ucap Rena "yauda yukk, dok duluan ya" lanjutnya dan izin ke dokter indra untuk segera pergi
Viona yang hanya terdiam dan di bantu rena hanya mengikuti arahannya
Mereka pergi dari rumah sakit menuju salon menggunakan taksi online
Di perjalanan Viona hanya terdiam dan murung, Rena yang melihatnya merasa iba
"Vi udah sampai, yuk turun" ucap Rena mengagetkan Viona yang sedang melamun
Viona mengikuti langkah Rena menuju salon di dalam mall yang terlihat sangat mahal
Pegawai salon pun menghampiri mereka
"ada yang bisa kita bantu kak" tanya pegawai salon yang rada ngondek
"temen saya mau pasang wik tapi harus sama kaya rambut asli dia, bisa" ucap Rena
"bisa banget kak, silakan duduk" pegawai salon menarikan bangku untuk Viona duduk
Viona pun duduk pegawai salon membawa beberapa pilihan rambut yang cocok untuk Viona
Viona masih memilih dan menetapkan pada rambut yang sebahu berwarna pirang sedikit
"ini aja deh kayanya bagus" ucap Viona
"oke deh eyke rapihin ya" ucap pegawai salon merapihkan rambut yang dipilih Viona
Rena menunggu di kursi tunggu dengan melihat-lihat majalah
"Ren" panggil Viona
Rena yang melihat pun terkesima dengan rambut barunya Viona
"gila lo makin cantik aja" puji Rena "bentar gue bayar dulu ya" lanjutnya
Viona menyodorkan kartu ATM miliknya
"apaan si Vi gue aja engga apa-apa sekali-sekali bayarin lo nyalon" ucap Rena
"ih engga ah gue engga enak sama lo, ambil nih kartu gue terus bayar" ucap Viona
"santai Vi, lo kaya sama siapa aja" ucap Rena meninggalkan Viona yang masih duduk menuju kasir
Selesai membayar Rena mengajak Viona keluar salon dan pulang ke rumah
Di perjalanan menuju perumahan mereka, Viona tetap diam
'apa gue kasih tau aja ya rahasia Adeva ke Viona' batin Rena
"Ren" Viona menyenggol bahu Rena karena ia melamun
"eh iya kenapa Vi"
"udah sampai depan rumah lo" ucap Viona
"eh iyaa, gue turun duluan ya sampai besok Vi" ucap Rena menutup pintu taksi
Taksi pun jalan ke arah rumah Viona
Sesampainya Viona membayar taksi dan turun masuk ke dalam teras rumahnya yang luas
"assalamualaikum bun" ucap Viona
"waalaikumsalam, tumben kamu sampai abis maghrib gini baliknya" tanya bunda
"iya nih Viona abis nyalon bun bareng Rena" ucap Viona
"oh gitu yauda kalau gitu mandi terus turun ke bawah buat makan malam"
Viona yang hanya mengangguk mengikuti perintah bundanya
***
KAMU SEDANG MEMBACA
VIONA [Completed]
Teen FictionWarning! Pertama kali aku bikin cerita maaf jika tulisannya masih acak-acakan harap maklum ya Viona Anggeraini Suhendra seorang gadis yang cantik dan sangat beruntung ia dikelilingi oleh orang-orang yang menyayanginya Tetapi di balik itu semua ada s...