Pagi hari Viona bangun dengan segar dan turun kebawah untuk sarapan bersama
"morning ayah dan bunda" ucap Viona menuju meja makan
"hei morning sayang, tumben udah bangun biasanya rada siang" ucap Ayah
"mau sarapan bareng ayah"
"kamu libur sampai kapan" tanya Ayah
"senin depan Viona udah masuk kok yah"
"anak bunda udah gede ya, udah kelas 11 SMA aja, makin dewasa" Bunda mencium kening Viona
"iya dong bun udah dewasa masa kaya anak kecil terus" ucap Viona
"sudah yuk di makan sarapannya" ucap Ayah
Mereka makan dalam diam hanya dentingan sendok dan garpu saling beradu tidak ada percakapan apapun
Sehabis makan seperti biasa Viona membantu bunda mencuci piring sedangkan ayah berangkat kerja.Viona naik keatas menuju kamarnya dan bersiap-siap untuk ke rumah sakit karena sudah janji dengan dokternya.
Selesai prepare Viona segera turun dan bertemu bunda untuk pamit
"bun Viona pergi dulu ya, suntuk di rumah" ucap Viona
"mau kemana kamu" tanya bunda
"jalan-jalan aja bun ke mall cari buku" ucap Viona
"mau bunda temenin engga"
"engga usah bun Viona sama teman-teman" Viona berbohong karena ia tidak ingin bunda mengetahui
"yauda hati-hati ya"
"iya bun, assalamualaikum" pamit Viona mencium tangan bunda
"waalaikumsalam"
Viona menemui pak Ujang untuk menghantarnya ke rumah sakit dan mereka pergi dari perkarangan rumah
Sesampainya di rumah sakit viona duduk di ruang tunggu sampai suster memanggil namanya dan masuk ke dalam ruangan dokter
Di ruangan dokter viona di persilakan duduk di kursi yang berhadapan dengan dokter
"gimana keadaan saya sekarang dok, apakah kanker saya sudah berkurang" tanya viona
Dokter menghelangkan nafasnya dengan berat "gini ya viona saya kasih tau, sebaiknya kamu harus segera kemo, agar kanker itu tidak menyebar kemana-mana"
"kan saya sudah bilang sama dokter kalau saya tidak mau di kemo! Saya masih kuat kok, saya mau minum obat aja" Viona dengan nada yang kesal
"tapi Viona, kanker kamu sekarang sudah menyebar dan akan memasuki stadium 2, sampai kapan kamu mau terus minum obat"
"sampai saya sudah lelah, saya engga mau efek samping dari kemo itu membuat saya tambah down" kekeuh Viona
"tidak akan down kalau tubuh kamu bisa menerima" ucap dokter meyakinkan
"saya tetap engga mau dok! Saya mau minum obat aja, saya janji akan minum obat setiap hari"
Dokter pun menghelang nafas dan menuliskan resep obat yang lebih banyak dari biasanya dan memberikan kepada Viona
"yasudah kamu cek up 1 bulan sekali ya agar saya tahu perkembangan kanker kamu"
Viona hanya mengangguk dan keluar dari ruangan dokter menebus resep yang ada di tangannya
***
Kenapa ya Viona tidak ingin dikemo???
KAMU SEDANG MEMBACA
VIONA [Completed]
Teen FictionWarning! Pertama kali aku bikin cerita maaf jika tulisannya masih acak-acakan harap maklum ya Viona Anggeraini Suhendra seorang gadis yang cantik dan sangat beruntung ia dikelilingi oleh orang-orang yang menyayanginya Tetapi di balik itu semua ada s...