Viona Pingsan

333 15 0
                                    

Pagi hari yang sangat cerah sekali, Viona seperti biasa berangkat bersama mang ujang

"ayo mang" ucap Viona

"iya non, tumben baru jam 6:20 udah berangkat biasanya mepet non" tanya mang ujang

"iya mang pengen berangkat pagi aja" ucap Viona menaiki mobil

Di perjalanan viona menatap keluar jendela dan sedikit melamun

Sampailah di depan sekolahan Viona turun dan melihat Kenzo dan Adeva bareng gandengan tangan pula di depannya

'mungkin Kenzo sudah bisa menerima Adeva, syukurlah kalau begitu, aku jadi tenang deh' batin Viona yang menangis melihat kejadian itu

Viona berjalan seperti biasa sampai kelas, sesampainya kelas masih sepi belum banyak yang datang, karena iseng Viona membuka twitter dan melihat beranda dari @tsana yang berisikan tentang

'tahun ini mungkin tentang menelan pelajaran yang memaksa kita untuk tumbuh, walau caranya harus dengan nyakitin kita walau harus dengan kehilangan orang yang begitu kita cintai, walau harus merelakan mimpi yang terlanjur tinggi'

Setelah membaca dan menyimak arti kata-kata itu, Rena pun datang mengagetkannya

"wei pagi-pagi udah scroll twitter aja lo" ucap Rena

"anjir kaget gue, iya nih gue bete jadi scroll aja" ucap Viona

"lagi lo tumben udah datang duluan biasanya kan gue" ucapnya

"gue lagi pengin aja dateng duluan" ucap Viona enteng

Bel masuk terdengar

Bu intan pun datang memberikan pelajaran serta penjelasan sehabis itu ia memberikan soal 1-20

Semua anak murid terfokus ke pelajaran tapi tidak dengan Viona ia menahan rasa peningnya, Rena yang menyadari itu

"lo kenapa vi, muka lo pucet gitu" tanya Rena

"gue engga apa-apa sedikit pening aja" ucap Viona "nanti pelajaran ke 3 ada olahraga kan" lanjutnya

"iya, tapi gue saranin aja lo diem jangan ikut olahraga" saran Rena

"engga bisa Ren, lo tau kan pak joko tuh galak banget engga ada toleransi" ucap Viona

"tapi dari pada lo kenapa-kenapa nanti gue yang izinin" ucap Rena

"engga usah, gue mau ikut olahraga aja" ucap Viona kekeuh

"tapi kalo lo udah ngerasa cape duduk di pinggir lapangan aja" ucap Rena dan di anggukkan oleh Viona

Pelajaran jam ke 3 segera di mulai

Bunyi bel jam ke 3 sudah terdengar anak-anak kelas 11 ips 2 pun mengganti pakaiannya

Viona dan Rena ke toilet tempat mereka biasa ganti baju, setelah beberapa menit

"lo udah selesai Vi" tanya Rena dari luar

"iyaa udah tunggu ya" ucap Viona dari dalam kamar mandi

Viona yang keluar dengan muka pucet juga

"lo yakin nih vi" tanya Rena

Viona yang hanya mengangguk pelan

"yauda yuk ke lapangan pak joko pasti udah nunggu" ucap Viona

"yauda yuk" Rena menggandeng tangan Viona agar tidak jatoh

Sesampainya di lapangan ternyata pak joko belum ada di sana, lega lah Viona

"iyaa, selamat pagi salam sejahtera dan salam olahraga" ucap Pak joko yang datang secara tiba-tiba membuat murid kelas 11 ips 2 terkejut dan membuat barisan

"iya sekarang saya mau kalian lari 3 puteran dulu ya sebagai pemanasan" perintah pak Joko

"ayo Ren lari dulu disuruh pak Joko" ajak Viona

"lo yakin vi, lo pucet gitu mukanya gue takut lo kenapa-kenapa aja" ucap Rena khawatir

"gue engga kenapa-kenapa Ren, udah yuk"

Mau tidak mau Rena mengikuti Viona mereka lari kecil baru saja 1 puteran Viona sudah kecapean dan kepalanya rasanya pening

Rena yang melihat Viona pun menghampirinya

"lo kenapa vi, ayo istirahat dulu" ucap Rena

"engga usah Ren, ayo kita lanjut aja" ucap Viona

"hei kalian berdua sedang apa bukannya lari malah ngerumpi" tegor pak Joko dari sebrang

"tuh di tegor, udah yuk lanjutin" ucap Viona

Viona dan Rena lari lagi baru setengah lapangan ternyata Viona tidak kuat dan pingsan di tempat kejadian

Rena yang melihat pun memberitahu pak Joko dan murid lainnya agar membantu masuk ke dalam mobil sekolahan dan di bawa ke rumah sakit

***

VIONA [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang