12 ° j a l a n

2.4K 341 31
                                    

besok lois akan pergi ke pulau sebelah selama tiga belas hari untuk menghadiri seminar dan workshop yang dibawa oleh koki pastry idolanya, sekaligus menjadi pembicara dalam kedua acara itu. lois merasa sangat senang, juga bangga dan haru di saat yang bersamaan.

karena sibuk menyiapkan kepergiannya, lois tidak sempat memasak makan siang untuk suaminya sehingga wonwoo notodjojo mulai rewel. biasa, lapar bikin emosi.

"loisss. ini udah malam loh."

"terus?"

"kita belum makan."

"kenapa gak masak mie instan? biasanya gerak cepat kalau udah urusan sama mie."

"gak tau ah. udah ditinggal tiga belas hari... gak dimasakin lagi." wonwoo memberenggut dan membelakangi lois yang sedang menenggak air putih di depan kitchen counter.

lois terkikik. "apa sih, wonwoooo. melas banget deh."

"lois, aku laperrr." wonwoo kembali menghadap lois dan menunjukkan muka paling sedihnya.

"keluar aja yuk. cari makan. aku lagi males masak, wes capek juga," usul lois yang disambut dengan anggukan setuju dari wonwoo.

(0,0)

"mau makan apa?" tanya wonwoo setelah menggandeng lois yang baru turun dari mobil. wonwoo langsung mengambil tempat pada sisi kiri lois, berjalan pada sisi yang dekat dengan lalu lintas jalan raya.

sekarang, mereka berada di jalan besar yang penuh dengan pujasera di kedua sisinya.

"nasi goreng babat!!" lois mengacungkan telunjuk ke udara. "eh- kamunya mau makan apa? aku ngikut kamu aja."

wonwoo terdiam selama beberapa detik sebelum menjawab, "aku mau nasi goreng babat."

mata lois menyipit. "benerannn nih? kamu gak pilih nasi goreng babat gara-gara aku, kan?"

"dih. lois geer," goda wonwoo.

"ihhhh! yaudah. ayo, kita pulang aja. makan mie instan, masak sendiri sana." lois balik menggoda wonwoo dan mulai memutar badan, ke arah mobil mereka di belakang.

"yah. padahal aku beneran mau nasi goreng babat..."

lois menatap wonwoo. "beneran loh, ya?"

"iya."

nought°

kioey's note:
chapter ini dibuat karena aku mau masukin adegan: wonwoo langsung mengambil tempat pada sisi kiri lois, berjalan pada sisi yang dekat dengan lalu lintas jalan raya.

dulu waktu aku kecil, orang tuaku kayak begitu. katanya, biar kalo terjadi sesuatu seperti ditabrak/kena jambret, yang kena duluan mereka, bukan aku.

and that was one of the sweetest thing i've ever heard.

jadinya, aku masukin ke nought deh. biar cerita ini tambah sweet HAHAH.

NOUGHT • WONWOOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang